Sekarang mau mengulas soal kejadian beberapa minggu yang lalu,
tepatnya tanggal 21 November 2012.
21 tahun lebih sehari yang lalu terlahirlah
bayi perempuan yang ternyata namanya Elisabeth Novia Tayl. Dan 21 tahun yang
lalu juga terlahir sudah anak perempuan bernama Sri Murtini dipanggil Murni.
Dan di hari itu, we celebrated it.
Ini profil mereka berdua.
Nama : Sri Murtini
Umur : tak terbantahkan, 21 tahun !
Ciri : You can see...
Nama : Elisabeth Novie
Tayl
Nama beken : Via
Nama keren : Tel
Pekerjaan : Mahasiswi
UKSW
Hoby : mendesign bisa
brosur, mug, plakat, poster, banner, dll.
Blog :
Ciri ciri : Rambut sebahu
agak merah terpapar sinar matahari, lurus dan tidak bercabang. Badan tinggi
semampai dan proporsional, kaki jenjang 11 12 dengan kaki milik SNSD, kecepatan
jalan tinggi.
Status : jomblo
Mafav : Tahu campur
Mifav : air putih paling
sehat.
Kata favorit : “Aku nak
aneh?”
Cita cita : belum jelas
Arah hati : belum tentu
Dan karena dia pernah
tinggal di Djakarthahhh, dia kadang pake gueh-eloh end, jadi aku juga mau
pake itu.
Test..test..gue..elo..test..end.
Dari beberapa eksekusi yang kita lakukan, Via inilah yang paling mudah
dan tidak terlalu menguras tenaga seperti saat mengeksekusi Inggit atau pun Vince. (yang nanti akan dibahas di bab selanjtnya)
Kita setelah mengikuti
seminar internasional, makan soto bersama. Kelar makan soto, kita berencana
buat menggiring mereka ke lapangan Basket, yang sepi maksutnya. Dan gue beserta
teman lainnya mulai bagi bagi kantong plastik dan tepung untuk mempermudah
pembantaian di TKP nanti.
“Cepet cepet ketahuan Via
lho..” kata gue ke Shinta, Inggit, Nurul yang sibuk membagi bagi tepung ke
plastik plastik dengan adil dan bijaksana.
“Nyo Vi, nanti kamu yang
mbalang Murni pake ini.” Shinta menyodorkan segelas air putih ber es ke Via
yang sudah berdiri di belakang gue.
Dan memang Via itu adalah
polos dan helpless. Bak ini itu sudah bagai gajah di pelupuk mata pun dia tetap
pasrah. Plan kita adalah berkedok ‘pengerjaan pada Murni’. Dan faktanya adalah
bak sekali mendayung dua tiga pulau terlampau, sekali menepuk dua tiga nyamuk
mati, kita kerjai kedua dua nya.
Tergiring ke lapangan
basket, dan bersama Murni, bersama teman teman lainnya, kita main ‘balang
balangan’.
Suasananya sungguh cetar
membahana. Lari kesana, ciprat kesana, balang bertubi bertubi, foto foto, kejar
kejaran, foto foto, ketawa ketawa, foto foto dan lupa sejenak kalo kita udah tua dewasa. Dan jadinya begini.
Karena kite kite ini
adalah anak Jawa asli, jangan kaget soal penggunaan bahasa dalam video ini. We
are triblinguals. Bahasa Jawa untuk komunikasi antar sesama, Bahasa Indonesia
untuk komunikasi selevel lebih formal, dan bahasa Inggris untuk menggapai cita
cita lusaaaa...
Dan nggak lupa juga foto
foto yang taken by Inggit !!!
Dan semua hal ini
menggiring gue pada satu masa dimana gue ngerasa, “Well, it’s my world, where I
find out my answers of all the questions, find out friends to share laughter
with, find out the moments which never be forgotten, find out all the things
I’m grateful with...”
And here we are, menyulam
serpihan serpihan masa yang nantinya patut untuk diingat di kala waktu sudah
berjalan begitu jauh dari hari itu, dimana sudah terbang dengan sayapnya masing
masing menggapai bintang , dimana tiba saatnya menemukan hidup dan nasib masing
masing, dan di lain waktu, menengok ke belakang sejenak, dan ........................
I’ve experienced those kind of fun moments. Gomawo, friends!!!!
Asik.
08.12.12
20.15
comment 0 comments
more_vertTerimakasih sudah mampir ke sini ya... Yuk kita jalin silaturahmi dengan saling meninggalkan jejak di kolom komentar.
Terimakasih .... :)