Hi guys, IELTS adalah salah satu bentuk tes untuk mengukur kemampuan penggunaan bahasa Inggris bagi mereka (non-native) yang ingin melanjutkan studi, migrasi atau bekerja di luar negeri, khususnya di wilayah/negara yang mayoritas native English speaker(lihat daftarnya disini). Jadi bila kalian berencana untuk migrasi, kerja, training atau kuliah, contohnya di Australia, maka lakukan persiapan dengan baik.
2 JENIS TEST IELTS DAN FUNGSINYA
Terdapat 2 (dua) jenis modul tes IELTS, Academic dan General Training. Bagi mereka yang mengambil tes Academic, sertifikatnya (disebut TRF-Test Report Form) dapat digunakan untuk mendaftar beasiswa, studi di perguruan tinggi atau profesional training (misalnya pelatihan profesi guru dan kursus singkat keahlian) sedangkan untuk tes General Training, dapat digunakan untuk memenuhi syarat migrasi, mendaftar sekolah menengah atas, mendaftar program-program pelatihan yang tidak memerlukan modul IELTS Academic ke Australia, Canada, Inggris dan Amerika Serikat. Kedua modul menilai secara akurat dan valid 4 (empat) kecakapan bahasa Inggris anda yaitu listening, reading, writing dan speaking.
Nilai IELTS diukur dari band 1 - 9 untuk mengidentifikasi tingkat bahasa Inggris kita. Untuk melihat penjelasan skala band, sila merujuk disini.
Nilai IELTS diukur dari band 1 - 9 untuk mengidentifikasi tingkat bahasa Inggris kita. Untuk melihat penjelasan skala band, sila merujuk disini.
KRITERIA NILAI IELTS
Seringkali para pendaftar mengeluh dengan hasil IELTS yang diperoleh karena tidak sesuai dengan harapan. Menurut saya, hal yang paling penting dilakukan adalah jangan pernah menyerah untuk latihan, latihan, dan latihan. Keep practicing guys !!! Katanya sih practice makes perfect. Ya begitulah.
PENGALAMAN MENGIKUTI TEST IELTS
Berdasarkan pengalaman saya, tes writing adalah yang paling tersulit. Saya perlu 3 kali tes dan persiapan selama lebih kurang 9 bulan (mungkin bagi beberapa teman-teman kurang dari waktu tersebut) untuk bisa mencapai overall score 6.5 tanpa ada band yang kurang dari 6.0. Akhirnya saya ingat, memang zaman past (dulu) kurikulum mata pelajaran Bahasa Inggris sangat kurang mendukung, semoga zaman now (sekarang) menjadi lebih baik. Oh ya guys hampir lupa, pertama kali saya mengambil tes IELTS dikarenakan keperluan mendaftar beasiswa AAS (Australia Awards Scholarship) di tahun 2015 dan alhamdulillah di tahun 2016 saya mendapatkannya.
Tunggu cerita saya selanjutnya.
Semangat!!!
Wew keren banget pengalamannya, memang sih menurut pengalaman ielts lebih susah dari TOEFL hehehe
BalasHapusHi Seftina,
HapusSebenarnya tergantung dari seberapa lama seseorang menggeluti test IELTS or TOEFL karena practically kedua-duanya digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan penggunaan bahasa Inggris. Mungkin yang menarik di IELTS yaitu ada test speaking (interview) yang kadang bikin jantung deg-degan hahahahaha.
Selamat atas study nya Mas. SAya justeru paling suka sama writing hehe. Walau yg lain sebetulnya sih masih perlu banyakkk latihan. Saya baru pernah nyoba simulasi 2x. Belum pernah ambil tes yg aslinya karena belum siap. Mana biayanya jauh berkali lipat dibanding TOEFL biasa. hihi. Doakan saya ya :)
BalasHapusHi NAD,
HapusTerima kasih. Iya beberapa teman juga pada suka sama writing. Semangat ya, aku doakan semoga berhasil mendapat score test terbaik. Kudu banyak2 latihan apalagi listening, sering denger2 video percapakan bahasa Inggris tanpa teks.
Memang sih biayanya mahal karena pemeriksaan test perlu native yang betul2 menguasai test. Untuk tes speaking dibutuhkan waktu 10-15 menit. Semmoga sukses ya.
wahh keren dapet beasiswa. selamat yaa ^^
BalasHapusHi Firsty,
HapusAyok ikut daftar, siapa tahu berminat. Yang penting menghimpun segala usaha dan doa.
wah asyik ya, selamat ya
BalasHapus