MENYAKSIKAN KEMEGAHAN TWIN TOWER DI KLCC, MALAYSIA!

Holla!! Udah lama banget gue enggak cerita jalan jalan gue karena emang akhir akhir ini gue berasa kurang piknik. Tapi, nggak lama ini, yaitu sekitar bulan Desember 2016, gue bisa ke menginjakkan kaki keluar Indonesia.

YES! GUE KELUAR NEGERI!! FOR THE FIRST TIME IN FOREVER!!

COBA TEBAK GUE ADA DI MANA?

-------

One fine day....

"Oh, itu dia jalan keluarnya Mbak Ike!" Lita menunjuk ke satu arah, lalu bergegas kita bertiga melewati pintu kaca mall Suria KLCC. Begitu gue keluar pintu, gue disambut oleh pohon Natal maha besar yang mengerucut sedemikian rupa seakan menantang dua bangunan kerucut lainnya yang tepat ada di belakangnya. Tepat di depan gue terpampang sebuah kolam lebar berikut dengan air mancurnya. Jauh di sana gue bisa melihat hamparan taman dengan beberapa tempat duduk yang bertebaran di beberapa titik. Dan tepat di samping gue, beberapa restoran/tempat makan berjajaran menunggu pelanggan.

Gue melewati pohon natal itu, dan berbalik badan, gaes. 

"WOW!"

Tepat di belakang pohon Natal itu berdirilah dua bangunan kembar yang seakan menyundul langit, berbalut warna silver penuh kerlipan. Di antara bangunan bangunan pencakar langit lainnya, bangunan ini terlihat lebih mentereng dan megah. Dan ini adalah salah satu ikon terkenal plus spot foto favorit di negara ini!!

Gue lagi dimana gaes???

MALAYSIA!!

19 Desember 2016 adalah salah satu hari bersejarah bagi gue.Kenapa? Karena di hari itulah gue bisa keluar negeri untuk pertama kalinya. Beberapa bulan sebelumnya tanpa ada rencana mau ke luar negeri, gue bikin passport. 

"Untuk keperluan apa Mbak?" Ibu petugas di depan gue bertanya.

"Singapore, Bu. Jalan jalan."

Karena toh gue percaya bahwa kata kata adalah doa, di saat itu gue pun berdoa. 

Tapi takdir berkata lain. Hari ini gue nggak foto di sepanjang jalan Marina Bay atau di depan The Merlion, tapi gue sekarang foto sok cantik di depan TWIN TOWER bonus Pohon Natal yang menjulang tinggi mencakar langit.

Kok bisa? Semua ini berkat Bulek dan Sepupu gue. Jadi begini ceritanya.

Bulek dan Lita memang per tiga/enam bulan sekali selalu ke Malaysia karena ada suatu keperluan. Dan kali ini dengan alasan sedemikian rupa mereka butuh gue. Dan jadilah untuk pertama kalinya, berkat mereka berdua dan juga Om yang telah mendanai kegiatan ini gue bisa menginjakkan kaki di kampungnya Ipin Upin.

Kita berangkat sehari sebelumnya, 18 Desember via bandara Soekarno Hatta dan langsung mendarat di KLIA (Kuala Lumpur International Airport).

Akhirnya passport nya kepake juga.

Dan dari sana kita naik taksi menuju ke Kuala Lumpur karena kita akan menginap di Hotel Maluri, Cheras. Dari Bandara sampai Cheras itu ternyata cukup jauh, gaes. Waktu itu kita sampai menghabiskan satu jam perjalanan. Kita harus melewati jalan tol yang kanan kirinya gersang lalu disusul oleh bangunan bangunan under-construction yang dikelilingi oleh pagar asbes. Di sana sopir taksi didominasi oleh warga keturunan China, Melayu dan juga India, gaes. Dan taksinya pun menurut gue enggak lebih baik dari taksi Indonesia.

Entah karena gue terlalu cinta Indonesia atau gimana, tapi gue pribadi lebih seneng jejalanan/jalan jalan di Jakarta daripada di sana. Di Jakarta tatanan kotanya lebih rapi dan terlihat lebih segar karen di beberapa titik masih banyak pohon pohon berjajaran, dibandingkan di Cheras. Di Cheras terlihat tidak begitu rapi karena gue pikir masih banyak pembangunan di sana sini.    

