Nggak ada habisnya kalau cerita tentang Papua. Kali ini saat kami mengantar Julio bermain bola di Funland, Oren Mall Merauke, tiba tiba nggak ada angin nggak ada hujan Pace mengajak kami jalan jalan ke Jayapura.
“Mace, besok kita ke Jayapura aja yuk. Dua hari aja di sana terus balik lagi. Belum pernah kan ke Jayapura?”
“WOKEEEE!”
Kami langsung pesan tiket kala itu juga dan beranjak ke Jayapura keesokan harinya.
Kota Jayapura, Saat Keindahan Alam dan Gaya Hidup Modern Saling Bersinergi
Sumber: Pinterest |
Perjalanan Merauke-Jayapura harus menggunakan pesawat karena memang tidak ada jalur darat yang menghubungkan keduanya. Keadaan geografis pulau Papua yang bergunung gunung jelas sangat susah untuk diakses melalui darat. Jadi, kami harus naik pesawat selama satu jam sepuluh menit untuk akhirnya bisa sampai di bandara Sentani.
Di sana, saya langsung terpana oleh gundukan raksasa yang menjulang tepat di samping Bandara. Indaaaaah. Ditambah dengan danau Sentani yang luas terbentang di antara pegunungan yang mengitarinya . Indah lagi saat kami akan mendarat tadi dan melihat pemandangan danau Sentani bersama gugusan gunung dari atas sana.
Baca perjalanan kami lainnya :
Pemandangan indah langsung terpampang nyata |
Begitu sampai, kami langsung dijemput oleh salah satu sopir kenalan Om Bambang; saudara Pace dan langsung menuju ke pusat kota Jayapura. Setelah menempuh jalan naik turun bukit menikuk kanan dan kiri, tampaklah ada sebuah lembah di depan kami. Isinya ; berbagai hotel mulai dari Aston, Fave dengan rooftop outdoornya sampai bangunan bank bertingkat tingkat, restoran dengan brand ternama plus mall mall saling menjulang di sana sini. Jayapura adalah kota metropolitan di tengah hutan belantara. Nggak berlebihan kayaknya saya menyebutnya sepertinya itu.
Dan well, begitu kami menuruni Lembah itu dan melewati belokan ke kanan, kota metropolitan terpampang nyata di depan mata. Tiba tiba berasa kayak di Jakarta! Pantas saja kalau Jayapura ini dikenal dengan buaya hidupnya yang super tinggi.
Beberapa saat kemudian sampailah kami di Hotel Jasmine dan memesan kamar. Pemandangan dari kamar pun tak kalah epiknya. Saat saya melayangkan pandang dari kanan ke kiri, saya melihat sebuah gunung besar dengan tulisan bercahaya di puncaknya, I love Papua, lalu bergeser sedikit adalah gedung gedung menjulang dan ditutup dengan panorama laut indah nan asri di ujung kiri. Memang ya, Jayapura adalah kota pesisir yang berkembang pesat. Jayapura ; saat keindahan alam dan gaya hidup modern bersinergi.
Untuk makan siang, kami hanya perlu jalan beberapa meter dari hotel dan menyantap ayam goreng di KFC terdekat.
Oiya, kami juga sempat mengunjungi mall Jayapura. Mallnya saya pikir selevel dengan mall Casablanca atau Ciputra World. Mau brand ternama apa saja ada. Bahkan kopi kopi yang lagi happening itu pun juga ada di sini. Saya yang memang baru pertama kali menginjakkan kaki di Papua jelas takjub sendiri. Beda dengan Pace yang memang pernah kuliah dan tinggal di sini.
Skyline, Menikmati Keindahan Teluk Dari Atas Bukit
Keindahan Teluk Youtefa dari Skyline |
Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Jayapura,tetapi tidak menyempatkan diri untuk piknik. Akhirnya kami memilih Skyline sebagai destinasi pilihan plus destinasi satu satunya karena memang tidak sempat ke destinasi yang lainnya.
Walau kami harus merogoh kocek sedalam 20k untuk masing masing air kelapa original, tetapi pemandangan yang kami nikmati memang sangat worth it. Bayangkan, kami menikmati air kelapa di ketinggian, berhadapan langsung dengan pegunungan yang lalu melandai dan berakhir menjadi teluk Youtefa yang indah luar biasa alias breath-taking view! Dari kejauhan kami bisa melihat serupa gambar burung saat kita menggambar sawah jaman dulu, berwarna merah menyala. Right, itulah jembatan Youtefa; salah satu icon kota Jayapura.
Setelah puas melihat pemandangan dan menikmati pemandangan teluk Youtefa yang menyegarkan sanubari, kami memutuskan untuk turun ke bawah demi menyaksikan jembatan Youtefa dari dekat. Sepanjang mata memandang ke kiri dan ke kanan adalah bentangan air dengan latar belakang hutan Mangrove dan laut lepas.
