Menatap genangan air tenang bernama rawa dari pucuk bukit bergoa, Goa Rong, telah katam gue dan teman teman lakukan. Rintik hujan jelas nggak menghalangi kita untuk menuju ke spot kedua hari ini. Kita akan ke RAWANYA!!
Dan kini gue berdiri di sisi kanan jembatan,
memandang takjub pada deretan pegunungan yang seolah memagari kota kecil gue,
lengkap dengan air tak beriak tanda tak dalam yang diselingi dengan enceng
gondok dan tanaman padi. Perahu yang hilir mudik di rerimbunan enceng gondok
menambah keeksotisan rawa. Di sepanjang mata berkeliaran, hijau dan biru
berkolaborasi maha sempurna, diciptakan oleh Maha Segalanya. Gue melongok ke
kaki jembatan, para lelaki penyabar berbaris rapi, mengulurkan umpan demi
suplai protein gratis untuk keluarga di rumah atau hanya untuk lari sejenak
dari rutinitas. Gue naik selangkah di batas jembatan, merentangkan tangan lebar
lebar demi belaian angin sepoi sepoi dan sedang akan menutup mata untuk sensasi
sejuk sepenuhnya ketika tiba tiba,
“Dek, istighfar!! Astaghfirullahaladziiiiiiiim....!!”
Mbak Ega tiba tiba mengajukan interupsi. Gue bingung. Kenapa gue tiba tiba
disuruh berdzikir. Dikira gue akan mengakhiri segala keringat tumpah darah kerja keras gue selama ini di Rawa Pening ini?? Sepening peningnya hidup gue, gue nggak akan menyerah karena gue fans beratnya D'Massive. Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah....tetap jalani hidup ini...melakukan yang terbaik...
“Ya kali mbak..aku mau terjun. Tenggelam kagak,
dipancing mas mas iya...”
“Terus mau ngapain?”
------
Liburan kali ini harus gue manfaatkan sebaik mungkin.
Problematika hidup orang kebanyakan tentang jalan jalan, termasuk gue adalah
saat sekolah atau pun kuliah, gue punya waktu tetapi gue minim dana. Saat
kerja, gue punya dana tetapi jelas gue minim waktu. Padahal untuk bisa
travelling,dana dan uang harus go hand in hand.
Makanya liburan natal dan tahun baru kali ini benar
benar gue manfaatin sebaik mungkin.
Dan sekarang, setelah gue naik naik ke puncak bukit
dan memandang Rawa Pening dari ketinggian di Goa Rong, gue dan teman teman
turun dan menyaksikan kesyahduhan rawa dari dekat.
Jembatan Biru. Gue yakin kalian asing dengan tempat
wisata ini. Bahkan gue juga ragu kalau tempat ini sebenarnya tempat wisata atau
bukan. Untuk bisa sampai di sana pun gue harus jalan melewati rel kereta api yang sampai sekarang
masih dipakai untuk kereta wisata dari stasiun Kereta Api Ambarawa. Tepat di
sisi kanan gue banyak petani yang sedang memanen padinya. Perahu perahu berliukan di antara enceng gondok.
Sawah dan rawa terlihat menyatu dan ah!! Gue akan segera tiba di sebuah
jembatan berwarna biru yang menghubungkan antar sisi rawa, tapi belum jadi!!
pemandangan di sisi kanan |
sawah yang ke rawa rawaan. |
manusia berhelm menyelusuri rel kereta |
Gue terpengarah beberapa detik. Bukan karena takjub
tetapi gue bingung. Gue tanya sama adek gue, Nicken.
"Ken, jadi cuman jembatan doang?"
“Lah..lha tadi khan emang
bilangnya kita ke sini...itu apa?”
“Jembatan...”
“Warnanya apa??”
“Biru...”
“Ya udah, ini jembatan
biru....”
Ya, maksut gue jembatan
biru nggak gini gini amat kali ya. Coba deh bayangin, gue udah jalan nih dari
tempat parkir terus harus meniti rel kereta api dan jalan cukup jauh..terus
udah gitu gue dihadapkan pada jembatan yang .....putus. Mungkin putus bukan
kata yang tepat, tapi mereka belum jadian. Jembatan di depan mata gue adalah
jembatan berwarna biru yang belum nyambung karena baru jadi separo saja.