Hari pertama kita lewati dengan menghimpun tenaga untuk keesokan harinya.

Nah, keesokan harinya adalah hari yang gue tunggu tunggu. Setelah mengatamkan hajat di esok hari, akhirnya kita bisa jalan jalan di siang harinya. Dan kita akan ke Suria KLCC Mall, sebuah pusat perbelanjaan yang ada di Kuala Lumpur Centre City.

so luxurious!!

Karena gue norak, pertama kali gue denger kita akan masuk ke KLCC adalah masuk ke Petronas Twin Tower itu dan melihat penampakan kota Kuala Lumpur dari atas, atau kongkow kongkow manja di atas jembatan yang menghubungkan kedua Tower. Tapi, ternyata bukan!

Saat Bulek bilang kita akan masuk ke KLCC, it means kita masuk ke mall Suria, dimana di area mall itu terdapat area terbuka. Kita bisa foto tepat di depan Twin Tower yang dilengkapi dengan kolam dan taman. Yeayyy!!! KLCC sendiri singkatan dari Kuala Lumpur Center City. Berkat Bulek, gue jadi tahu singkatan dari KLCC. Alhamdulillah yah.

Suria KLCC, Mall yang ada tepat di depan Twin Tower bersama giant Christmas tree karena bertepatan dengan perayaan Natal.

BISA NGAPAIN AJA DI SANA, MEY?

Oke. Buanyak yang bisa kita lakukan di sana asalkan kita mau berpikir, gaes. Selama beberapa jam kita di sana juga kita bisa melakukan beberapa hal di sana, yaitu :

1. KULINER

Syukur alhamdulillah Bulek gue adalah sosok Bulek yang suka makan. Maka, hal pertama yang kita lakukan begitu masuk di Mall Suria adalah cari food courtnya!!

Dan menu pertama yang gue cari di sana adalah ini :

Rugi banget kalau ke Malaysia nggak nyobain kopinya. (Padahal kopinya juga sama aja.)

Di tempat yang sama gue juga order Minced Chicken Rice karena di kedai/tempat makan lain penuh sesak oleh orang orang dari banyak ras; ada bule, Melayu, India, dan China. Dan menurut gue, dibandingkan di Jakarta, Kuala Lumpur itu lebih multicultural. Walau pun di Jakarta juga ada bule, Chinese dan orang India/Bangladesh tapi peduduk asli lebih mendominasi. Tapi di sini, mereka semua berbaur dengan jumlah yang hampir berimbang.

Begitu gue order Minced Chicken Rice, gue kecewa. Karena ternyata isinya cuman nasi dikasih leburan ayam dan telur mata sapi. Kayak begini di rumah juga ada!

Tapi nggak papa, kedai makanan masih bertebaran di depan mata. Karena di sini lebih beragam penduduknya, jenis makanan yang disajikan juga sangat beragam!! Ada makanan khas India macam canai, beriyani rice, dll. Ada juga hotdog, burger, juga pizza,spaghetti. Lalu ada satu resto khusus makanan Thailand. Beraneka ragam noodle hotplate dan ramen. Tak ketinggalan makanan asli Malaysia serupa nasi lemak, nasi kandar, dan lainnya. Sayangnya gue bukan orang yang gemar kuliner dan suka makan, terbukti dari badan gue yang masih kayak talenan.

Senengnya adalah karena Bulek adalah orang yang hobby makan, kita bertiga juga bisa mencicipi beberapa makanan dan cemilan dan jus yang ada di sana. Nyummyy!!

Jadi, untuk kalian yang ke KLCC jangan lupa untuk mencicipi aneka makanan yang ditawarkan di food courtnya ya, kak. Dijamin lengkap dan harganya juga nggak menguras kantong. 

2. MEMBEKUKAN MOMEN

Nah, ini dia yang nggak boleh ditinggalkan saat kita bepergian. Kita harus membekukan momen! Atau bahasa denotatifnya adalah berfoto.

"Kapan lagi gue bisa ke luar negeri gratisan, mana piknik ala koper kayak begini." Gue membatin.

Jadilah kita menyebar selfie di mana mana, nggak cuman pas di KLCC aja; di bandara,di lobby hotel, di food court, di depan pohon Natal, di sepanjang jalan taman yang melingkupi kolam tepat di area KLCC, di mana mana. Jadinya begini...

