Curhat 1 :
“Halah, suamiku ini katanya cinta sama aku, hampir tiap hari
bilang I lop you pull tapi lho aku nih nggak pernah dikasih hadiah. Orang aku
ulang tahun aja dia lupa, piye jal?”
Curhat 2:
“Beda lagi suamiku mbak. Dia ini kok kalau aku minta gandeng
pas jalan ke mall ini ogah bet. Ya walau pun dia sering ngasih aku karti debit buat
belanja. Tapi aku lebih suka digandeng aja keliling mall wes. Nggak usah
dibelanjain juga nggak papa.”
Curhat 3:
“Hmmmm...tak kandanono mbak. Suamiku ini malah aneh bin
ajaibb! Dia tiap hari maunya kok nyender terus. Nonton tipi minta dialasin paha
kepalanya. Kalau jalan ngerangkul ngerangkul, tiap pagi kalau mau berangkat
juga nggak pernah absen peluk dan cium. Tapi kok nggak pernah tuh bilang ai lop
you kayak suamimu, jeng.”
Sounds related nggak? Hihi.
Ternyata setelah aku baca baca highlight milik @mamalyfe dan
juga website yang ditulis oleh Gary Chapman; penulis The Love Languages masing
masing dari kita ini punya love tank atau tangki cinta. Kita akan merasa
dicintai saat tangki cinta kita penuh. Dan tangki cinta kita akan penuh saat
pasangan memberikan ‘cinta’ dengan cara yang kita butuhkan.
Padahal, kadang kita mencintai seseorang bukan berarti kita
tahu cara mencintai yang benar. Pernah nih aku baca di facebook gitu. Ada suami
istri yang lagi curhat.
Istrinya ini adalah seorang ibu rumah tangga. Dia setiap
hari selalu membersihkan rumah dan emrapikan rumah secara maksimal. Dia ingin
suaminya ini selalu lihat keindahan di rumahnya setiap kali kerja. Pulang kerja
pun istrinya selalu sibuk memasak dan menghidangkan segala makanan. Tapi apa
yang dia dapat? Suami nggak pernah tuh ngasih pujian. Mukanya lempeng lempeng
aja. Lihat rumah bersih juga dia biasa biasa aja, padahal mereka punya balita
which is rumah bersih dan rapi itu usahanya mati matian. Dari sini, si istri
merasa tidak dicintai karena usahanya nggak pernah mendapatkan pujian ataupun
kata kata romantis.
Beda lagi suaminya. Suaminya ini memang selalu lihat rumah
bersih dan makanan enak. Tapi, sesungguhnya yang lebih dia butuhkan adalah
istrinya.Iya, istrinya; istri yang sudah wangi dan bersih saat dia pulang
kerja, bukan selalu sibuk di dapur, istri yang bisa diajak ngobrol dan minum
teh bersama; bisa saling pelukan sambil nonton berita malam. Masalah makan
malam sih go-food juga nggak masalah. Tapi, apa yang dia butuhkan ternyata
nggak dia dapatkan. Tangki cinta masing masing nggak penuh karena mereka nggak
mendapat apa yang sesungguhnya mereka butuhkan dari pasangan. Padahal keduanya
saling mencintai tetapi nggak saling membahagiakan. Kenapa? Karena belum tahu
caranya.
Begitu aku baca ini di facebook, ah benar. Kita tidak bisa
mencintai pasangan dengan cara yang kita anggap benar, tetapi dengan cara yang
mereka butuhkan. Memang seharusnya kita tahu tentang bahasa cinta ini ya teman
teman. Biar kita tahu apa yang sama sama dibutuhkan dan tahu bagaimana mengisi
tangki cinta pasangan kita. Cihuy!
1.Words of Affirmation/Kata kata dukungan.
Si istri dalam kasus bersih bersih rumah itu adalah contoh
pasangan dengan bahasa cinta : kata kata dukungan.
Pasangan dengan bahasa cinta ini akan merasa lebih dicintai
saat kita memberikan kata kata pujian, dukungan atau kata kata cinta. Semisal,
tiba tiba WA : I love you so much.
Atau saat pasangan mau berangkat, kita tulis surat dengan
kata kata penuh dukungan dan kalimat yang mengungkapkan kalau kita
mencintainya. Sounds so cheesy, but it works!
Dan menurut mamalyfe,
orang dengan bahasa cinta tertentu pasti akan mencintai pasangannya dengan
bahasa cinta tersebut. Karena orang cenderung ingin diperlakukan sama seperti
apa yang dia lakukan ke orang lain. Misalnya orang yang romantis biasanya juga
ingin diperlakukan secara romantis. Atau orang yang suka meluk juga pasti akan
suka dipeluk. Such a thing.
Dengan kata kata romantis dan pujian atau sekedar ucapan
terimakasih, pasti pasangan akan merasa dicintai dan ingin berbuat lebih.
If your spouse’s primary love language is words of affirmation, your spoken praise and appreciation will fall like rain on parched soil. Before long, you will see new life sprouting in your marriage as your spouse responds to your words of love.
2. Acts of Service/Pelayanan
Ada pepatah mengatakan, “Action speaks louder than words.”
Dan untuk sebagian orang ini adalah pembuktian dari cinta sejati, bahkan
daripada sekedar kata kata.
Ada sebagian istri/suami yang merasa sangat dicintai saat
pasangannya bisa membantunya beberes, menjaga anak anak, memasak untuknya,
menjemput selepas kerja atau sekedar memijat sambil nonton berita malam. Jadi,
pasangan akan merasa dicintai saat kita melakukan sesuatu untuk membantunya
atau memberikan pelayanan.
