Ngomong ngomong soal happiness, aku jadi ingat dengan sesi konselingku dengan psikolog beberapa waktu lalu nih, Mak.
"Peer ya Mba. Coba seminggu ini Mba Meykke pikirkan apa indikator kebahagiaan untuk Mbak Meykke?"
Nah, selama seminggu itu aku mulai menulis, merangkum indikator kebahagiaan versiku. Sesuatu yang bisa membuatku bahagia, gitulah ya. Beberapa di antaranya,
1. Melihat suami dan anak sehat dan bahagia
2. Bisa hidup bahagia dan traveling bersama dengan suami dan anak
3. Komunikasi dengan suami lancar saat LDM begini.
4. Melihat anak bertumbuh dengan baik dan makin soleh serta pintar
5. Bisa ikut andil mencari uang dan membantu suami
6. Bisa menjadi tulang punggung juga untuk keluarga di rumah mengingat aku termasuk bagian dari generasi Sandwich.
7. Bisa menyekolahkan adik hingga kuliah
dan lain sebagainya...
Seminggu kemudian, kami kembali bertemu dalam sesi berikutnya. Lalu aku membaca catatanku. Bu psikolog kemudian bertanya,
"Lalu, apa yang bisa membuat Mba Meykke bahagia yang sumbernya dari Mbak Meykke sendiri untuk Mbak Meykke sendiri?"
"Maksutnya?"
"Sumber kebahagiaan yang berasal dari Mbak sendiri, misal mbak Meykke happy kalau Mbak Meykke...."
"sehat.."
Lalu bu psikolog tersenyum. Lalu beliau mengatakan jika kadar kebahagiaan saya selama ini semata mata melakukan sesuatu untuk orang lain, tetapi kurang melakukan sesuatu untuk diri sendiri. Memang, melakukan kebaikan untuk orang lain itu baik. Tapi jangan sampai mengesampingkan kebutuhan diri sendiri.
Bahagia itu harus berasal dari diri sendiri, bukan orang lain. Penting untuk kita, untuk bisa membahagiakan diri sendiri. Misalnya, melakukan sesuatu yang disuka seperti pergi ke salon, menjalani hobi, blogging salah satunya, bersosialisasi, dan lain sebagainya.
Dan untuk bisa menggapai kebahagiaan terkadang ada kalanya kita dibantu oleh seorang profesional.
-bersambung-
bahagia setiap orang berbeda, dan kita yang enciptakan bahagia
BalasHapusKebahagiaan yang sederhana sangat membahagiakan ya.
BalasHapusSemoga kita tetap selalu bisa bahagia tanpa ada karena.
Aku percaya, kalo untuk membahagiakan orang lain, yg pertama harus diri kita sendiri yg bahagia dulu. Makanya buatku melakukan hobi seperti traveling, itu penting, Krn utk saat ini itu yg bikin aku bahagia . Dan di saat sudah bahagia, akan gampang untuk menyenangkan orang lain :).
BalasHapus