Beberapa hari yang lalu, salah satu teman SMA ku mengupload ebuah foto yang di instagram. Wow! Ada perubahan signifikan dalam tubuhnya. Bagaimana tidak signifikan? Dulu, ingat sekali saat SMA tubuhnya tambun, padat berisi. Tapi sekarang? Dia tampil langsing dengan tangan dan kaki yang jauh lebih kecil, pinggang nan langsing dan pipi yang jelas lebih tirus. Diet apa ya dia?
Karena kami berteman baik, aku kepo dong ya. Bahkan bentuk tubuhnya yang sekarang ini dia dapat setelah memiliki dua anak lho. Khan amazing. Aku saja yang punya satu anak berasa perutku tak bisa lagi kembali seperti dulu. Dan ternyata, dia diet keto, teman teman.
Baca juga :
Apa itu diet keto?
Sebenarnya, diet keto itu hampir sama dengan diet Atkins dan diet rendah karbohidrat. Jadi, diet ini mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak, dengan jumlah asupan protein sedang. Nah, tujuan mengkonsumsi lemak dalam jumlah tinggi adalah supaya tubuh ada di kondisi ketosis dan tubuh justru akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Tak hanya itu, lemak juga akan diubah menjadi keton pada hati, sehingga memberi suplai energi untuk otak.
Ketosis sendiri adalah kondisi ringan dari ketoasidosis; yaitu sebuah kondisi berbahaya yang terjadi pada penderita Diabetes Tipe 1. Jadi, harus hati hati juga karena masih banyak pro dan kontra mengenai diet ini. Namun, beberapa pakar juga menyebutkan bahwa diet ini tergolong efektif dan aman, terutama untuk penderita obesitas/kelebihan berat badan. Sama seperti pada temanku itu.
Manfaat Diet Keto
Sebenarnya, sebelum terkenal sebagai tren penurunan berat badan, diet keto ini memiliki manfaat untuk mengatasi penyakit lain lho, teman teman.
1. Mengontrol gula darah pada penderita Diabetes Tipe 2.
Nah, untuk penderita penyakit ini, diet keto justru dianjurkan guna menurunkan kadar gula darah dengan asupan karbohidrat yang sedikit. Tapi perlu diingat bahwa lemak yang dikonsumsi harus lemak yang sehat seperti ikan salmon, kacang kacangan dan alpukat. Namun, penderita juga harus rutin memeriksakan gula darah setiap hari untuk menghindari bahaya ketoasidosis.
2. Meringankan gejala epilepsi pada anak
Seorang ahli gizi mengungkapkan bahwa diet keto ini sangat efektif untuk mengurangi intensitas kambuh pada penderita epilepsi anak anak yang susah ditangani dengan pengobatan biasa. Sebuah penelitian yang diuji pada 150 anak dengan epilepsi menunjukkan pasca menjalani diet keto selama satu tahun, setengah dari anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.
3. Mengurangi risiko penyakit jantung.
Diet keto ini juga dipercaya untuk mengurangi risiko penyakit jantung karena dengan mengkonsumsi lemak sehat bisa menurunkan kadar insulin sehingga produksi insulin dalam tubuh pun ikut menurun. Dan kondisi ini mampur menurunkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
4. Mengurangi risiko terkena gangguan sistem saraf
Selain epilepsi, diet jenis ini juga mempunyai kemungkinan untuk mengobati penyakit saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur dan parkinson. Sebuah penelitian yang diuji pada 150 anak dengan epilepsi menunjukkan pasca menjalani diet keto selama satu tahun, setengah dari anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.
Ternyata, selain untuk mengobati penyakit penyakit ini, diet keto juga bisa digunakan untuk mengurangi jerawat, membantu penanganan PCOS sampai menghambat perkembangan kanker plus menghambat peradangan pada asam urat. Oleh karena itu, banyak dokter yang merekomendasikan diet ini, tetapi wajib banget menggunakan metode yang tepat dan nggak asal asalan.
Siapa nih yang sekarang tertarik menjalani diet keto ini?
Referensi :
alodokter.com
bagus banget ini sebenarnya untuk diet saya, tetapi bila tak makan karbo tenaga kurang bergairah nampak tak berdaya, tetapi bila berpuasa sekalian mengapa berbedza ? kuat dari subuh sampai maghrib
BalasHapus