Kampung Rawa Ambarawa, Wisata Air yang Mempesona

Air berkilat memantulkan sinar mentari dan segala gambaran langit di sore itu. Gunung menjulang bertumpuk tumpuk di sebelah kanan dan kiri. Bahkan kami bisa melihat bangunan bangunan yang menempati pinggiran pinggiran bukit yang terlihat mini di kejauhan. Sinar mentari menembus celah celah awan, menyisakan sinar yang jatuh semacam sorotan senter, tidak merata.Intinya, indaaaaah maksimal, splendid! Gorgeous! Amazing! Sembari terus berlalu dengan kapal boat, kami terus menikmati indahnya ciptaan Tuhan di Rawa Pening, Ambarawa. Yup! Kami sedang berwisata di Kampung Rawa Ambarawa, Wisata Air yang mempesona. Di sini kita bisa memancing sambil mencicipi kudapan nusantara, menikmati sensasi makan di Restoran apung, hingga jalan santai di pinggir rawa sembari berswa foto di berbagai spot indah yang ada. 

"Ayah, bebek! Ayaah!! Bebekk!" Julio melihat bebek yang bertengger di pinggiran rumah kayu dan berpagarkan jala jala milik para nelayan yang tersebar di berbagai sisi rawa. Bersama keluarga, kami menikmati hari indah bersama di sini.

Yuk, intip jalan jalan seru kami kali ini di sini, di beberapa zona yang ada.

Baca piknik di Ambarawa lainnya yuk!

Menikmati Ambarawa dari Ketinggian di Susan Spa, Bandungan

Piknik Asik ke Eling Bening, Ambarawa

Taman Bunga Celosia, Bandungan 

We called it zone, karena memang ada beberapa tempat wisata di sini yang seakan terpisah walau berada dalam satu lokasi yang sama. Syukurnya, aku dan suami sudah mampir dua kali ke sana bulan lalu dan bisa mencoba kuliner ria di dua tempat yang berbeda di area ini. 

1. RUMAH MAKAN APUNG KAMPUNG RAWA

Nah, ini adalah salah satu tempat paling terkenal dan paling lawas yang ada di sini. Alias dibangun duluan. Beberapa tahun yang lalu pernah singgah di sini juga dan area ini belum seluas sekarang. Baru ada beberapa wahana untuk anak kecil, wisata naik kapal keliling rawa,  dan rumah makan apung ini saja. Rumah makan apungnya pun juga mengalami perluasan sampai di area saung yang langsung menghadap ke rawa. Aduh, cantiiiik banget kalau mau lihat sunset di sini seperti ini.

So calming ya! Namanya juga rumah makan Apung, jadi konsep tempat makan ini adalah saung saung yang seakan mengapung di rawa, lengkap dengan jembatan kayu yang menghubungkan antar saung dan antara saung ke restoran utama. Jadi kita bisa pilih nih mau makan di luar; di saung saung atau makan di dalam restoran. Pemandangan yang bisa kita dapatkan saat makan di saung adalah hamparan sawah dengan bukit bukit yang menjulang di belakangnya. Duh, ciamik banget lah pokoknya.

Dan pas banget kalau ke sini itu sore sore menjelang sunset gitu syahdu banget. Sinar keemasan dan angin sepoi sepoi benar benar memanjakan mata dan diri. Seru lagi kalau teman teman pilih tempat yang langsung menghadap ke rawa tadi. Kemarin, kami memilih tempat di tengah karena biar nggak terlalu berangin juga untuk Julio. Kami juga meminta pelayan untuk menutup tirai kayunya. Enaknya kalau makan di saung itu lebih private dan lebih santai karena bisa gegoleran alias santai santai. 

Serunya lagi kita bisa membeli pakan ikan seharga 10 ribu. Sambil menunggu hidangan datang, kita bisa ngasih makan ikan di kolam sekeliling saung. Julio senang banget lihat ikan buanyaaaaak banget hilir mudik berebut pakan. Saung dengan pinggiran kayu bambu setinggi dagu Julio ini pas banget buat Julio lihat ikan ikan tanpa takut kecebur. Jadi kami biarin aja Julio jalan jalan di dalam saung sambil liatt ikan ke sana kemari. Oiya, di tempat ini para pengunjung juga bisa mancing langsung dari gazebonya. Lengkap banget kan ya!

Makanan yang ditawarkan, jika dibandingkan dengan Pemancingan dan Lesehan Kampung Rawa yang ada di spot satunya, terbilang lebih mahal di sini. Kami bertiga memesan ikan gurame, cumi goreng dan ikan nila plus lalapan dua dan tempe mendoan dengan minuman jus menghabiskan sekitar 250ribu rupiah. Nah, berikut menunya nih, teman teman.