Sumber : Herry Tjiang |
FYI, Jembatan Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa, menghubungkan kota Jayapura, Kampung Hamadi dan Distrik Maura Tami. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua. Jembatan ini memiliki total panjang 11,6 km. Ketika meresmikan jembatan Youtefa, President Jokowi mengatakan bahwa jembatan ini merupakan tonggak sejarah di Papua. Tidak hanya menjadi simbol pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai sumpah membangun tanah Papua.
Kami segera memarkirkan mobil dan berfoto membelakangi jembatan icon Jayapura ini. Begitu kami turun, anginnya ternyata lumayan kencang juga. Tak hanya kami yang menikmati indahnya pemandangan via jembatan, ternyata banyak juga yang jalan jalan di sepanjang jembatan. Oiya, disediakan pula lahan parkir di salah satu sisi jembatan. Jembatan ini memang menjadi salah satu destinasi pilihan para turis.
Oiya, karena teman Pace buru buru pulang karena ada acara, akhirnya kami turun di depan parkiran dan menunggu saudara Pace. Sore itu rame banget banyak pengunjung Yang juga ingin melihat kemegahan Icon kota Jayapura. Tak lama meningi, akhirnya Saudara Pace datang juga.
Hari itu ditutup dengan menyantap seafood bersama saudara Pace. Serrruuuuu sekali. Saking capeknya, sampai hotel kami langsung tepar. Subuh sekitar jam 5 kami langsung ngacir untuk kembali ke Merauke karena penerbangan ke Merauke hanya ada di pagi hari.
Hari itu ditutup dengan menyantap seafood bersama saudara Pace. Serrruuuuu sekali. Saking capeknya, sampai hotel kami langsung tepar. Subuh sekitar jam 5 kami langsung ngacir untuk kembali ke Merauke karena penerbangan ke Merauke hanya ada di pagi hari.
Jelas nggak pakai mandi, langsung packing dan gendong anak yang masih tidur pulas ke mobil Grab. Yes, di sana sudah ada Gojek dan Grab, temans. Kami juga tinggal order Grab saat akan ke Skyline. Mana sopirnya baik hati mau jadi kang foto juga.
Walau singkat, perjalanan ke Jayapura memberi arti tersendiri untuk saya. Kita nggak pernah tahu keajaiban apa yang ada di dalamnya sebelum kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Ah, semoga suatu saat nanti kami bisa menjejakkan kaki dan mengeksplorasi lebih jauh lagi tentang Papua. Semoga teman teman juga diberi kesempatan untuk bisa mengenyam keindahan hakiki Tanah Papua nan indah dan subur.
Ayah dan Julio minum air kelapa sambil menikmati pemandangan |
Bersama Ibu |
Bersama teman Ayah, Om Demta |
Berpose dengan latar belakang jembatanYoutefa |
Pemandangan di sisi jembatan |
Ihh gileee keren banget viewnya, how lucky you are. Aku kebetulan belom pernah ke papua, so aku iri banget neh mbak hehehehe
BalasHapusJayapura, yang sangat indah. Pas banget itu sambil minum es kelapa muda, memandang langit yang biru sambil meditasi dijamin rilex banget ya mbak
BalasHapusBagus banget yaaa kotanya. Jembatannya itu lo cakep foto2 disitu. Beruntung banget mbak punya pengalaman tinggal di Papua. Kapan yaaa aku bisa ke sana...
BalasHapusView dan kekayaan alam nya cantik banget ya mbak, pantes aja orang luar gak mau meninggalkan alam papua
BalasHapusSenangnya ya bisa ke Papua. Apalagi Jayapura nih, idaman daku suatu saat nanti kalau bisa ke Papua. Pemandangan bagus-bagus banget ya.
BalasHapusWah salah satu destinasi impian di Indonesia ya Papua..indah ya mba Papua itu saya pengen banget ke Raja Ampat :D
BalasHapusSuka dengan suasananya, apalagi pengambilan gambarnya yang ciamik, jadi seperti yang ada di kalender
BalasHapusBagus sekali tulisan nya mbak Meyke, serasa ikutan ke Jayapura
BalasHapusKapan ya? Hiks semoga sebelum maut menjemput 😁😁😁
Bagus sekali tulisan nya mbak Meyke, serasa ikutan ke Jayapura
BalasHapusKapan ya? Hiks semoga sebelum maut menjemput 😁😁😁😁
Bagus banget viewnya..
BalasHapusBeruntungnya dirimu mbak, sudah bisa mearasakan keindahan papua secara langsung
Wuaaa cantiknya pemandangan dari Skyline ya. Langsung kebayang deh hembusan anginnya yang sepoi sepoi di sana. Saya nggak pernah mengira kalau Jayapura ini sudah modern dan jadi mirip mirip sama Jakarta.
BalasHapusMasyaAllah, sungguh indah ya kak pemandangan nya,
BalasHapusBtw tadi sempat salah baca, Youtefa dibaca YouTube, hehe