Sebulan yang lalu adalah momen
momen paling bersejarah dalam hidup saya, Bu. Alhamdulillah saya telah
dikaruniai seorang bayi laki laki bernama Julio Khairi Quanta dengan cara
operasi caesar. Walaupun saya harus menjalani
operasi caesar, kebahagiaan tetap membumbung setelah melihat si buntelan cinta
lahir dengan sehat tanpa kekurangan suatu apapun dan terlebih lagi karena
pelayanan rumah sakit yang menurut saya tergolong bagus dan memuaskan. Yup!
Saya melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Salatiga.
Memasuki usia kandungan 7 bulan
saya harus mengambil cuti dan kembali ke kampung halaman. Nah, otomatis saya
juga harus berpindah dokter kandungan. Karena saat itu si buntelan cinta masih
sungsang, saya memutuskan untuk memeriksakan kandungan ke Dokter Robby Hernawan Sp.OG (K), RSIA
Mutiara Bunda, Salatiga, mengikuti saran teman teman dan juga saudara tentang
dokter Robby yang terkenal pro-normal. Bahkan, saudara saya juga berhasil
melahirkan normal walaupun sungsang di sana beberapa tahun yang lalu.
Bismillah, saya ditemani keluarga rajin
mengunjungi dokter Robby walaupun harus rela berangkat pukul 5.30 pagi plus
minta tolong didaftarkan terlebih dahulu oleh saudara atau telpon pagi pagi
sekali untuk mengambil nomor dulu. Maklum, saya tinggal di Ambarawa dan harus
menempuh jarak kurang lebih 25 kilometer untuk sampai ke Salatiga.
Qadarullah, setelah terjadi
indikasi sungsang ditambah lagi air ketuban yang makin berkurang, lilitan satu
pada buntelan cinta dan HPL yang terlewatkan, akhirnya dokter harus memutuskan
untuk mengambil tindakan operasi. Setelah pemeriksaan rutin, di hari yang sama;
3 September 2018 pukul 12.30 dilakukanlah operasi caesar.
Beruntung, saya bisa merasakan fasilitas dan pelayanan di Rumah Sakit Mutiara Bunda yang menurut saya memuaskan. Kok bisa? Yuk saya sebutkan satu per satu.
Beruntung, saya bisa merasakan fasilitas dan pelayanan di Rumah Sakit Mutiara Bunda yang menurut saya memuaskan. Kok bisa? Yuk saya sebutkan satu per satu.
FASILITAS DAN PELAYANAN
Menurut saya, fasilitas di RSIA
Mutiara Bunda ini tergolong lengkap lho, Bu. Beruntung sudah sejak tahun 2009
RSIA ini yang awalnya berstatus RSB sudah memiliki ruang operasi sendiri.
Sebelumnya, setiap tindakan operasi harus dirujuk ke RSU Salatiga. Rumah Sakit
yang sudah berdiri sejak tahun 2004 oleh dr. H. Robby Hernawan,Sp.OG (K) dan
dr. Hj. Emilia Pratiwi memiliki fasilitas seperti Kamar Operasi, Kamar
Bersalin, Kamar Rawat Bersama, USG 2 dan 4 Dimensi, Poliklinik, Lab, USG, Ruang
Perinatologi hingga ruang Baby Spa dan Spa Ibu.
Deretan ruang perawatan |
Taman di tengah RSIA |
Ruang tunggu |
Ruang perawatan Merak |
Ruang Perawatan Parkit |
Kamar Rawatnya sendiri terdiri
dari beberapa kelas mulai dari kelas 3 sampai VVIP dengan nama ruangan seperti
Ruang Cendrawasih, Parkit, Murai dan Merak. Pastinya, dengan variasi biaya yang
tergantung dengan fasilitas ruangan dan pelayanan.
Nah, alhamdulillah saya berada di
Ruang Murai atau setara kelas 1. Ruangannya cukup besar dengan satu bed untuk
pasien, sofa panjang berikut mejanya, TV, wastafel, dan kamar mandi dalam.
Selama lima hari saya ditempatkan di sana dengan jadwal pelayanan yang
terorganisir seperti; kapan cek tekanan darah, pemberian obat, pembersihan
kateter, sampai dokter visit untuk ibu dan anak.