Jadi, kalau lo mau ke sisi satunya lewat jembatan ini, jalan satu satunya
adalah jalan lewat jembatan, lalu lo loncat terus renang, lalu lompat ke
jembatan satunya yang belum jadi dan traraaa...sampai. Ini jalan jembatan apa
jalan hidup kok susyah bener.
Ibarat kata buat apa ada cinta
kalau tidak diperjuangkan, buat apa ada jembatan kalau tidak dihubungkan. Gue
jadi galau mendadak. Tidak hanya itu. Untuk bisa sampai di atas jembatan, gue
harus meniti titian tangga yang miring kemana mana dan rapuh. Gue bingung, ini
titian tangga apa titian hati. Lapuk!!
Tapiiiii...
Benar kata pelajaran hidup nomor 87:
"Don’t judge the book by its cover, don’t judge the people by their bodies, so don't judge the bridge by its ladder!!"
Kenapa??
Karena begitu gue sampai
di atas, beuuuuh....ditinjau dari atas, awan serupa kapas berlatar belakang
biru muda berarakan, disusul dengan pegunungan yang berjajar mengepung rawa. Di
sini sawah dan rawa beserta enceng gondoknya berkolaborasi dengan begitu
harmonis, seharmonis petani dan pemancing yang mencari rejeki bersisian. Di pinggir
rawa, petani terlihat memanen padinya dan di tengah rawa, para pemancing hilir
mudik di atas perahu super sederhana. Dengan menggunakan jala, alat pancing,
dan sampan mereka siap meraup ikan. Ahh, bahkan banyak lainnya berjejeran di
kaki kaki jembatan dan dengan sabar mengulur umpan mereka.
Petani memanen padi. |
Nelayan menjala ikan. |
Pemancing memancing ikan beserta pasangan jembatan yang belum jadian. Sedih ngeliatnya... |
Kalau gue hanya boleh
menggambarkan tempat ini dalam satu kata saja, maka kata itu adalah INDAH!!
Suara daun padi
bergesekan berbaur dengan suara hempasan batang padi yang sedang dipanen pak
petani, juga suara desiran angin sepoi sepoi benar benar kolaborasi suara yang
pitch controlnya pas.
Dan tanpa babibu, gue dan
teman teman segera berganti pose, hilir mudik kian kemari demi momen yang
terabadikan!!
Nah, untuk bisa menikmati
pemandang serupa ini, bosan rasanya kalau posenya hanya itu itu saja. Jadi,
kali ini gue akan memberikan beberapa pilihan pose yang nggak bikin bosen dalam
menikmati keindahan cintaan Alloh SWT.
Check this out!!
"Buset! Itu apaan mbak Ik?"
"Aku mulai lafar, Ken..."
"Guys, mbak Ike mulai lafar, ayo kita makan." Ajak adek gue kepada teman temannya yang juga teman teman gue. Gue memang mudah lafar. Akhirnya, sekitar jam 2 kita mulai beranjak pergi. Sebelumnya, gue sempat dadah dulu sama ujung padi yang bergoyang dibelai angin, sama gunung yang gagah menyundul langit, pada air menggenang tenang di antara enceng gondok, dan sama perahu vintage yang sedang menunggu di tepi rawa. Gue sebenarnya pingin naik perahu bersama pemancing lainnya, tapi gue rasa teman teman gue nggak bakalan ada yang setuju. Takut nyungsep.
Akhirnya, gue dan teman teman makan sejenak di kedai mie ayam murah meriah sebelum mengakhiri jalan jalan asoyy penuh hehijauan hari itu. Hati gue gegap gempita dan dompet gue nggak nelangsa. Khan, ke jembatan birunya cuman bayar parkir aja sebesar 2000. Maka, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan??
