Menikmati Wajah Baru Bukit Cinta Rawa Pening, Kabupaten Semarang

Begitu masuk dan membayar 10ribu per orang, tak ada lagi beton beton mangkrak yang jadi pembatas rawa, atau goa berbentuk ular Baru Klinting melegenda yang nggak lagi terawat atau rawa yang dipenuhi eceng gondok dimana mana. Kini, semuanya seakan disulap! Di sebelah kanan aku bisa melihat jembatan yang menjulur ke rawa, berkelok kelok. Bahkan ada semacam gazebo di antaranya. Jauh di depan sana, bahkan ada gazebo utama dengan atap bolong nan artistik. Goa ular Baru Klinting tampak ayu melingkari bukit Cinta yang juga sekarang tampak asri dan bersih. Bahkan, kita bisa melihat icon wayang Baruklinting raksasa berwarna putih berdiri tegak tepat setelah pintu masuk destinasi wisata ini. Yup, inilah wajah baru Bukti Cinta Rawa Pening; salah satu destinasi wisata terbaru dan unggulan di Kabupaten Semarang. Yuk, aku ajak jalan jalan menyusuri destinasi ini dari ujung ke ujung! Alhamdulillah juga bisa mengajak seluruh keluarga ikut serta. 

Baca ceritaku di Bukit Cinta Rawa Pening sebelum direnovasi di sini. Tragis sih.

Destinasi ini cocok sekali untuk teman teman yang ; menyukai alam, suka jalan jalan, suka tempat yang sepi dan tenang. Yup! Bukti Cinta Rawa Pening ini luas, Mans. Kita bisa mengitari jembatannya yang meliuk liuk itu, lalu istirahat sejenak sembari berselfie sana sini di Gazebo dengan atap bolongnya yang supeeer artistik. Lalu kita juga bisa berjalan memutar sampai teman teman bertemu playground di bagian paling belakang. Sebelumnya, teman teman juga bisa nih foto ala ala Korea. Lah kok bisa? Di salah satu spotnya juga ada gembok cinta. Teman teman yang berpasangan dan membawa gembok yang sudah dikasih nama plus kata kata cinta dari rumah, bisa banget disematkan di sini nih. Ketje ya! Bagi yang masih jomblo berarti yang sabar aja. Hehehe..Setelah itu, kita bisa naik ke atas dan merasakan sejuknya berada di antara pohon pohon super rindang super besar dengan beberapa tempat duduk yang disediakan. Jangan lupa juga lihat keindahan rawa pening dengan gunung gunung yang menyembul di belakangnya dari gardu pandang di atas bukitnya. Last but not least, kita bisa mengitari bukit Cinta via goa Ular Baru Klinting yang dibangun mengitari bukitnya. Ciamik ya!

Intip juga destinasi di Kabupaten Semarang lainnya!

Mampir Yuk ke Sam Po Kong, Semarang

Kampung Rawa Ambarawa, Wisata Air yang Mempesona

Menikmati Ambarawa dari Ketinggian, Susan Spa and Resort

7 Spot Menarik di Bukit Cinta Rawa Pening

1. Jembatan 

Jika berkunjung ke sini, jangan lupa berpose di sini ya! Indaaaah!

Ini adalah spot utama plus andalan yang ditawarkan oleh destinasi ini. Dengan jembatan yang bercabang dan menjulur ke arah rawa ini kita serasa jalan jalan di tengah rawa. Duh panas, jangan khawatir. Kita bisa kok rehat sejenak dan berteduh di gazebo yang dibangun di antaranya, atau sebagai penyambung jembatan satu dengan jembatan lainnya. Jika kalian ke sini pokoknya harus banget foto di spot ini. Ketje abis!

2. Gazebo

Gazebo dengan atap bolong nan indah

Spot utama lainnya yang juga nggak kalah ciamik dan indahnya adalah gazebo besar yang dibangun tepat di tepi rawa, menyambung dengan jembatan. Yang bikin ciamik gazebo ini adalah arsitekturnya, Mans. Atapnya bolong gitu. Bayangin pas hujan pasti bagus banget ya. Hehe..Atau pas sinar mentari turun gitu jadi kelihatan semburatnya turun di bolongan itu. Dari gazebo ini juga kita bisa menikmati pemandangan rawa yang membentang dari ujung ke ujung, plus memandang perahu yang hilir mudik seperti ini. Tenang bangetttttt!

