Byurrr Ria di WaterBoom Owabong, Purbalingga!!

“Sekarang pak?”

“Iya..”

Dengan suka cita saya merebahkan badan di pangkal gorong gorong meliuk liuk itu. Saya rapatkan telapak saya dan menempelkannya di tekuk belakang leher. Saya siap, tetapi ternyata........... seret. Dengan berpegangan pada pinggiran luncuran, saya menarik tubuh saya searah arus luncuran. Saya ngesot dulu, dan setelah lekukan pertama, tubuh saya berhasil menukik turun mengikuti alur luncuran, meliuk kembali, badan saya terpental ke kanan, sayanya kegirangan, ketika meliuk ke kanan, badan saya terpental ke kiri, kecepatan semakin membabi buta dan tak terduga... blash!!!!

Pantat saya mencium dasar kolam dengan bijaksana, dan karena kurang persiapan hidung saya perih dan kepala saya pening.

Seperti halnya siapa berani bermain cinta akan terluka, pun sama halnya dengan siapa berani main air akan kemasukan air hidungnya. Ini quote of the day.

-----------------------

Rabu, 14 Agustus 2013!!

Saya pikir piknik saya kemarin, Ngejogja ala Koper adalah piknik pamungkas saya sebelum saya beralih status dari jobseeker menjadi worker.

Ternyata, saya bisa kembali menyambangi kolam renang masa kini. Iye, kolam renang yang nggak Cuma kolam doang, kolam renang yang sedang menjamur di beberapa kota di Indonesia. Saya ke....... Owabong, Purbalingga!

Jauh amat??

Kala itu saya mengunjungi rumah eyang saya di Purbalingga, jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan dekat dengan samudera sawah yang menghampar hampar.

Dan hari itu, kilahan air tawar berkilah kilah menyambut kami. Owabong, here we are!!!

Begitu saya memasuki area Owabong ini, keramaian langsung menyeruak di antara kolam kolam renang dengan berbagai variasi dan fungsi yang menghampar di area yang sangat luas ini.

Setelah berkeliling untuk melihat lihat, saya bersama saudara dan keluarga saya segera berganti baju dan siap untuk berbasah basahan. Kalau ke kolam renang tapi tidak basah itu bak ke SS tapi nggak makan sambalnya. Rasanya.......hambar, kayak nggak punya pac

Ini yang saya tunggu tunggu dari dulu. Tiap kali saya melihat orang melakukannya di TV, saya galau. Dan sekarang, saya akan melakukannya!

Tangga demi tangga saya titi dengan adil sentosa, untuk pemanasan saya mencoba seluncuran lurus di sampng seluncuran spiral itu. Saya memasang kuda kuda, merebahkan badan dan pasrah sedemikian rupa, dan mas pool guard mendorong badan saya, menukik tajam ke bawah, dan........blash!!!

Nah, kalau seluncuran seperti ini dan jatuh ke kolam, hal pertama yang harus dilakukan adalah diam dan pasrah. Iye, jadi waktu blash!!! Kita akan tertarik ke dalam dulu, agak tenggelam, dan jangan menolak. Kalau takut air dan gerak gerak nanti yang ada malah nggak bisa segera berdiri karena keburu panik. Tapi, kalau diam, nanti toh badan akan naik sendiri, dan akhirnya bisa berdiri dengan anggun, pun tidak perlu minum air yang tidak perlu diminum. Paling ya hidungnya kemasukan air karena jatuh terlalu keras...

Setelah pemanasan, saya kembali naik ke atas, untuk melakukan apa yang saya impi impikan! Meluncur dari seluncuran spiral itu.

Setelah meliuk liuk dan terhempas hempas, akhirnya blash!!!!

Ketagihan dengan sensasi meliuk liuk dan mobat mabit, saya kembali naik dan meluncur di luncuran spiral lagi -_____- Total saya naik yang spiral 3 kali, yang lurus 1 kali. Buahaha...

Kalau sudah di sini, sudah membayar seharga 25ribu, sudah nyater angkot dari rumah Eyang, sudah ramai ramai ber17 bersama saudara dan keluarga, kalau tidak mencoba semuaaa wahana air itu rasa rasanya agak sia sia.

Dengan berpegang teguh pada prinsip “MUMPUNG”, saya bersama adik dan saudara memutar area kolam dan memasuki semuaaa kolam. Buahahaha....

Saya mencoba Kolam Olympic bersama sepupu jauh saya, Dana. Berenang beneran dari ujung satu ke ujung yang lainnya, di kedalaman 1,5 meter saja. Kalau dalam dalam nanti tenggalam.

Lalu, saya mencoba pelosotan bersama anak anak lainnya di salah satu sisi Pantai Bebas Tsunami, yang saya rasa, ini kolam terbesar di Owabong ini.

Saya juga mencoba relaksasi dengan melakukan pemijatan oleh air di salah satu spot Kolam Pesta Air.