Siap berangkattt!!! Kita nggak pake bagasi alias bawa backpack sendiri sendiri biar cepettt!

Sampai juga di KLIA

Makan dulu di salah satu mall.

Foto di depan pohon Natal saat momen Natal.

Sampai di Hotel Maluri pun jangan lupa mengabadikan momen.

Dan akhirnya sampai juga di KLCC, Icon super terkenal milik negara Ipin Upin

 Dan tanpa babibu lagi, setelah selesai mengisi perut kita langsung berkeliling sambil menyebarkan kenangan di sepanjang jalan tamannya. Walau pun saat itu panas banget, kak. Tapi apalah arti panas matahari dibandingkan dengan kesempatan untuk bisa berkeliling di sini.

Hal yang nggak boleh terlewatkan, kak.

Sebenarnya ada satu hal yang terlewatkan dari jalan jalan kali ini, yaitu menikmati kerlipan jutaan lampu Twin Tower saat malam. Serupa ini :

Indah bangettttt!!

Berhubung Bulek dan Lita udah keburu capek dan pingin cepet cepet sampai ke Hotel yang agak jauh dari KLCC, sore harinya kita harus pulang.

3. OLAHRAGA

Jalan santai mengitari kolam raksasa di KLCC

Mengapa olahraga adalah salah satu hal yang bisa dilakukan saat di KLCC? karena taman di KLCC itu super luassss, kak semacam ini.....

 

Nah, coba bayangkan kalau kita bisa mengelilingi kolam selebar ini yang membentang tepat di depan KLCC/Mall Suria? Khan otot otot kaki bisa kencang. Jelas saja kami bertiga tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini. Setelah selesai berfoto di depan pohon Natal super besar, lalu kita berjalan di sisi kanan, lalu ke kiri menyusuri sepanjang tepian kolam sampai kami istirahat di semacam gazebo di ujung kolam sana, lalu kembali lagi ke spot awal. 

Katam mengitari kolam, akhirnya kami kembali makan di food court tadi. Cihuyy!! Lumayan kan olahraga tanpa sengaja.

4. MENSYUKURI HIDUP

Hal lainnya yang gue lakukan saat menghimpun langkah mengitari kolam raksasa itu adalah mensyukuri hidup gue. Betapa sebenarnya hidup gue ini penuh dengan kejutan. Nah, contohnya ini. Gue cuman menabung niat untuk bisa at least keluar negeri gitu ya. Pada saat itu sebenarnya rencana gue adalah ke Singapore bersama salah satu teman kerja gue, Miss Ivy. Kita akan ke sana ala backpacker nggembel. Tapi, akhirnya gue ada kesempatan untuk ke Malaysia bersama Bulek gratisan. Lalu, nikmat Tuhan yang mana lagi yang gue dustakan?

Dan menurut gue memang benar adanya pelajaran hidup No. 29 :

"PERGILAH KE BANYAK TEMPAT DAN KAU AKAN MENGERTI ARTI BERSYUKUR"

Bersyukur karena gue masih diberi kesehatan untuk bisa melakukan perjalanan, bersyukur karena gue masih diberi kesempatan untuk bisa menyaksikan segala nikmat Tuhan, bisa merasakan banyak hal baru, bertemu dengan orang orang baru dan berada di situasi yang berbeda, lalu memetik pelajaran daripadanya.

Dari jalan jalan kali ini gue bisa mendapatkan banyak hal baru, kesyukuran yang melimpah ruah dan janji pada diri sendiri untuk bisa terus melakukan traveling ke banyak tempat bersama orang orang terkasih, lalu membawa pulang segala pengalaman, ilmu pengetahuan, inspirasi dan cerita untuk bisa dibagikan kepada sesama.

Dan, cerita kali ini belum selesai, kak.

Besok gue akan ke Bukit Bintang, Malaysia!!!

Salah satu spot di Bukit Bintang, Malaysia

Lalu, apakah itu bukit Bintang? Apakah dia serupa bukit dimana kita bisa melihat sekujur kota dari atas seperti yang ada di Jogja? Atau justru sesuatu yang benar benar berbeda?

-To Be Continued!-