23:20
Dan untuk kesekian
kalinya aku liat film pake bergelimang air mata. Bukan, ini bukan film cinta
cinta yang akhirnya ceweknya mati kena Alzheimer, atau cowoknya mati kena heart
disease, atau lagi masih cowoknya mati kena Kanker, atau ceweknya mati kena
penyakit jantung terus mati waktu turun sakju yang cowoknya itu Hyun Bin atau
putus walo Tuhan memang satu, mereka yang tak sama.
Film keluarga, jadi
ceritanya singkatnya begini. Ada dua keluarga, yang satu keluarga kaya dengan
ayah bisnisman sukses dan ibunya semacam pengelola majalah terlaris di
Singapura. As expected, sibuk tak terkira karena dua duanya kerja. Punya anak
dua cowok semua. Satu SMA, satu SD. Yang SMA itu blogger yang berbakat, tapi
ibunya tetap tidak suka mau dianya sampai dapet juara the best blogger segala.
Di bloggernya dia tulis begini, “ Waktu aku SD, aku salah naik bis dan
tersesat. Waktu itu aku takut sekali. Aku telpon papaku dan dia bilang tidak
bisa bicara karena sedang sangat sibuk. Lalu, karena aku tersesat aku sampai
rumah tengah malam. Sampai rumah, Ibuku tanpa berkata apapun langsung
memarahiku dan memukulku.”
Ada lagi waktu itu laptop
ayahnya rusak, nah padahal dia mau presentasi. Setelah sarapan pagi, si anak
SMA ini mengotak atiknya dan berhasil. Dia ke kantor ayahnya, dan berujarlah
dia
“Pa, ini laptopnya sudah
tak benerin” kira kira begitu.
“Owh, jadi yang ngrusakin
kamu? Dasar anak nakal. Sekarang sudah jam berapa kok belum sekolah malah
kesini? Mau jadi apa kamu? Sana sekolah.” Dan hal ini juga dia tulis di
blognya.
Dan di mau akhir akhir
gitu yang menyadarkan ayah ibu egois ini ya blognya si anak SMA ini. Mereka
jadi sadar bahwa selama ini mereka orang tua yang hampir gagal. Cuma waktu itu
mereka sudah agak terlambat soalnya si anak sudah sampai bergabung dengan para
preman punk yang ternyata Cuma ngompasi mereka dan nipu, juga mereka harus
mencuri kalung karena buat tebusan akibat dari mencuri I-Pad dan tertangkap
yang ternyata yang nangkap dan minta tembusan itu adalah teman dari anak anak
punk tadi. Complicated banget nggak to. Dia juga sampai dicambuk di publik
karena ketahuan membawa VCD porno dan juga menyerang guru di sekolah. Teman
yang satunya malah sampai dikeluarkan.
Nah, ini keluarga yang satunya. Dia anak
orang tak punya, dan menurut prediksiku ibunya sudah meninggal karena dia Cuma
sama ayahnya doang, dan ada adegan dia ngliatin foto ibunya sambil nangis
sebelum diajar sama ayahnya soal dikeluarkan dari sekolah itu.
Tapi, di akhir cerita
ayahnya meninggal, soalnya waktu kejar kejaran sehabis ngerampok kalung itu,
kan dia dipukulin tuh, ayahnya tahu, terus dibantu, malah ayahnya jatuh dari
tangga dan harus dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit itulah si anak tersadar
betapa ayahnya sangat mencintainya, sebetulnya. Hanya saja dia tidak tahu
bagaimana menunjukkannya. Ada teman dari ayahnya yang bilang, walau pun dia
anak remaja yang bodoh dan nakal, ayahnya tetap mati matian untuk bisa
menyekolahkannya, waktu dia dikeluarkan, dia menyalin surat dari temannya itu
yang berbahsa Inggris karena si ayah tidak bisa berbahasa Inggris sebanyak 187
lembar dikirim ke seluruh sekolah di penjuru Singapore. Ayahnya juga membelikan
tas untuknya karena tasnya sudah rusak waktu mereka berkelahi di rumah tempo
dulu. Adegan adegan begitu yang bikin hati bergetar terus bergelimang.
