Day 23 : Koleksi Yahud GUE

Di hari ke 23 ini, Claude meminta gue, salah satu peserta blogging challenge nya buat share benda koleksi gue.

Gue mikir tujuh keliling pun cuman satu yang gue nemu. Mungkin para wanita lain pasti akan menjawab

“Ah, gue koleksi tas! Liat tuh tas gue berjuntai juntai cantik sekali di rak tas bergantungan!”

“Aha, kalo gue suka banget sama sepatu, makanya gue koleksi sepatu. Dari flatshoes, lalu high heels, wedges sampe docmart yang sekarang lagi in! Tapi gue paling suka sih yang vintage gitu...:D”

“Kalo gue sukanya malah barbie. Tuh liat tuh barbie gue sampai bertumpuk tumpuk!”

Nah, kalo gue... Gue bukan type orang yang suka mengoleksi barang yang bikin uang berterbangan dari dompet gue. Koleksi gue beda dari yang lain. Koleksi gue....gretongan! Dan bahkan koleksi ini nggak bakalan rusak, sobek, atau warnanya memudar. Tapi, jangan salaaah..gue mendapatkannya pun tidak semudah yang disangka orang. Mengoleksi satu hal ini pun juga butuh kerja keras dan perjuangan. Kadang juga bergantung dengan nasib.

Gue koleksi.............................

DRAMA KOREA

Penting banget ini. Peranan drama Korea buat hidup dan kondisi hati gue jelas sangat penting. Di kala gue limbung akan apa yang harus gue lakukan atau gue sedang gulana, gue bisa banget ngeplay drama Korea. 

Ngeliat para mbak mbak pemain yang kakinya kayak SNSD semua bikin gue seperti terpacu untuk membentuk punya gue serupa itu. Widih, apalagi liat mas mas Korea yang gantengnya nggak santai banget!!! 

Lee Min Ho!! Oh my God, lu pasti dah klepek klepek liat tuh Lee Min Ho acting jadi anak SMA di The Heirs. Terlepas dari kegantengannya itu ciptaan Tuhan atau dokter, ah, bodo amat, dia itu cakeeeep tiada terkira.

Dan karena drama drama itu, hidup gue menjadi semakin berwarna. Gue tahu betul kalau kenyataan tidak sesyahdu drama Korea, tapi gue juga butuh penyegaran rohani, salah satunya dengan melihat kesyahduhan Drama Korea. Sampai gue nggak relanya kalau tuh drama gue hapus dari Lee Su Hi karena otak Lee Suhi udah nggak kuat menahan bobot drama Korea, gue sampai ngeburn mereka satu per satu ke DVD untuk diamankan. Suatu saat, kalau gue pingin liat gue tinggal pilih tuh DVD dan hati gue menjadi tercerahkan. How amazing!!

Soal perjuangan, perjuangan gue untuk mendapatkan mereka tidak bisa dibilang selalu mulus.

“Apakah gue beli tuh kaset??”

Owh, jelas tidak. Khan gue udah bilang gue nggak suka mengoleksi barang yang harus mengibarkan lembaran rupiah dari rupiah gue. Jadi, dulu selain menjadi mahasiswa, gue juga menjadi seorang penadah!!!

Barang yang gue tadah juga bisa menimbulkan efek addicted yang merajalela. Gue juga bisa terbangun sambil ngeliatin layar Lee Suhi sampai jam 3 malem, demi sebuah akhiran yang nggak sabar gue tunggu!!

“Duh, nih mas mas mati nggak yaaa...”

“Mereka akhirnya ketemu nggak yaaa...”

“Wah, disetujui nggak nih akhirnyaaaa...”

Sampai dulu Ayah gue akan berteriak di balik pintu untuk mencoba mengembalikan gue ke jalan yang lurus.

“Keeeee......jam berapa keeeeeeeee!!”

“Jam 2 paaaaaak...” tanpa rasa bersalah gue jawab.

Padahal maksut bapak gue tidak lain tidak bukan untuk mengingatkan gue biar nggak lupa tidur.

Nah, di kampus gue rela nongkrong di depan toilet demi drama yang sukses terunduh. Well, temen gue sih yang didownload dan gue sebagai pendoa ulungnya.

Gue kadang sampai bertapa di kampus demi drama drama yang nggak sabar gue tonton.

Dan sampai sekarang pun setiap pulang kerja, gue masih setia ngeliatin tuh Lee Min Ho dan jajarannya menyuarakan cinta yang nggak ada di dunia nyata. I love it, though.

“Nikmat Tuhan-Mu yang mana lagi yang kau dustakan?”

Walopun gue sudah terpisah dengan temen temen kuliah gue yang mana adalah bandar dari drama drama Korea yang gue dapetin, toh gue masih bisa liat drama Korea. Why??? Karena ternyata temen gue yang pernah kerja sama gue 2 minggu pertama di Bekasi adalah seorang pecinta drama Korea ulung! Dan pernah juga kita bertemu demi transaksi drama Korea. Maka nikmat mana lagi yang gue dustakan, cuyy?? Nikmat mana lagiii????