Oiya, serunya lagi, untuk bisa ke Restoran Apung ini, kita harus menyeberang kolam dulu dengan menggunakan gazebo apung yang ditarik menggunakan tali. Tapi ingat ya, tempat ini ditutup pukul 7 malam. Karena areanya benar benar di tengah sawah, setelah maghrib pun area ini tidak begitu terang alias remang remang dan mulai sepi. Sepi banget malah. Kemarin kami pulang pukul setengah 7 dan suasananya udah sepi banget!

2. PEMANCINGAN DAN LESEHAN KAMPUNG RAWA

Berbeda dengan Restoran Apung, Lesehan dan pemancingan ini ada di daratan. Lokasinya ada di depan restoran Apung. Macam restoran apung ada di sisi pojok kanan, ini ada di sisi pojok kiri gitu. Sesuai dengan namanya, tempat ini pas banget untuk para pengunjung yang doyan memancing plus makan kudapan ikan dan ayam sembari lesehan ria. 

Jika di Restoran Apung, kita bisa memancing langsung dari gazebo, di tempat ini kita bisa memancing di dua kolam besar yang ada di tengah tengah area dengan banyak gazebo yang mengelilinginya. Bahkan hasil pancingannya pun bisa dibawa pulang atau minta dimasak dengan membayar sejumlah uang. 

Karena Pace memang hobi mancing, dia akhirnya menyewa pancingan dengan membayar 10ribu saja. Sayangnya, karena kami sampai di sana pukul 4 sore, dan ternyata pemancingan ini ditutup pukul 5 sore, Pace cuma kebagian mancing sejam saja. Tapi itupun dia udah seneng banget dan ngajakin mancing di sana lagi. Emang suasanya sejuk, pemandangan apik dan tenang. 

As I told you, harga makanan di sini tergolong lebih murah. Kami berlima memesan nasi satu bakul dengan ikan nila 2 kg, ikan fillet bawal, cumi goreng tepung, plus mendoan dan lalapan, beberapa macam sambal juga minuman menghabiskan dana sebesar 350an ribu. 

Pemandangan yang bisa kita lihat sembari menikmati kudapan adalah pemandangan sawah yang terbentang. Nah, kalau mengajak anak anak, di sini lebih aman karena seperti kemarin, Julio dan Maesya bisa jalan jalan di area pemancingan sampai beli mainan di pintu masuknya segala. Hehehe..

Menunggu makanan sambil melihat orang orang memancing dan sawah di belakang saung. Minus Pace karena Pace lagi mancing.

3. WISATA PERAHU KAMPUNG RAWA

This is my favorite! Saat kami berkunjung kedua kali bersama Ibu, dan adek adek, begitu sampai ke sana kami langsung menuju ke dermaga perahu. Tujuannya satu, naik perahu mengelilingi rawa Pening. Dan dengan membayar 100ribu, kami bisa menyewa satu perahu untuk berkeliling rawa yang luas sekali dengan durasi keliling kira kira 30 menitan.

Subhanallah bangettt pemandangannya. Begitu kami naik perahu dan mulai mendayung ke tengah rawa, kami mulai melihat air rawa yang benar benar memantulkan langit dan awan dengan sempurna, plus pemandangan perbukitan dan lereng dengan bangunan bangunan yang menyembul di antaranya. Mana udaranya juga sejuk dan cuaca sedang benar benar cerah dan bagus. Semua gunung dan bukit pun kelihatan di jauh sana.

Di sela sela perjalanan kami, kami juga melihat banyak sekali rumah apung non permanen dengan pagar berupa jala jala tinggi milik para nelayan yang tersebar di banyak sisi rawa. Julio yang gemar sekali melihat hewan juga senang dan girang bisa melihat burung burung beterbangan dan bebek bebek yang bertengger di pinggiran pagar jalan milik para nelayan. Speechhless banget karena saking indahnya. Jadi kami benar benar nggak bisa lihat warna air apalagi lihat apa yang ada di dalam air karena airnya benar benar memantulkan sinar matahari banget. Kayak gini nih. Keren khan!