Dan film ini sangat
sangat sangat sangat recommended untuk orang orang tua bagaimana cara mendidik
anak. Katanya dalam film itu,
“Anak pasti memiliki sisi
gelap dan sisi terang. Yang orang tua perlu lakukan adalah mencari sisi terang
itu, dan semua hal baik dari anak akan terlihat.”
Di film itu, orang tua
orang tua itu cenderung main tuduh, main pukul, main bicara dan tidak pernah
mendengarkan. Yang kaya sibuk cari uang meningkatkan actualization diri tanpa
menyadari bahwa bukan memenuhi secara materi saja peran orang tua itu (aish, bahasaku..)
Yang satu, yang miskin,
karena dulu ayahnya juga dididik di lingkungan yang keras, dia jadi tidak tahu
bagaimana cara menunjukkan kasih sayang selain dengan pukulan, berkata kasar,
dan tindakan kekerasan dengan dalih biar anaknya tidak seperti dirinya, biar
bisa sekolah, sukses dan memperbaiki nasib. Nah, padahal semakin dia main
kasar, semakin kasar pula anaknya. Jadi, bisa jadi kalau misal aku main kasar
sama anakku, nanti anakku main kasar sama anaknya, dan begitu seterusnya.
Menurun. Berantai.
Dan beberapa kali juga
bikin nangis. Entah karena aku yang terlalu cengeng atau filmnya yang emang
keren bangeeeeeet. Waktu ayahnya si anak tak punya mau meninggal. Dia bilang
kalau dia memang dididik di lingkungan yang keras dan tidak tahu bagaimana
menunjukkan rasa cinta terhadap anaknya. Lalu, dia sambil sekarat berkata, “ I
love you..” sama anaknya. Dia bilang, “ Kalau kamu memang suka bela diri,
jadilah juara bela diri sedunia...”
Bagaimana dengan dua anak dari keluarga kaya tadi? Sebenarnya
cerita ini diambil dari sudut anak kedua dari keluarga itu. Nama tak
pentinglah... ( bilang aja lupa -.-). Dia itu masih SD dan cita citanya adalah
melihat ayah ibunya rukun dan bisa melihat pertunjukan dramanya. Masalah
menjadi semakin complicated ketika kakaknya berulah seperti yang aku jelaskan
di atas.
Ada juga adegan
menyentuhnya ni. Jadi, si adik SD ini nabung. Waktu, kakaknya kena kasus yang harus
bayar 2000 dolar untuk menembus I-Pad biar nggak dilaporin ke polisi itu.
Karena kakaknya nggak punya uang dan dia juga tidak berani minta orang tuanya,
dia nyukil celengan milik adiknya. Eh, ketahuan...
“Kak, ngapain?”
“uangmu banyak banget.
Aku pinjam.”
“Buat apa? “
“Aku ketahuan nyuri.
Kalau aku nggak nebus, aku bakalan masuk penjara.”
“Tapi ini uangnya mau aku
pake, penting..”
“Buat beli apa? Kartu
pokemon? Oke fine, kalau aku jadi kamu juga nggak bakal aku pinjemin. Selama
ini aku jahat sama kamu.” Lalu dia jongkok di belakang kursi, telepon temannya
yaitu anak tak punya tadi.
Si adik bilang,
“Kak, ni uangku mbok
pakeo..”
“Kenapa? Bukannya itu
untuk beli kartu pokemonmu?”
“Kamu lebih butuh ini,
kak..”
“Kenapa?”
Buat gantinya, si anak SD
nyuri uang di kasir sebuah mini market dan ketangkep CCTV. Malamnya, pasangan
ayah dan ibu itu pulang, marah marah tanpa berkata apa apa langsung nuduh dan
memukuli tangan si adik. Lalu, dia bilang..
