“Sebaik baik istri adalah yang menyenangkan jika kamu melihatnya, taat jika kamu menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat kamu pergi.” (HR. At-Thabrani)
Siapa yang tidak ingin jadi istri solehah? Siapa yang tidak ingin
membangun keluarga yang ‘baitii jannatii’? Siapa juga yang tidak ingin memiliki
keluarga yang sakinnah, mawaddah, warrahmah? Pasti semua wanita/laki laki
menginginkannya. Tapi, pertanyaannya adalah caranya bagaimana? Apakah dengan
mengandalkan cinta saja sudah barang tentu bisa? Apa hanya dengan kata kata
‘aku cinta padamu’, semua masalah rumah tangga terselesaikan? Lha wong kalau
lagi kesal sama suami, mana ada kepikiran bilang ‘aku cinta padamu’? Yang ada
malah ‘pulangkan saja aku pada orangtua ku’ udah kayak lagu.
Nah, ngomong ngomong tentang bagaimana caranya, saya punya
rekomendasi buku yang wajib banget dibaca oleh wanita muslimah baik yang sudah
menikah seperti saya atau yang sedang memantaskan diri menuju ke rumah tangga
sakinnah mawaddah warrahmah, InsyaAllah. Buku ini membahas tentang kewajiban
kewajiban seorang istri, bagaimana seharusnya istri bersikap dan memperlakukan
suami yang disuguhkan dalam rangkaian cerita cerita pendek penuh inspirasi.
“Agar Suami Tak Mendua” karya Muyassaroh. Buku setebal 387
ini akan memberikan suguhan inspirasi yang mendalam tapi dikemas dengan ringan.
Mbak Muyassaroh mampu menyuguhkan penggalan penggalan cerita rumah tangga
hingga cerita inspiratif istri istri para Nabi yang kemudian para pembaca bisa
memetik pelajaran hidup di dalamnya. Bahkan banyak sekali petikan kisah
berlanjut kalimat renungan yang bikin nyesek karena related banget sama
kehidupan rumah tangga kami.
Nah, di antara banyak kisah menyentuh plus tips di buku ini,
ada 10++ tips/kiat bagaimana belajar menjadi istri solehah yang diajarkan oleh Al-Quran dan Rosulullah.
1.ELOK DIPANDANG MATA
Mbak Muyas bercerita tentang suami istri yang sama sama
lelah menjalani perannya. Suami lelah bekerja, dan istri lelah mengerjakan
pekerjaan rumah tangga. Sang istri menuntut ingin dimengerti tanpa berusaha
untuk mengerti. Akibatnya, komunikasi menjadi tidak lancar dan sibuk menerka
nerka tentang perubahan sikap suaminya. Sang suami pun sama, mendapati istrinya
yang menjadi sering cemberut, menampakkan wajah muram begitu dia pulang kerja.
“Kenapa Aini jarang tersenyum akhir akhir ini? Mas pikir
Aini kelelahan seharian mengurusi malaikat kecil kita sampai tak punya waktu
untuk memperhatikan Mas. Seharian Mas juga lelah, pekerjaan menumpuk di kantor.
Pinginnya pulang lihat Aini yang tersenyum bukan yang merengut seperti baju
kusut.” Sedih deh Aini jadinya karena salah sangka terhadap suaminya.
Padahal sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk
menyenangkan suami. Salah satunya dengan menampakkan wajah penuh senyum dan
mata penuh binar. Gimana jadinya kalau suami sudah capek seharian mencari
nafkah untuk kita dan anak, mungkin panas panasan, mungkin sampai nggak sempat
makan siang, menanggung beban pekerjaan dan keluarga yang berat eh sampai rumah
yang ada wajah istrinya yang manyun dan kelabu. Jadi, tampakkanlah wajah yang
riang, penuh cinta dan penuh kehangatan begitu suami pulang bekerja. Bisa jadi
buatkan teh atau kopi. Lalu, bercerita ringan tentang hari yang telah dilalui.
Atau berkumpul dan bercanda bersama anak anak. Yakinlah bahwa Allah akan menyiapkan
balasan yang setimpal atas semua pengorbanan seorang istri.