Pun saya mencoba melakukan pembersihan pikiran dan memasukkan aura positif ke dalam pikiran saya di salah satu sisi Pantai Bebas Tsunami.

“Saya pasti bisa, tarik nafas....hembuskan....tarik..hembuskan....saya bisaaa....saya pasti bisaaaa....bisa.....move on”

Bisa move on ke fase hidp selanjutnya maksutnya...

Juga, saya bersama sepupu sepupu saya tak ketinggalan membasangkan badan di bawah ember raksasa demi merasakan sensasi guyuran air segar berkilah kilah.

Saya juga mencoba wahana yang seru. Jadi, ada serupa balon udara begitu, lonjong bentuknya. Nah, nanti akan ada yang naik dan bersiap siap di sisi depan balon itu, rebahan santai gitu. Lalu, akan ada satu orng lagi yang akan melompat di ujung lainnya.

“Blub....byarrrr!!” Begitu dia lompat, udara akan spontan mengarah ke sisi depan, dan orang yang rebahan di ujungnya akan terpental!!Dan jatuh di air.. Itu asik banget!! Percobaan pertama, saya gagal karena saya terpeleset saat mau rebahan, dan yang keduaaa...saya bisyaaa...lalu saya dipentalkan oleh orang entah siapa, dan jatuh ke air. Serrrrruuuuu!!

Bisa juga yang sudah capai dan hanya ingin rebahan di atas air, kolam Arus.

Banyak yang bisa dicoba di sana.

Kalau capek, setelah renang, bisa juga mampir ke area kolam therapy ikan dan kolam pemandian air hangat yang tempatnya terpisah dari areal kolam ini. Tapi, masuknya bayar lagi..

Tidak hanya wahana air, di sana pun ada wahana lain yang serrrru, seperti jet coaster, misteri Tam Tua, Gokart, Flying Fox dan banyaaaaaak lagi.

Nih daftar harganyaaaa....

Ini adalah wisata yang bisa membahagiakan semua anggota keluarga, dari bapak bapak, ibu ibu, anak dewasa, dan anak anak.

Bahkan, saat saya bermain di Kolam Pesta Air, di sana pun banyak bapak bapak yang dengan muka bahagia ikut plosotan, saudara saudara. Plosotaaaaan....Allohu Akbar....

Sehari itu, saya melupakan umur saya yang sudah menjalar lebih dari seperlima abad. It is time to have fun!!!!

Dan biar feel nya lebih berasa, saat berkunjung ke sana, jangan beli makan di sana. Sangu tepak, jangan lupa tikarnya. Di sana disediakan taman, juga seperti gazebo yang memang khusus untuk menggelar tikar begitu. Luasss dan banyak spotnya. Nah, feeling pikniknya akan lebih terasa saat kita berbagi makanan, berbagi nasi dan lauk pauknya bersama saudara dan keluarga, makan siang bersama, sambil bercanda dan cerita cerita. Lebih banyak yang diajak, lebih seru! Kemarin, kita ber17, saudara saudara!

Kalau masih lapar, bisa beli pop mie di belakang gazebo. Tak perlu jalan lagi, tinggal memberikan uangnya di ember, dan akan ‘ditimba’ oleh si penjual, begitu pula dengan barangnya. Jad, arus jual beli dilakukan dengan sarana segalah kayu dan sebuah ember. Cerdik!!!

Dan saya berhasil menghabiskan satu porsi nasi dan satu pop mie, biar cuptodate!

Kalau ke sana,harus mengalokasikan waktu yang cukup, karena banyaaaaaak wahana yang bisa dicoba. 6 jam saja tidak terasa. Kita sampai sana pukul 9, dan baru melangkah kaki keluar pukul 3 sore. Melihat air terhampar luas begitu, saya juga lupa kalau ternyata matahari terik sekali. Tapi nggak papa, nanti bisa usaha lagi.

Kalau sudah puas berenang, jangan takut mau bilasan dimana. Banyak sekali toilet, tempat berbilas in door atau pun out door di sana, dan juga yang paling penting, bersih banget!!

Lengkap banget lah Owabong untuk membahagiakan umat manusia. Kalau yang nggak bisa berenang juga bisa mencoba wahana air lainnya atau sekedar mainan air di pinggiran.

Jadi, kapan mau ke Owabong, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga??? Bisa liat liat dulu lho di Owabong.com !!

Bisa juga mencoba Rafting!! Ah, pasti keren dan seru sekali, saya belum pernah. Kapan kapan insyaAlloh...doakan eaaa...

Sebenarnya, saya juga pingin sekali bisa berenang di pinggir lautan di Karimunjawa, liat ikan ikan unyu sama karang karang jelita, tapi lusa...one day...

Mumpung muda, mumpung bisa, mumpung hidup, let’s pack your bag and go travelling!!