Dan memang untuk istri wajib memberikan pelayanan ke suami
khan ya.
3.Receiving gifts/Menerima hadiah.
Pasangan dengan bahasa cinta ini pasti merasa dicintai saat
kita memberikan hadiah untuknya, bisa tiba tiba kasih kejutan saat ulang tahun,
beliin baju baru, pesan tiket berlibur berdua sampai beliin martabak telor
sepulang kerja.
Jadi kalau pasangan kita punya love language ini, jangan
sampai kita lupa tanggal ulang tahun atau pun tanggal pernikahan. Karena pasti
mereka mengharapkan kado sebagai wujud cinta kita terhadapnya. Jadi, bagi mereka, hadiah adalah simbol visual
dari cinta. Hadiahpun bagi mereka nggak harus berlian 30 krat, tapi yang simple
simple saja sebagai bentuk perhatian dan perwujudan cinta.
Macam istri di curhat 1 itu, tangki cintanya akan penuh saat
suaminya ngasih hadiah karena love language dia adalah receiving gifts.
Sayangnya love language suaminya adalah words of affirmation. Jadi belum ketemu
titik tengahnya.
4. Quality Time/Waktu yang berkualitas
If your spouse’s love language is quality time, giving him or her your undivided attention is one of the best ways you can show your love. Some men pride themselves on being able to watch television, read a magazine, and listen to their wives, all at the same time. That is an admirable trait, but it is not speaking the love language of quality time.
Betuuul, saking multi-taskingnya, biasanya suami itu ya
sambil mainan game, ya sambil dengerin kita tjurhat. Nah, padahal yang kita
inginkan adalah respon yang antusias dengan kata kata yang
menenangkan/mendukung gitu ya. Jadi, biasanya suami dengan istri yang love
languagenya adalah quality time, si istri akan merasa dicintai saat dia
didengarkan dan diberikan perhatian sepenuhnya saat dia tjurhat.
Pasangan dengan bahasa cinta ini benar benar menginginkan
waktu berkualitas entah berlibur bersama, ngobrol sambil minum kopi sekaligus menerawang masa depan atau sekedar menghabiskan waktu berdua atau saling
menemani. Waktu kerbersaman yang diberikan oleh pasangannya adalah bentuk
perhatian dan wujud cinta baginya.
5. Physical Touch/Sentuhan fisik
In marriage, the love language of physical touch includes everything from putting a hand on your mate’s shoulder as you walk by, touching his or her leg as you’re driving together, and holding hands while you’re walking to kissing, embracing and sexual intercourse.
Btw kelima love language ini untuk pasangan 18+ yang udah
menikah dan sah ya genks.
Nah, contoh pasangan dengan love language ini adalah istri
di curhat 2 di atas. Dia lebih merasa dicintai andaikata pasangannya mau
gandengan saat jalan jalan di mall. Yes, pasangan dengan love language ini
menurut Gary Chapman akan merasa begitu dicintai saat dirinya dipeluk, diusap
usap kepalanya, disun, dan lain lain.
If physical touch is your spouse’s primary love language, nothing communicates love more clearly than for you to take the initiative to reach out and touch your mate.
Lalu, kira kira bahasa cinta kita ini apa ya? Hmm, jangan
bingung gundah gulana ya. Ada kok quiz yang bisa membantu kita mencari tahu
sebenarnya bahasa cinta kita itu apa.
Sebelum saya menulis postingan ini pun saya juga cek bahasa
cinta saya apa. Dan inilah jawabannya.
Tapi, sebelum saya cek lewat quiz itu saya pikir bahasa cinta/saya
merasa dicintai saat suami selalu memberikan kata kata dukungan/sekedar bilang
I love you gitu. Dan saya juga merasa ‘wah makin cinta nih’ saat suami rajin
peluk peluk. Hehehe..
Etapi ternyata kita cenderung punya dua bahasa cinta yang
dominan kok, misalnya bisa words of affirmation dan physical touch atau
receiving gifts dengan acts of service dan lain sebagainya.
Oh ya dan ini link untuk mengetahui apa sih bahasa cinta
kita dan bisa juga ajak pasangan untuk sama sama mengerjakan quiz ini biar sama
sama tahu bahasa cinta masing masing dan siap mengisi tangki cinta milik
pasangan sampai penuh meluber lubeeeer.
Well, menurut saya pribadi mengetahui apa bahasa cinta
pasangan dan kita itu perlu. Tetapi juga sebagai istri memang we have to do our
utmost ya. Ya pelayanan, ya kata kata pujian, ya waktu yang berkualitas, ya
sentuhan kasih sayang atau pun sekedar kejutan atau hadiah sederhana sebagai
wujud rasa terimakasih dan cinta.
Wah, ngomong kayak mudah gitu ya. Padahal saya ini juga
belum tahu apa love language suami saya. Selama menikah 2 tahun ini saya dan
suami baru tinggal bersama kira kira 6 bulan dan itu saat awal menikah.
Selebihnya kami sedang LDM sampai sekarang. Sepertinya sih salah satu love
language suami yang dominan adalah words of affirmation karena suami sering
memberikan petuah, kata kata semangat dan himbauan untuk selalu sabar plus kata
kata cinta.
My favorite words from him : “I love you to the outermost
galaxy and back!”
Kalau teman teman, love language kalian dan pasangannya apa nih?
makasih sharingnya
BalasHapusMy result quiz ia Act of Services. Bener juga sih, aku merasa dicintai ketika ada yg ngebantu jaga anak-anak di rumah, khususnya suami dan dia mau. Aku juga akan kasih sesuatu yg baik sebagai rasa peduli aku sama orang sekitar dan bisa dibilang mudah empati juga sih.
BalasHapus