2.BERPERANGAI LEMBUT
Mbak Muyas menghadirkan kisah tentang kelembutan dan
kehangatan Khadijah memperlakukan suaminya, Muhammad. Kehadiran Khadijah bahkan
seolah menyempurnakan kehilangan Muhammad akan seorang Ibu. MasyaAllah.
“Dan di antara tanda tanda (kebesaran)-Nya adalah Dia menciptakan pasangan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi kamu yang berpikir.” (Q.S Ar-Rum : 21)
Memang, suami butuh istri yang memiliki sifat lemah lembut.
Sikap keras hati dan kaku dari seorang lelaki akan leleh dengan kasih sayang
seorang wanita di sisinya. Bukannya keras hati ditandingi dengan keras hati
pula (ngomong sama diri sendiri). Nantinya, saat suami nyaman dengan kita, maka
dia juga akan nyaman bercerita tentang beban pekerjaan, masalah masalahnya, dan
semua hal. Ah, menikah tidak hanya menjadikan kita suami istri, tetapi juga
sahabat untuk saling berbagi cerita. Indah sekali ya..
3. BERSYUKUR SAAT LAPANG DAN SEMPIT
Susah memang, susah sekali. Dan saya langsung tertohok
begitu membaca kisah yang Mbak Muyas ceritakan di sini. Bahwa kita harus selalu
bersyukur atas pemberian suami. Toh suami pasti akan memberikan dan melakukan
yang terbaik untuk kita.
Rosulullah bahkan menekankan bahwa seorang istri yang tidak
pandai bersyukur atas apa yang sudah suami nafkahkan padanya, maka ia termasuk
golongan penghuni neraka. Allah bahkan tak mau melihatnya di hari kiamat. *auto
sungkem sama suami
Bahkan kadang kita suka menggunakan perumpamaan “karena nila
setitik rusak susu sebelanga”. Hanya karena kesalahan kecil sang suami, hilanglah
sudah semua kebaikan dan perjuangan suami selama ini untuk kita, seolah olah
suami ini zalim, tidak pernah mementingkan kepentingan istrinya. Naudzubillah.
Saya jadi ingat kata kata favorit suami yang selalu berulang ulang dikatakan
kepada saya,
“Mace, jadilah orang yang pandai bersyukur. InsyaAllah Allah
akan memberi lebih.” Ah, benar adanya. Saya jadi teringat perngorbanan suami di
Aussie, kuliah sekaligus bekerja. Otak diperas tenaga juga diperas. Kadang saat
panas terik membakar dia harus petik cherry selapangan sampai jari lecet lecet.
Di dinginnya malam dia kerap cuci mobil selapangan sampai tangan terasa
membeku. Saya enak enakan di rumah, bisa fokus ngurus anak plus selalu mendapat
nafkah setiap bulan. Dan seperti itu suamilah yang justru memberikan kata kata
meneduhkan untuk terus bersyukur.
4. TAAT PADA SUAMI DALAM KEBAIKAN
Ini juga perkara yang sangat susah dilakukan ya. Padahal
setelah menikah, suami menjadi orang yang paling utama untuk ditaati
perintahnya.
‘Apabila seorang istri mengerjakan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana pun yang ia kehendaki.”
Nah, saking pentingnya menaati suami sampai sampai Rosulullah bersabda, “Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan memerintahkan seorang wanita sujud pada suaminya.” (Hadis Hasan sahih)
Begitu baca ini, saya langsung flashback saat saat saya
ngeyel kali sama suami. Dikasih tahu ini terus ngasih alasan ini, dikasih tau
ini ngelesnya bisa aja kayak bajaj. Dan buku mbak Muyassaroh ini benar benar
bisa menyadarkan saya tentang banyak hal.
5. PANDAI MENJAGA RAHASIA DALAM RUMAH TANGGA
“Hari ini aku putus semua jalur komunikasi suamiku. Aku blokir.
Biarin. Nyebelin banget. Dia blablabla..” Saya jadi ingat curhatan salah satu
teman dulu saat saya belum menikah. Dia bercerita tentang bagaimana dia kurang
bersyukur atas kondisi suaminya dan akhirnya memutus komunikasi dengan suaminya
untuk memberinya pelajaran karena mereka sedang dalam LDM.