Ruang Perawatan Murai |
PERAWATAN
Di suatu Rumah Sakit, pastinya
pelayanan adalah yang paling utama ya, Bu.
Perawat dan bidan yang bertugas
juga sangat membantu; mulai dari membersihkan pasien alias saya yang masih
belum mampu beranjak dari tempat tidur, memeriksa infus dan tekanan darah,
memberikan obat rutin plus pil pelancar ASI dan siaga setiap kali kami
membutuhkan pertolongan.
Anak lanang |
Syukurnya di RSIA Mutiara Bunda
ini, kita bisa room in dengan bayi kita. Begitu saya sampai di ruang perawatan
dan Julio selesai dibersihkan dan diimunisasi, perawat langsung membawanya ke
ruangan. Jadi nggak ada cerita bayi dikumpulin di satu ruangan kayak dulu waktu
saya berkunjung ke sebuah rumah sakit di Ambarawa. Dengan begitu, saya bisa
dengan mudah menjenguk dan menyusui Julio. RSIA Mutiara Bunda juga pro-ASI.
Berbeda dengan beberapa rumah sakit yang begitu bayi lahir langsung diberikan
sufor atau karena Ibu bayi tidak langsung memprroduksi ASI serta merta
diberikan sufor, di RSIA ini saya harus bisa meng-ASIhi.
“Bayi masih bisa bertahan dari
cadangan lemak di tubuhnya tanpa disusui selama 72 jam kok, Bu.” Saya begitu
semangat untuk bisa menyusui walaupun sumber nutrisi milik saya cuma kayak biji
kemiri.
Di awal pemberian ASI, saya
sangat kesulitan untuk melekatkan mulut Julio ke PD saya. Saya pusing, bu ibu.
“Ya Allah, ini gimana caranya
biar dia bisa ngenyot ya Allah?” Setiap kali mulut Julio saya dekatkan ke
sumber nutrisinya, dia akan membuka buka mulut dengan semangat. Tapi apa daya,
dia bingung yang mana yang harus dikenyot. Syukurnya, salah satu bidan
mengajari saya cara memberi ASI dengan posisi miring sekaligus cara pelekatan
yang baik. Hasilnya, Julio bisa nenen dan di hari ke-3 ASI saya keluar setelah
kolostrum.
Nah, di hari kedua atau ketiga
saya juga sempat mendapatkan pijat laktasi. PD saya masih terasa sangat
kencang, bengkak dan keras. Dan ibu ibu tahu rasanya pijat laktasi itu
bagaimana? Aduh sakitnyaaaa....Bahkan saking sakitnya, saya tidak menuntaskan
pijat laktasi di PD sebelah kanan. Setelah itu, saya harus terus memeras PD
begitu PD terasa keras supaya ASI lancar dan peredaran darah juga lancar. Hati
hati ya bu, ASI yang tidak dikeluarkan bisa membuat PD mengeras dan demam.
Ujungnya, kita bisa terkena mastitis. Syukurnya, setelah itu ASI bisa keluar
dengan lancar.
Julio senang, Ibu pun riang!
Hal yang paling susah berikutnya
adalah saat saya harus mulai berjalan pasca operasi caesar. Walaupun saya tidak
mengalami pusing sama sekali, tetapi begitu saya berdiri dan menopang berat
badan sendiri, perut saya serasa disilet silet! Beruntung, saya ‘dipaksa’
berdiri dan berjalan oleh salah satu bidan. Akhirnya di hari ke-empat saya bisa
keliling ruang rawat inap dengan berjalan kaki walaupun masih tersisa sensasi
crekit crekit.
KEBERSIHAN
Kebersihan juga merupakan hal yang paling utama, khan bu
Ibu! Nah, di RSIA Mutiara Bunda ini, petugas cleaning service akan dengan rajin
menyapu dan mengepel lantai plus membersihkan kamar mandi setiap hari. Ruang
perawatan menjadi bersih, wangi dan rapi deh!