3. Gembok Cinta

Nah ini dia gembok cinta yang nantinya bakalan penuh dengan gembok gembok para pasangan

Sukanya lagi dengan tempat ini adalah kita bisa menikmati pemandangan alias duduk di banyak spot karena memang banyak disediakan kursi taman atau sekedar duduk duduk aja di tepi tepiannya. Nah, jika teman teman jalan mengitari destinasi ini, teman teman akan menemukan gembok cinta. Di gembok cinta ini teman teman bisa mengukir keabadian cinta ( halah ) lewat gembok yang ditulis nama dan nama pasangan plus pesan cinta, kemudian digembokkan deh ke pagar gembok cinta ini. Kebayang nggak sih bakalan bagus banget foto lagi di sini pas gemboknya udah penuh yang warna warni gitu. Ada aja idenya ya, kreatif!

4. Playground

Playground Bukit Cinta Rawa Pening yang ada di bagian belakang

Yang aku suka dari tempat ini adalah menurutku destinasi ini juga children-friendly. Bagi mamak mamak macam kita memilih destinasi yang nggak takut ngelepas anak sendiri jalan ke sana ke sini itu wajhibb! Nah, di tempat ini, Julio seneng banget bisa jalan jalan di sepanjang jembatannya, terus jalan jalan di tepian rawa yang aman karena ada pagarnya, plus bisa juga mencoba permainan seperti jungkat jungkit dan ayunan di playground yang terletak di bagian belakang Bukit Cinta. 

Kami juga sempat rehat sejenak di sana sambil nyenengin anak deh. Mana teduh banget karena memang area ini banyak banget pohon pohon yang tumbuh rindang dan besar.

5. Taman Bukit Cinta

Di atas bukit cinta ini tamannya luas dan sejuk karena banyak pohon besarnya. Plus banyak bangku taman dan ada pendoponya. Seru!

Setelah bermain di playground, kami juga suka banget jalan jalan di atas bukit cintanya. Jangan salah ya, bukit ini bukan bukit yang harus mendaki untuk bisa sampai ke puncaknya. Cukup meniti beberapa tangganya saja kita sudah bisa sampai ke puncak dan lagi lagi, Julio dan Maesya bisa dengan leluasa jalan ke sana ke mari karena sudah disediakan area pejalan kaki.

Di atas bukit cinta juga disediakan pendopo untuk pertemuan, beberapa kursi taman untuk pacaran (eh?) dan gardu pandang untuk bisa melihat pemandangan dengan lebih leluasa dari atas bukit. Jangan takut kepanasan karena yang ada kita bisa santai santai sambil merasakan angin sepoi sepoi.

6. Gardu Pandang

Ibu dan Nicken berpose di gardu pandang.

Ini juga salah satu spot yang wajib banget buat foto foto. Why? Background rawa yang terbentang di kejauhan bikin foto jadi ciamik! Kita juga bisa menikmati pemandangan rawa beserta gunung gunungnya dengan lebih leluasa dari sini. Jadi, habis jalan jalan mengitari bukit cinta, kita bisa rehat sembari melihat pemandangan di sini deh. 

7. Goa Ular Baru Klinting

Goa Baru Klinting yang mengitari bukit cinta

Nah, ini nih bangunan yang sudah ada sejak pertama kali Bukit Cinta dibuka sebagai destinasi wisata. Teman teman juga bisa lihat di artikelku yang lama saat aku berpose di salah satu punggung ularnya. Unik banget memang? Goa ini dibangun seakan mengitari bukit cinta. Jadi, saat kita di depan destinasi ini, kita bisa melihat kepala dan ekornya yang hampir menyatu, sejalan dengan legenda Baru Klinting yang sangat terkenal itu. Eh, sudah ada yang pernah dengar legenda ini belum?

Nah, tau nggak sih kalau Goa ini juga bisa dimasuki? Sayangnya, saat kemarin kami berkunjung ke sana, goa ini ditutup untuk umum. Mungkin, masih dalam tahap perbaikan kali ya. Jadi, kami harus berpuas diri untuk berpose di depannya saja deh. 

Berpose di mulut Ular Baru Klinting

Tips Berkunjung di Destinasi Bukit Cinta Rawa Pening

Bagi teman teman yang ingin berkunjung ke sini dengan happy, harus banget memperhatikan hal hal berikut ya.

1. Datang sepagi mungkin untuk menghindari keramaian dan hasil foto yang lebih bagus

Tempo hari saat kami ingin berkunjung ke sana, kami udah semangat banget untuk bisa masuk sekitar pukul 7 lebih sedikit. Udah kebayang banget nih gimana bagusnya udara pagi di sana plus pemandangan rawa dan gunung di pagi hari. Yang paling penting, di tengah pandemi macam ini, berkunjung pagi pagi jelas pilihan yang lebih baik karena pengunjung pasti masih sedikit atau bahkan belum ada.