“Wah, ribet kali punya suami.” Pikir saya kala itu. Bahkan
ada salah satu teman saya yang hobinya curhat tentang kelakuan suaminya di
facebook.
“Awas aja kalau pulang malam malam. Nggak bakal aku bukain
pintu!” Eh dia ngetag suaminya sendiri. Ketakutan saya makin menjadi jadi. Dan
ternyata hal seperti ini sangat tidak dibenarkan.
“Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki laki yang melakukan persetubuhan dengan istrinya dan istrinya melakukan persetubuhan dengannya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya.” (H.R Muslim)
Dalam bukunya, Mbak Muyas menekankan bahwa hadis tersebut
bukan hanya melarang menyebarkan rahasia hubungan suami istri kepada orang
lain, namun juga menyangkut permasalahan di antara keduanya. Istri yang cerdas akan mencari solusi bersama
dengan suaminya, bukan menjelek jelekkan suaminya. Bismillah, semoga ini mulut
bisa dikondisikan.
6. MENCIPTAKAN KETENTRAMAN
Ini adalah salah satu bab yang saya suka dari buku Mbak
Muyas. Terkadang kita hanya menuntut ingin diperhatikan, suami harus wajib
hafal tanggal ulang tahun dan tanggal ulang tahun pernikahan, suami harus
selalu menanyakan kabar, suami yang harus aktif memuji dan mengucapkan kata
cinta dan lain sebagainya. Dan kalau situasi tidak seperti yang kita harapkan,
yang ada hanya kekecewaan.
Nah, alih alih harus menuntut ini dan itu, kenapa bukan kita
saja yang memberi perhatian lebih, memberikan kejutan manis untuk suami, yang
selalu menanyakan kabar dia yang sedang berjuang untuk mencukupi keluarga, atau
kenapa bukan kita saja yang aktif mengirim kata kata romantis atau mengucapkan
kalimat penuh cinta? Dan ini adalah PR besar saya sebagai seorang istri.
Karena apa? Karena sebenarnya kitalah yang menciptakan surga
di rumah. Kita adalah koentji!
7. MAHIR MENGOLAH MENU MASAKAN
Dulu, sebelum menikah idealisme saya bersikukuh bahwa ‘Ah,
wanita itu nggak harus pintar masak. Jaman milenial macam ini kalau istri nggak
bisa masak, ya suamilah yang masak”. Lah dikabulkanlah doa saya;mendapat suami
yang mahir masak.
Bahkan, dulu saat suami menunggu keberangkatannya kuliah ke
Aussie dan hanya tinggal di kos bersama saya untuk beberapa lama, dialah yang
memasak setiap hari. Bahkan, suami yang menyiapkan bekal sarapan dan smoothie
untuk saya bawa mengajar ke sekolah; mulai dari belanja malam harinya, memasak,
menyiapkan tempat makanan sampai memasukkannya ke dalam tas khusus bekal
makanan. Begitu selesai mandi dan siap siap, bekal makanan plus sebotol smoothie sudah siap ditenteng pergi. Suami juga yang gemar membuat kue kukus untuk dimakan bersama setelah
saya pulang mengajar.
“Mace, Pace punya sesuatu buat mace!”
“Apa?”
“Ini dia...” Lalu dia membuka magic jar dan muncullah kue
kukus hangat bikininnya. Lalu, kami makan bersama di dalam kamar kos.
Kini, begitu membaca buku mbak Muyas, hati saya perih.
Andaikata waktu bisa diputar, saya ingin sayalah yang bangun
pagi pagi dan menyiapkan sarapan untuknya. Atau membuatkannya macam macam kue
yang tinggal diaduk, dikukus langsung jadi karena suami suka kue. Atau
setidaknya saya yang belanja sayuran. Dan kini, saya meniatkan hati untuk bisa
belajar masak. Walau pun tidak mungkin menyaingi bakat suami memasak, at least
bisa memberikan hidangan yang enak, bergizi dan penuh cinta untuk suami. InsyaAllah.
