Terimakasih

Haii...

Seumpama perahu kertas, karena aku nggak bisa bikin perahu dari kertas, maka aku buat postingan kertas, anggap saja ini kertas.

Bukan, bukan untuk apa apa kok. Aku tidak menyalahkan apa apa,siapa siapa, dan apapun.
Aku hanya ingin berkata terimakasih. Terimakasih karena selama beberapa hari itu *ebuset aku bahagia. aku berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terbaca seperti sedang membaca novel cinta yang dilebih lebihkan..
let me think, tak mikir sek...

Uhm...karena memang dalam suatu hubungan  hanya ada dua muara, bila tidak berpisah mau sooner atau later, mau 5 tahun atau beberapa hari saja, ya berakhir dengan muara yang membahagiakan bersama melawan gerusan waktu dan tumbuh bersama saling mengaitkan hati sampai mati.

dan bila muara itu adalah ini, hidup memang begini. Aku sangat faham.

bukan itu yang ingin aku bahas. yang ingin aku bahas adalah terimakasih. apapun akhirannya, beberapa hari itu aku senang. dan walau pun postingan ini tidak akan terbaca olehmu, karena memang toh juga sudah tidak berguna, aku pikir menulis ini aku akan merasa lega, dan bisa bergerak maju walau pelan.

Terimakasih. dan entah miapah ciyusan kamu mengubah sedemikian hingga dan sedemikian rupa. bahkan sosokmu pergi pun terangnya masih menempel dimana mana. dan bila beberapa hari saja kita mencoba dan sedemikian ini rasaku, mungkin bila berbulan bulan lagi aku bisa bisa tidak bisa maju tanpamu.

maka, aku akan maju sekarang. Walau pelan pelan. terimakasih untuk semuanya, untuk waktunya, untuk lagunya, untuk bahan ketawanya, untuk nasehatnya, untuk tripnya yang tidak akan terlupakan, untuk pengalamannya, untuk kupu kupu yang berkecamuk di perutku waktu itu, untuk semuanya. Walau aku belum sempat memberikan apapun sedikit pun.

Semoga semua yang kamu jalani cetar membahana, semoga semua yang kamu inginkan bisa terlaksana. Tumbuh menjadi laki laki berhati tetap seperti itu. Karena itu yang membuatku jatuh padamu, dan walau pun sekarang pelan aku  akan melangkah menjauh.
jadi, terimakasih...