22.02.2013

Darimana ya...

Terimakasih. Walau hanya dalam hitungan hari, terimakasih.

Karena pada masa itu, aku sangat bahagia.

Karena sejak masa itu, seumpama senter menerangi pekat ruangku. Dan walau masa tinggalmu mungkin telah usai, terangmu melekat di setiap dinding.

Karena pada masa itu, kamu membuatku melihat air berkilah kilah, bahagia.

Karena pada masa itu, hal hal yang pertama terjadi, datang menyapaku.

Karena pada masa itu, tak terbantahkan lagi,bibirku elastis sekali.

Terimakasih.

Mungkin aku tidak akan mencoba mendekati, mencoba menyentuh hati.

Dan aku juga tidak bisa menyapu mu dari dalam ku.

Jadi, aku akan mengikuti alur waktu, sampai bila memang kamu tulang punggungku,

Tulang rusukku akan menarikmu mendekati porosku.

Can you see? Can you see how I am totally into you?

Of course not, because I never say it loudly . Forever you will remain not-know, and I feel stupid.

I am not good at expressing feeling. I’m not good at loving someone.

But deep inside, I want you staying by my side.

But it seems that everything is just so over. You have already left.