“Aku mencuri itu bukan
untuk beli kartu pokemon. “
“Lalu untuk apa?”
“Untuk membeli waktu satu
jam ayah biar bisa melihat pertunjukanku (tiket maksutnya). Aku menjual semua
kartu pokemon ku tapi tetep masih kurang, dan mencuri adalah pilihan
terakhirku. Maafkan aku...”
Ibukku yang menyaksikan betapa rapuhnya aku cuma geleng geleng sambil berlalu..
Dan finally, ayah, ibu,
kakak, dua nenek, dan pembantunya semuaaaaaa hadir melihat pertunjukan si adik.
Happy Ending. Keren.
Ini adalah salah satu
film terkeren yang pernah aku tonton selain Laskar Pelangi.
By the way, ini dia
judulnya, “ I not stupid too”
Traraaaaa....ini
gambarnya :D
Traraaaaa..ini
sinopsisnya!!
Sutradara | Jack Neo |
---|---|
Produser | Chan Pui Yin Seah Saw Yam |
Penulis | Jack Neo |
Pemeran | Jack Neo Huang Yiliang Xiang Yun Ashley Leong Shawn Lee Joshua Ang |
Studio | MediaCorp Raintree Pictures |
Distribusi | United International Pictures |
Tanggal rilis | 26 Januari 2006 |
Durasi | 124 menit |
Negara | Singapura |
Bahasa | Inggris, Mandarin, Hokkian |
Film ini dirilis pada 26 Januari 2006. Pada Hong Kong Film Awards tahun 2006, I Not Stupid Too dinominasikan sebagai Film Asia Terbaik, namun kalah dengan Riding Alone for Thousands of Miles.
You must see it!!!:D
Thank you for
reading...:)
Oh ya, betewe soal blog,
noh ada juga film yang mengeluarkan sisi magis kekuatan blog. Bisa menyadarkan.
Ada juga satu cerita soal efek ‘menyadarkan’ sebuah blog. Temen deketku yang
juga blogger yang tidak mau aku sebutkan namanya, tiga tahun yang lalu dia
putus sama pacarnya karena yah biasalah cowok....dan pada akhirnya cowoknya
insyaf. Karena apa?? Karena dia mbaca blognya si cewek dan tahu betapa dalam
cinta si cewek, sedalam palung di lautan luas, setinggi gunung Mount Everest di
puncak dunia.... dan sampai sekarang mereka masih berkelana sambil bergandengan
tangan melewati tahun kelima. Asek banget ra to...:D
For those who appreciate
every moment in life and gonna make it lasting forever, just try to have a blog
and fill it with all the stories, and re-read once you grow older. It would be
amazing, I think.
23:59 midnight, lack of
music.
02/11/2012
Gonna take a bed sooooon
Aku setuju..
BalasHapusSaat kita tak sanggup untuk membagi suara hati kepada orang secara langsung..
Menulisnya di blog adl alternatif yg tepat. Paling tidak suara hati kita tdk terkubur bersama jasad kita kelak.
& hanya menunggu waktu sampai org yg terlibat dlm cerita membaca kisah kita. Mengetahui apa yg sebenarnya kita rasakan,& semoga belum terlambat!
Nice review & salam kenal :)
oceannius.blogspot.com/2012/12/i-not-stupid-too-2-indonesia-review.html?m=1
iya, itu mengapa aku buat blog ini sejak SMA dulu itu..hehehehe..
BalasHapusbiar kalo kelak sudah punya anak misalnya, anaknya bisa tahu bagaimana kehidupan Ibunya dulu waktu masih SMA sampai bisa punya dia..lah melebar kemana mana..hehe..tapi, itu emang alasanku @.@
salam kenal jugaaaaaaa:D
i not stupid too 2...
BalasHapussaya suka banget lho film ini :)
pertama liat..ampe nangis...hiks2 kasian..
tapi bnyk adegan lucuknya juga .
salam energi!
film yg bikin aku mewek :((
BalasHapus(wah tampilan blognya bagus beut :)) )