Ah, rasanya liburan kali
ini gue benar benar dimanjakan oleh keindahan ciptaan tangan manusia serupa
museum museum, dan juga ciptaan tangan Sang Pencipta serupa pantai, bukit dan
rawa. Banyak hal yang bisa gue bawa pulang dari perjalanan kali ini, bahwa
untuk bisa jalan jalan nggak harus punya dompet setebel lemaknya Ivan Gunawan
atau pun bedaknya Krisdayanti. Untuk bisa bahagia, nggak harus merogok kocek
dalam dalam. Yang perlu kita lakukan hanyalah merencanakan tempat tujuan,
mengajak teman, dan pergi!! Dan tujuan pun bisa diselaraskan dengan ketebalan
dompet.
Pelajaran hidup nomor 25 : "Selagi bisa, melangkahlah sejauh mungkin dengan interval selebar mungkin. Buka mata, buka hati dan HIDUP." |
Dan jalan jalan gue di
tanah kampuang pun belum selesai!! Sehabis ini gue akan menyaksikan pergantian
tahun di ketinggian skitar 1200 dpl, di antara candi candi peninggalan Wangsa
Syailendra abad ke-9. Gue pun bingung ini mau liat kembang api apa mau belajar
masa lalu. Tapi, ini adalah tahun baru paling rame yang pernah gue saksikan
langsung seumur hidup. Selama 23 tahun gue hidup, ini adalah kali pertama gue
merayakan malam pergantian tahun baru tanpa nonton film di tipi. Gue akhirnya
bisa menyaksikan percikan cahaya dimana mana, melesat lalu meletup bersama sama
di udara, menandai masa lalu yang harus berlalu dan masa depan yang harus
dikedepankan.
I love my hometowm so
much. To be continued.
Ternyata untuk menikmati alam ada macam2 gaya-nya juga ya..
BalasHapusKalau liburan emg si enakan ketempat2 yang kaya gtu. Lebih enjoy
Awalnya petualangan kemaren seru banget.
BalasHapusSetelah dilanjutkan. Ternyata menuju tempat wisata yang belum nyambung. atau belum pacaran. Masih putus.
Tapi kalo dilihat-lihat, keren juga jembatan birunya kak. "Iya, keren."
Selain itu, yang paling aku nikmati adalah tulisanmu yang berisi quote singkat nan padat badai, topan itu kak. Bagus dan ngena. :)
Gaya fotonya bisa dicoba.. kalau tempatnya p
BalasHapusKalau tempatnya pas
BalasHapusMaaf kalau nggak.lengkap keyboard suka ngilang2
Hmm. Belum pernah, deh, jalan-jalan ke persawahan gitu. Cuma sekedar lihat aja, namun tidak dengan terjun langsung. Pengen deh sekali-kali rasanya pengen ikutan nanem sekaligus nyari belut. Enak aja gitu, megang belut. Asal bukan belut listrik.
BalasHapusBtw itu pose yoga maksud apa kak Mey? Biar dimiripin sama dewi quan in gitu? Wkwkw. Amitaba.
ah kalau ke persawahan, aku tinggal ke belakang rumah aja yah ga perlu jauh2
BalasHapusmaklum rumahku kan di kota (kotakan sawah) #ups hehehe
lumayan loh ke sawah buat nyegerin mata. nyegerin mata bukan cuma liatin abang2 ganteng doang kan hehehe
Pose fotonya mbak Meyy ekstream-ekstream >_< Hahaha
BalasHapusAsik yaaa jalan-jalannyaa.. cara menyampaikannya bagus bangeet mbaak. Ikut terbawa suasana :D
Ternyata kalau kita perhatikan sekeliling, banyak pemandangan indah ciptaan Allah yang patut disyukuri.. :') Subhanallaah..
Ditunggu itu cerita tahun barunyaaa :3
Baca tulisannya enak banget ya, serasa kayak beneran disana. Oh iya, btw gaya foto-fotonya kocak banget sumpah! Awal-awalnya normal, eh lama-lama jadi abnormal hehehe:D
BalasHapusMbahahay... Tulisannya random banget mba broo,, tapi asik enak dibacanya :D
BalasHapus& Tips pose di jembatannya juga gokil. Cuman mau nambahin aja, coba lain kali kalo dijembatan pake pose gaya 'YOYO' yaaps Mainan yang bisa naik turun kalo talinya di tarik-tarik.