Kita juga tidak perlu bingung
mencuci baju karena tersedia laundry untuk baju kotor Ibu dan anak. Bahkan,
kita juga tidak perlu membawa baju bayi sendiri karena RSIA Mutiara Bunda
menyediakan baju ganti untuk bayi selama berada di sana. Jadi, saya hanya
membawa baju untuk saya sendiri plus dicucikan di sana. Nah, untuk
tamu/penunggu seperti Ibu saya bila ingin mencuci bajunya di sana hanya
dikenakan beberapa rupiah (saya lupa) per kilonya saja. Semuanya terasa mudah!
MAKANAN
Ini adalah salah satu hal yang
paling saya tunggu tunggu! Kok bisa makanan rumah sakit ditunggu tunggu?
Bukannya biasanya rasanya plain, variasi makanan yang sup dan itu itu saja? Di
sini beda! Makanannya itu enak enak dengan variasi masakan yang beraneka ragam. Lagian ini bukan Rumah Sakit untuk orang yang sakit dan punya banyak pantangan makanan, melainkan untuk orang melahirkan dengan keharusan mengonsumsi banyak asupan gizi.
Kita akan mendapatkan tiga kali
makan besar dengan menu yang selalu berbeda dan enak enak, plus dua kali snack
pagi dan sore, ditambah lagi teh panas satu teko di pagi hari yang bisa
dinikmati bersama. Hasilnya, saya selalu makan penuh semangat, mood saya bagus,
pemulihan lumayan cepat dan ASI saya berhasil keluar dengan deras. Ingat, untuk
ibu menyusui makanan itu teramat berperan penting!
You are what you eat!
Menunya ada cumi, ayam krispi, sayur, gorengan dan es buah. |
Kali ini ada telur, nasi campur ayam di atasnya, sayur, pisang dan susu. |
Cemilannya dua kali sehari dan ini salah satu varian menunya. |
Rendang, sayur, gorengan, satu menu satu yang saya lupa dan jahe hangat. Dan masih banyak lagi... |
EDUKASI CARA MEMANDIKAN DAN MEMIJAT BAYI
Yang sangat bermanfaat dan saya
aplikasikan sampai sekarang adalah pelayanan plus plus ini. Mengapa plus plus?
Karena selain mendapatkan perawatan pasca melahirkan, saya juga mendapatkan
bekal cara merawat bayi di rumah. Apalah saya ini bu, dulu liat tai cicak aja nafsu makan hilang. Jadi, harus dipersiapkan sejak dini cara mengurus anak. Untungnya ada Uti (Ibu saya) yang selalu rela membantu semuanya. Ibu pun butuh Ibu ya, Bu.
Yapp, di hari keempat saya dan
Julio beserta Uti mengikuti edukasi cara memandikan dan memijat bayi di ruang
Baby Spa. Di sana kita diedukasi tentang bagaimana memandikan bayi yang aman
dan benar sampai cara memijat bayi dari mulai kaki, tangan, dada, perut,
punggung sampai wajah. Saya juga mendapatkan sebuah pamflet langkah langkah
memijat bayi yang bisa menjadi contekan saat memijat Julio di rumah.
Anak saya yang super nyaman ditengkurepin. |
Cara menyendawakan bayi. Terimakasih bu bidan :) |
Makanya, sejak pulang dari rumah
sakit sampai sekarang saya rutin memijat Julio pagi dan sore sebelum Julio
mandi. Eiits, memijat bayi itu banyak sekali manfaatnya ya, Bu. Dan memijat
bayi itu paling bagus dilakukan oleh Ibunya sendiri karena bisa memperkuat
bonding Ibu dan anak. Saya sangat berharap Julio tumbuh menjadi anak yang soleh, sehat, pintar dan berguna bagi sesama. Diaminkan bersama yuk, Bu. Next post saya share langkah langkah memijat bayinya ya...
:) .
Saya juga pernah share cara mencuci baju bayi lho, Bu.
Sharing is caring!
Saya juga pernah share cara mencuci baju bayi lho, Bu.
Sharing is caring!
Yuk mulai pijat anak sendiri, Bu. |
Nah, saya pikir waktu itu bayinya
juga mendapatkan pelayanan baby spa tapi ternyata tidak ya.