8. BERPENAMPILAN MENARIK DI DEPAN SUAMI
Kebanyakan dari kita nih termasuk saya, selalu berpenampilan secantik mungkin saat akan keluar rumah, entah hang out bareng teman, nonton di bioskop, kondangan atau sekedar pergi belanja di supermarket. Kebalikannya, saat di rumah dan berhadapan dengan suami, kita berpenampilan sekenanya; pake daster, rambut uwel uwelan, bau badan nggak dikondisikan. Gimana suami betah di rumah dan nggak tertarik dengan wanita cantik di luar sana ya kalau setiap hari kita nya cuma kayak gitu aja. Ini juga tamparan keras buat saya.
"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang hal paling baik yang disimpan oleh seseorang?(Yaitu) wanita salehah, jika suami melihat kepadanya, ia menyenangkannya, jika suami keluar rumah, ia menjaganya, dan jika suami memerintahkannya,ia menaatinya."( HR Abu Daud)
Nah, buku Mbak Muyasii juga menyadarkan para pembaca macam saya nih untuk bisa terus mawas diri.
Dalam kisahnya, Mbak Muyas bikin saya senyum senyum sendiri saking romancenya. Sekaligus merasa tertampar karena selama dua tahun menikah baru pertama kali memberikan kejutan untuk suami.
Saya langsung manggut manggut membaca renungan ala Mbak Muyas ini. Yes benar, dulu saat kita masih single minta minta sama Allah untuk dipertemukan dengan jodohnya segera. begitu dipertemukan, eh kita nggak peduli dengan kebahagiaannya. Terus kita harus ngapain?
Itu tadi, salah satunya memberikan suami kejutan sekaligus terus memekarkan cinta yang ada di antara kita dan suami. InsyaAllah.
Yang ada, kalau suami marah rasa rasanya ingin menandingi kemarahannya. Suami ngambek, ikutan ngambek! Kalau begini, bagaimana bisa rumah tangga menjadi penyejuk masing masing?
Nah di bukunya, Mbak Muyas juga menulis bagaimana kita bisa menjadi air di antara bara, bagaimana kita bisa mengalah dan melenyapkan amarah suami.
9. SEKALI KALI BERIKAN KEJUTAN
Dalam kisahnya, Mbak Muyas bikin saya senyum senyum sendiri saking romancenya. Sekaligus merasa tertampar karena selama dua tahun menikah baru pertama kali memberikan kejutan untuk suami.
Saya langsung manggut manggut membaca renungan ala Mbak Muyas ini. Yes benar, dulu saat kita masih single minta minta sama Allah untuk dipertemukan dengan jodohnya segera. begitu dipertemukan, eh kita nggak peduli dengan kebahagiaannya. Terus kita harus ngapain?
Itu tadi, salah satunya memberikan suami kejutan sekaligus terus memekarkan cinta yang ada di antara kita dan suami. InsyaAllah.
10. MENJADI AIR DI ANTARA BARA
"Dan bersegeralah kamu menuju ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluasnya langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa. (Yaitu) orang orag yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempiit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang orang yang berbuat kebajikan." (Q.S Ali Imran: 133-134)
Yang ada, kalau suami marah rasa rasanya ingin menandingi kemarahannya. Suami ngambek, ikutan ngambek! Kalau begini, bagaimana bisa rumah tangga menjadi penyejuk masing masing?
Nah di bukunya, Mbak Muyas juga menulis bagaimana kita bisa menjadi air di antara bara, bagaimana kita bisa mengalah dan melenyapkan amarah suami.
Nah, terus tunggu apalagi, teman teman?
SPESIFIKASI BUKU
sumber : www.muyass.com |
Judul : Agar Suami Tak Mendua
Penulis : Muyassaroh
Penerbit : Elex Media Komputindo
Halaman : xviii + 389 hlm
Cetakan : Tahun 2019
ISBN : 978-602–04-837-0
978-602-04-8838-7 (digital)
Genre : Buku Islami Non Fiksi
Harga : Rp. 99.800
"Lho, tadi katanya ada 10++ tips/kiat Agar Suami Tak Menduanya?"
