Emergency
fund
atau dana darurat memiliki peranan yang sangat penting di dalam rencana
keuangan. Sesuai dengan namanya, emergency fund digunakan pada waktu
tertentu yang bersifat mendadak dan di luar dugaan. Contoh kejadian yang
memerlukan dana darurat, seperti kecelakaan, anggota keluarga meninggal, perbaikan
kendaraan, renovasi rumah, dan lain-lainnya.
Para
financial planner biasanya menempatkan
dana darurat sebagai prioritas sebelum pengeluaran lainnya. Emergency fund
ini ada baiknya disiapkan dalam waktu satu tahun setelah bekerja. Bila
terlambat, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah keuangan yang cukup serius.
Menyiapkan Emergency Fund
Ada
beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menyiapkan emergency fund
sejak dini, berikut beberapa di antaranya:
1.Siapkan segera
Memiliki emergency fund
tidak harus menunggu menikah atau memiliki anak terlebih dahulu karena keadaan
darurat juga tidak mengenal kondisi apapun. Dana darurat ini harus disiapkan
sedini mungkin tanpa ditunda-tunda.
2. Membuat laporan keuangan bulanan
Jika memang ingin menyiapkan emergency
fund dalam waktu dekat, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Ini mungking
terdengar merepotkan, tetapi dengan cara ini, kita dapat mengetahui pengeluaran
wajib apa saja yang harus kita lakukan setiap bulan dan berapa sisa uang yang
dapat dialokasikan untuk emergency fund.
3. Menentukan nominal emergency fund
Para perencana keuangan
biasanya menghitung besaran jumlah emergency fund dari total pengeluaran
dan tanggungan masing-masing individu. Untuk yang berstatus lajang,
perhitungannya 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan. Untuk yang sudah menikah
dan belum memilki anak, maka jumlah pengeluarannya dikalikan 9. Sedangkan untuk
yang sudah menikah dan memiliki anak, maka emergency fund-nya dihitung
12 kali dari total biaya pengeluaran.
Nominal emergency fund
juga bisa didapatkan dengan mengalokasikan 5% sampai 10% dari total pendapatan
setiap bulan. Cara lainnya bisa dengan menggunakan perhitungan prediktif setiap
bulan.
4. Pisahkan emergency fund
Kegagalan menyimpan emergency
fund biasanya karena tercampur dengan dana operasional lainnya. Sebaiknya,
pisahkan emergency fund di rekening tersendiri untuk menghindari
penggunaan yang tidak tepat guna. Tidak hanya untuk emergency fund,
rekening baru tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk tabungan lain sehingga
saldo emergency fund dan tabungan tidak akan tercampur dengan
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
5. Kurangi pengeluaran yang tidak perlu
Agar jumlah emergency fund
tidak berkurang setiap bulannya, maka pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu
harus dikurangi atau dibatasi. Usahakan untuk hidup lebih sederhana dan
belanjakan uang dengan bijaksana.
Cara
lain untuk bisa menyiapkan emergency fund adalah dengan berinvestasi di platform
investasi syariah, seperti qazwa.id.
Dengan menginvestasikan emergency fund, tentu kita akan merasa lebih
aman dan tidak perlu lagi khawatir jiga terjadi sesuatu yang mendadak dan
memerlukan pengeluaran yang cukup besar.
comment 0 comments
more_vertTerimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.
Terimakasih .... :)