Puas banget kami bisa berkeliling rawa yang luas banget dengan durasi naik perahu sekitar 30 menitan, akhirnya kami turun perahu dengan perasaan riang plus foto foto seambreg yang ciamik pisan! Oiya, Berdasarkan pengalaman kami kemarin, the best time untuk bisa menyaksikan pemandangan sambil naik perahu adalah menjelang sore sekitar jam jam 3an. Udara nggak panas dan malah sepoi sepoi asik, cuaca juga pas banget lagi cerah jadi kami bisa melihat pemandangan sekitar dengan sejelas jelasnya dan air rawa yang benar benar kayak cermin, bisa memantulkan bayangan awan dan langit di atasnya.

4. TAMAN TERAPI KAMPUNG RAWA

Berbeda dengan area sebelumnya yang pernah aku cobain, pas aku ke sana kemarin Taman Terapi ini nggak buka sih. Nggak tahu antara udah tutup atau memang belum buka. Di taman ini, as you see, kita bisa jalan jalan sambil terapi ikan dengan cara menyemplungkan kaki kita ke kolam yang ada biar ikan totol totol kaki kita sebagai media terapi, atau jalan aja di jalan dengan kerikil kerikil sebagai media terapi kaki. 

Karena tamannya ditutup, kami akhirnya jalan tepat di samping taman ini untuk mengitari area ini sambil melihat rawa tepat di pinggirnya. Nah, jika melihat di sisi Retoran Kampung Rawa, kita bisa melihat sunset yang indah di sana. Tak lupa aku beserta keluarga berfoto bersama di pinggir rawa. Seru banget nggak sih menghabiskan sore jalan jalan di tepi rawa bersama keluarga tercinta sambil melihat pemandangan dan menikmati angin sepoi sepoi? And we did it! Sampai sampai Julio dan Maesya juga ikutan jalan jalan sambil lihat daun, mencoba berani sama patung patung, kejar kejaran dan menikmati masa bersama. We were really happy!

5. WAHANA WAHANA KAMPUNG RAWA

Selain yang aku sebutin tadi, di sana juga banyak lho wahana yang bisa kita coba. Inget banget beberapa tahun yang lalu saat aku ke sana bersama keluarga besar, kami menjajal mengayuh sepeda hias yang bisa muat sampai 5 orang dalam satu wahana keliling area yang luas ini. Kemarin juga aku lihat beberapa wahana seperti sepeda hias itu tapi cuma di parkirannya aja alias nggak disewakan. Ada juga wahana bebek genjot tepat di kolam Restoran Apung juga, dan lagi lagi sepertinya nggak disewakan. Satu lagi, ada juga kolam mandi bola tepat di kolam itu tetapi juga sepertinya tutup. Jadi aku nggak tahu sih sebenarnya wahana wahana ini masih beroperasi atau nggak. 

Oiya, dan yang aku suka adalah seperti sekarang ini kita masih dalam pandemi Covid-19 dan aku lihat wisata ini juga memperhatikan protokol kesehatan, seperti semua pelayan memakai masker, adanya aturan physical distancing macam diberi tanda X di seat perahu, penyemprotan disinfectan setelah pelayanan customer, dan lain lain. Jadi, walaupun kita harus waspada terhadap pandemi ini, kita tetap bisa piknik tipis tipis. InsyaAllah kita semua sehat sehat ya, teman teman.

Piknik di Kampung Rawa ini adalah salah satu piknik favorit kami walaupun letaknya yang nggah jauh dari rumah. Yang paling aku suka dari tempat ini adalah pemandangannya, udaranya, vibenya, makanannya dan areanya yang enak buat jalan jalan sekeluarga. Cussss kamu harus ke sini saat berwisata di Ambarawa!

LOKASI DAN BIAYA MASUK

Teman teman yang ingin menyaksikan sendiri keindahan pemandangan yang super banget, bisa langsung mampir ke sini di Jalan Sarbini Km 03, Ambarawa, Waduk Rawapening, Semarang, Jawa Tengah 50612. Tempat ini dibuka mulai pukul 8 pagi sampai 7 malam. Tapi, untuk area pemancingan dan lesehan ditutup jam 5 sore ya. 

Harga tiket untuk masuk pun super muraaah. Kemarin saat berdua, kami hanya membayar 10ribu saja. 

GALERI PERJALANAN KAMI

Bersama Uti Julio, Mama Nicken, Mbak Astrid, Ibu, Maesya, dan Julio

Pemandangan dari atas perahu yang super indah 

Spot untuk berfoto ria 

Family traveler!

Maesya dan Julio

Julio terpesona melihat gunung, air, dan awan.

Mama Maesya dan Maesya naik perahu sampai di pucuknya

Mbak Astrid

Ayah, Julio, Ibu

Uti Julio

Saung saung di Restoran Apung