Iyes, yang 10 sudah, nah plus plusnya bakalan kalian dapatkan saat baca sendiri buku ini. Ada buanyak kisah yang dituliskan dan bisa menjadi motivasi dan inspirasi untuk memantaskan diri menjadi istri solehah, InsyaAllah. Bukunya bisa kalian dapatkan di toko buku/Gramedia terdekat!
Selamat membaca!
Iyes, yang 10 sudah, nah plus plusnya bakalan kalian dapatkan saat baca sendiri buku ini. Ada buanyak kisah yang dituliskan dan bisa menjadi motivasi dan inspirasi untuk memantaskan diri menjadi istri solehah, InsyaAllah. Bukunya bisa kalian dapatkan di toko buku/Gramedia terdekat!
Selamat membaca!
mantap mb Meykke. ulasannya lengkap dan enak dibaca. terima kasih sdh berbagi kisah2 nya jg mb ^^
BalasHapusaih, masih ada beberapa poin yang saya kurang melaksanakannya. perbaiki diri ah...
BalasHapusBuku yang inspiratif sekali, wah mesti belajar jadi calon istri yang romantis nih, aku enggak bisa hehehe
BalasHapusWah makjleb bgt mbak, kayanya saya belum optimal menjalankan semua point2 di atas 😢😢 terkadang tugas berat dlm mengurus anak membuat kita abai untuk menyenangkan hati suami
BalasHapusbaca buku mbak muyas ini, langsung diingatkan..ada beberapa sikap aku yang harus diperbaiki, ada yang belum dilaksanakan juga dan ada yang perlu ditingkatkan hehehe
BalasHapussetuju sih sama 10 kiat di atas, wah sudah seharusnya yes kita menjadi istri yang seperti itu agar suami betah di rumah hihi. sama saya juga lagi memperbaiki diri supaya bisa seperti kiat2 diatas dan bikin iri bidadari surga, hoho.
BalasHapusKereen review nya Mbak Meyke. Terima kasih sudah mengingatkan lewat buku Mbak Muyas. Sttt...semoga menang challenge review ya Mbak.
BalasHapusMenjadi istri itu sebuah amanah ya Mbak. Terima kasih sudah berbagi review buku Mbak Muyas. Sttt,semoga menang challenge ya?
BalasHapusMakasoy review bukunya mba Muyyas ya mba
BalasHapusTulisan mba Muyas memang ga pernah ngebosenin. Ceritanya mengalir dan mudah dipahami. Makasih sudah merangkumnya ya, mba Meykke :)
BalasHapusMasya Allah, Mbak..semoga ke depannya kita bisa lebih baik lagi, ya....yang lalu biarlah berlalu, semoga bisa menghadirkan kebaikan di masa akan datang :)
BalasHapusThanks ba meyke sdh mereview ,
BalasHapusByk belajar lagi nih agar suami betah dirumah, menjadi partner hidup selamanya hingga maut menjemput ,
Mashaa Allah semoga aku bisa menjalani 10 kiat diatas :)
BalasHapusMasyaAllah, baca reviewnya aja udah kayak ketampar saya ini. Klo baca langsung kayaknya auto mewek karena saya masih sering ngambek ma Suami, masih sering ini itu banyak maunya, huhuhuh. Ke Gramed aahh, mau cari bukunya juga langsung.
BalasHapusTerimakasih makjleb banget sudah diulas belajar lagi dan lagi
BalasHapusAku lg belajar berpenampilan menarik. Cuek banget, tp kata orng harus bisa tampil syantik.
BalasHapusYes, saya juga udah baca bukunya Mbak Muyass ini. Isinya maa syaa Allaah sekalinya Mbak, banyak pelajaran seputar kehidupan umah tangga yang bisa kita petik dari buku Agar Hati Tak Mendua ini
BalasHapusmenjadi tertohok banget dengan 10 point diatas. Terkadang dari aku nya yag sering meminta untuk diperhatikan lebih tapi sungguh sulit untuk memulainya, kenapa ga berawal dari kita. Karena kita tadi koenci rumah tangga surga ya!
BalasHapus