Sayangnya, begitu sampai di tempat parkirnya, yah masih tutup. Alhasil kami harus mencari opsi kedua dan ketiga. Setelah sarapan bersama, kami kembali ke sini dan alhamdulillah sekitar jam 9, tempat ini sudah dibuka. Padahal di jadwal yang tertempel di sini, destinasi ini mulai beroperasi pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB setiap harinya.

2. Datang di hari kerja supaya pengunjung nggak membludak

Ini juga harus banget teman teman perhatikan. Datang atau berkunjung ke sini di weekend jelas bukan pilihan yang baik. Lebih baik teman teman datang di antara hari Senin sampai hari Kamis untuk menghindari keramaian. Apalagi destinasi ini masih ngehits. Pernah kami lewat di sini hari Sabtu pagi dan viola.... parkirannya pun dipenuhi para pesepeda yang hendak menikmati Sabtu pagi di Bukit Cinta ini. 

Untungnya kemarin kami datang di hari Senin, and as you see, minim orang. Enaknya lagi kalau minim orang gini foto foto kita jadi bagus khan.

3. Lihat prakiraan cuaca sebelum berkunjung

Ini juga penting karena yang kita cari di sini adalah pemandangannya. Gimana bisa kita menikmati pemandangan plus foto foto dengan background super indah kalau cuaca sedang hujan atau berkabut. Nah, makanya kita harus lihat dulu prakiraan cuacanya dan memastikan kalau cuaca saat itu sedang cerah. 

Alhamdulillah, saat kami berkunjung ke sana, cuaca super cerah tetapi sejuk. Jadi, kami bisa bebas jalan jalan mengelilingi Bukit Cinta dan berfoto di spot spot terbaiknya.

4. Selalu mematuhi protokol kesehatan

Selalu cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker. Tiga hal ini yang sangat ditekankan saat kita berkunjung ke sini. Sebelum masuk entrancenya, kita harus cuci tangan. Lalu membayar tiket seharga 10ribu/orang dan secara bergiliran diukur suhu tubuhnya. Saat berkeliling di lokasipun kita harus selalu memakai masker. Boleh lah sebentar dibuka untuk foto, lalu kemudian dipakai lagi. Kalau nggak, siap siap nih dihimbau pakai masker dengan menggunakan toa. Jadi, seantero Bukit Cinta tahu kalau kita nggak pakai masker. Khan maluuu...

5. Memakai Outfit yang sesuai

Jika teman teman ingin jalan jalan dengan bebas, teman teman wajib nih memakai outfit yang sesuai, seperti baju yang mudah menyerap keringat, tas yang nggak terlalu besar atau bisa memakai tas punggung, plus alas kaki yang nyaman. Kalau nggak, pasti bakalan capek deh. 

Untuk teman teman yang membawa anak pun juga harus diperhatikan baju anaknya. Plus pakai alat gendong yang nggak bikin capek. Alhamdulillah sekarang ini Julio selalu nemplok sama Ayahnya jadi Ibu nggak perlu capek capek gendong sendiri. Hehehe..

Fasilitas dan Pelayanan

Bersih, rapi dan indah. Itulah kesan pertama kali saat aku dan keluarga masuk kemarin. As I told you, destinasi ini masih tergolong baru dipugar/direnovasi jadinya tempatnya juga masih bersih, setiap fasilitas yang ada pun juga masih terlihat baru. Indah banget pokoknya!

Selama pandemi ini juga petugas tampak gercep menegur orang orang yang nggak pakai masker. Beberapa spot pun menyediakan tempat cuci tangan. 

Jadwal dan Harga

Jadwal yang tertulis di pintu luar destinasi ini adalah mulai beroperasi pukul 07.00-16.00 ya dan buka setiap hari. Harga masuk sebesar 10.000. Hmmm...sangat affordable dan termasuk murah banget jika dihitung dengan apa yang bisa kita lihat dan nikmati di dalamnya bersama keluarga.

Akhirnya, agenda kami untuk bisa jalan jalan di alam terbuka kesampaian juga. Tempat ini, asli! Recommended banget buat teman teman yang sudah bosan di rumah aja tapi takut keramaian. Teman teman bisa eksplorasi tempat ini dengan minim interaksi alias bisa banget jaga jarak. Bahkan, saat kami mengunjungi tempat ini hanya terlihat beberapa orang saja yang juga ikut menikmati udara segar pagi itu. 

Jadi, kapan nih teman teman mau ke sini?

Galeri Perjalanan Kami

Bersama keluarga di depan icon wayang ular baru klinting

Julio di gardu pandang. Nah khan keliatan banget rawa di belakangnya.