CREAMBATH IBU
Pelayanan plus plus berikutnya
adalah creambath Ibu di hari kelima sebelum pulang. Lumayan buat Ibu Ibu yang
udah nggak sempat ngurusin penampilan macam saya. Namun, bedanya dengan
creambath yang saya dapatkan di salon, di RSIA ini terapis hanya meluluri tangan
saya tanpa memijat. Durasinya creambathnya pun kilat.
Teteup, creambath setelah
melahirkan adalah ide yang bagus.
BIAYA
Ono rego ono rupo! Sepertinya
peribahasa ini cucok sekali. Sebelum memulai proses bersalin atau operasi
caesar, kita bisa mendapatkan pricelistnya mulai dari harga untuk kelas 3
sampai kelas VVIP, baik untuk bersalin per vaginam atau caesarian.
Biaya yang ditawarkan mulai dari 6
jutaan sampai 10 jutaan untuk bersalin normal dengan paket perawatan tiga hari
dan 15 jutaan sampai 21 jutaan untuk operasi caesarian dengan paket perawatan
lima hari, tergantung dari ruang perawatan yang kita pilih.
Alhamdulillah, saya dan Julio
bisa pulang dengan keadaan sehat dan penuh syukur di hari kelima. Sempat deg
degan juga karena Julio terindikasi kuning di hari ke-empat. Alhamdulillah
kadar bilirubinnya masih di angka 7 mg/dl dari batas 11 mg/dl. Akhirnya kami
dibolehkan pulang dan diharuskan periksa lagi tiga hari kemudian.
Alhamdulillah, bilirubin Julio berada di 5 mg/dl alias normal saat kontrol kembali.
Dan ternyata RSIA Mutiara Bunda Salatiga juga punya website untuk berbagi informasi dan pelayanan lho, Bun. Websitenya ada di SINI. Selain melayani periksa di RSIA sendiri, kita juga bisa menggunakan layanan KONSULTASI ONLINE yang aplikasinya bisa diunduh di Play Store sekarang juga.
Dan ternyata RSIA Mutiara Bunda Salatiga juga punya website untuk berbagi informasi dan pelayanan lho, Bun. Websitenya ada di SINI. Selain melayani periksa di RSIA sendiri, kita juga bisa menggunakan layanan KONSULTASI ONLINE yang aplikasinya bisa diunduh di Play Store sekarang juga.
See? Melahirkan, bagaimana pun caranya, adalah proses menjadi Ibu yang wajib kita rayakan. Memilih Rumah Sakit Bersalin/provider melahirkan pun haruslah berhati hati demi si buah hati. Dengan provider yang tepat, kita bisa melahirkan minim trauma dan mendapatkan bekal cukup untuk menjadi seorang ibu; selain, tentu saja kita juga harus rajin membaca, memperdayakan diri dengan ilmu pengasuhan bayi yang bisa kita dapatkan dari mana saja plus selalu berpikiran positif untuk menghalau baby blues atau postpartum depression.
Syukurlah, saya sudah memilih
provider yang InshaAllah tepat. Bagaimana denganmu?
Selamat menjadi Ibu, selamat
terlahir kembali! Semangat ya bu ibu!
Welcame baby J.Emang susah cari rumah sakit yang cucok pelayanan dan tentu cucok harga tapi kayaknya jeng Meykke udah nemu deh
BalasHapusMakasih mbak, Iya alhamdulillah :)
HapusAlhamdulillah.. ikut senang bacanya mbak... kelahiran sang bayi memang suatu hal yg luar biasa sepanjang sejarah dunia per-ibu-an yaa.. hehe... pijat PD untuk melancarkan ASI memang warbiyasak sakitnya, aku dulu sampe keringat dingin nahan sakit, tapi setelah itu moment menyusui sampe 2 tahun adalah moment special banget. Selamat ya mbak.. semoga ibu dan bayinya sehat selalu :)
BalasHapusAamiin ya Rabb makasih ya mbak...benar benar luar biasa mbak..pengalaman paling fenomenal yang pernah saya lakukan, Alhamdulillah..
HapusBoleh bertanya mbak, di rsia mutiara bunda menerima bpjs tidak ya untuk persalinan?
BalasHapusSetahu saya tidak menerima BPJS mbak, tapi beberapa asuransi kesehatan swasta gitu, cuma saya lupa apa saja namanya
Hapus