Caranya simple. Buka tali sepatu & iketin ke leher, jangan lupa sisain setangahnya untuk ditaliin ke batang besi yang ada di jembatan. Setelah semuanya siap dalam hitungan ke-3 loncat dari jembatan dengan posisi leher menggantung di jembatan. Setelah itu photo deh dengan berbagai posisi. Dijamin orang-orang pasti terpukau dengan pose kaya gitu. Tapi inget dengan syarat JANGAN TERLALU LAMA! Kasian orang tersayang sedang menunggu dirumah.
MasyaAllah mbak ike ini keren banget rawa-rawanya. Kok kayak udah gak pernah liat ginian ya di desa-desa. Kalo di sidoarjo dulu, sih. Tempat yang beginian panas banget, mbak. jadi pengen cepet-cepet neduh. Kalo sekarang di Madura, juga, ng... di ujung-ujung pulaunya agak gersang. Jadi main-main ke blog kak meu jadi semacam hembusan napas baru. Hehe. Menyegarkan. Kapan-kapan lah kalau sempat pengin ke tempat-tempat macam ini. Membius sekali. muhehe...
BalasHapusMbak Mey, denger rawa malah jadi keingetan Hayati, sama cewe yang udah lima tahun pacaran tapi diputusin di rawa2 huehehe lupa tadi baca di mana ya.
BalasHapusFotonya kurang puas ah pemandangannya banyakin kak meeeeey. Apa pula itu tutorial fotonya jadi kocak banget di akhir wkwk
Mampir ke sini lagi, dan mbaknya kembali jalan-jalan. Malah sekarang di kampung sendiri.Suasananya juga nggak jauh beda sama lampung gue yang dikelilingin gunung. Belum lagi ada tips pose poto segala. Indah pemandangan dapet, guyonannya juga dapet. Selalu seneng pas mampir sini. Hahahaha!!
BalasHapusDi tempatku juga deket persawahan, tapi sawahnya nggak kayak yang di foto-foto itu.
BalasHapusEnak tuh, jalan-jalan bareng temen :D
pulang kampung yah Mey..
BalasHapusSayang yah jembatannya cuman sepotong. Itu kenapa sih? Apa anggarann dari pemerintah setempat buat bangun jmbatan 'di potong' juga gituh.. apa krna kurang dana? Pnsaran... :)
Gue paling suka pose yg lagi duduk (di pangkuanku) eh.. Di atas tiang pnyangga jmbtanannya. Keren tuh..
josss..
BalasHapusqihang0926,nike tn
BalasHapusnike elite socks
marc jacobs
replica watches
louboutin
ugg boots clearance
swarov ski jewelry
nike roshe run women
burberry outlet
tods outlet
kobe bryant shoes
adidas shoes uk
ray-ban sunglasses
vans shoes
longchamp
ralph lauren pas cher
michael kors outlet
louis vuitton pas cher
timberland uk
ed hardy clothing
insanity workout
toms wedges
michael kors handbags
moncler outlet
instyler curling iron
cheap uggs boots
soccer shoes
oakley sunglasses
ray ban sunglasses outlet
cheap uggs
nike blazer
nike roshe runs
coach outlet store online
louboutin pas cher
michael kors outlet online
ugg boots
juicy couture
q
jordans
BalasHapuslouis vuitton outlet
jordans for sale
hollister uk
lebron james shoes
kobe bryant shoes
michael kors outlet online
ugg clearance
coach factory outlet
cheap jordans
uggs outlet
jordans
abercrombie and fitch
tory burch sale
abercrombie fitch
ed hardy clothing
coach outlet
giuseppe zanotti sneakers
ugg boots
canada goose outlet
ralph lauren polo
ray ban sunglasses
uggs on sale
uggs outlet
ugg boots on sale
louis vuitton handbags
michael kors outlet
gucci outlet
coach outlet
oakley sunglasses wholesale
louis vuitton outlet online
20151104yuanyuan