Orang menyemut di sana
sini. Mereka kompak berbaris demi mencicipi sebuah makanan siap saji dengan
daging yang diapit dengan harmonis oleh sepasang roti. Ahh, lihat!! Banyak toko
berjejer dengan memampang angka puluhan dengan tanda persen mengekor, seolah sedang
berlomba memberikan diskon paling bombastis dan dengan membabi buta orang orang
akan mengerumuni dan sibuk membolak balik di ranjang besi persegi dengan
lusinan kain berupa bentuk. Pun banyak SPG dengan warna warni melebihi pelangi
bertaburan di wajah masing masing, menggendong dengan mesra barang dagangannya
berbondong bondong berjajar di depan kios masing masing, seolah berlomba
mendapatkan banyak pelanggan. Kedai kopi dengan banyak rasa juga merk juga
hadir bertebaran dimana mana. Kamu mau apa?? Pasti ada!! Kamu mau harga
bombastis?? Oh jelas pasti bisa!! 2.650 perusahaan multiproduk siap menunggu
dompet kalian. Eitsss, jangan lupa banyak banyak istighfar, salah langkah lu
punya banyak barang belanjaan tapi harus puasa siang malam sebulan kemudian!!!
Pekan Raya Jakarta itu......GOKIL!!!
--
JUMAT, 27 JULI 2014
Pukul 10.30 tepat gue
mulai menarik pelatuk Sera di genggaman tangan kanan dan menyelusuri pinggiran
kota Bekasi.
“Uyeaaaah, hari ini gue
akan kembali menyambangi Jeckardah lagi!” Gue bersorak syahdu sembari mengingat
ingat jalan menuju ke rumah Miss Dian, salah seorang teman kerja, 23,asli
Betawi yang jelas bisa menjadi ‘tour guide’ gue dalam menyelami dinamika kota
yang tak pernah tidur ini. Setelah dadah sama Sera,
“Sera....akuh pergi dulu
yahhh, jangan nakal di rumah Miss Dian, kalo mau pipis bilang....”
Gue dan Miss Dian
akhirnya memulai perjalanan kita.
“Emangnya mau kemane lu,
Mey??”
“Santayyy dulu
napa...jangan nggak sabaran gitu dong, kita nikmati dulu perjalanan yang
behhhh....”*ngusapdahi *perestisu
“Kite naik apa dulu nih
Miss?”
“Nahh, jadi dari sini
kita naik angkot T 15 ke Cilangkap. Nah, dari Cilangkap kita tinggal naik T 02
ke PGC.”
Gue manggut manggut aja
biar cepet. Padahal gue berpikir keras tentang angkot angkot Jeckardah yang
hobinya ngasih kode. Pantes, yang nyopir laki sih. Ngomong ngomong soal angkot
di Jakarta ini jumlahnya beuuuh...dimana mana ada dengan beraneka warna dan
juga nomor untuk setiap jurusan yang berbeda.
Merah meronah |
Hari itu, setelah terima
gaji dan goyang Morena sesaat, kita memang bermaksut untuk sedikit menikmati
hidup dengan mengunjungi surganya wanita, surga semu. Setahu gue PGC alias Pasar Grosir Cililitan yang terletak di Jakarta Timur itu setipe
dengan Blok M ato Tanah Abang. Toko toko akan mempersatukan kekuatan mereka dan
berjejalan mengisi bangunan berlantai buanyak. Barang barangnya dikenal murah
karena mereka menawarkan harga grosir, juga setiap toko saling bersaing untuk
bisa memberikan harga paling miring.
Gue sama Miss Dian juga nawarnya sampai
miring miring. Pulang pulang otak gue miring. Tapi bentar dulu, khan kita belum
sampai di PGC. Estimasi waktu yang kita punya untuk mencapai bangunan berlantai
7 dengan mushola di lantai teratas itu adalah dua jam!! Gue mulai terbiasa
dengan perjalanan yang memakan banyak waktu karena di sini mobil mobil memakan
banyak tempat di jalanan! Iya, macettt!!
MACETNYA PECAH BINGITS!!! |
Begitu sampai di
Cilangkap kita segera berganti angkot dengan angkot warna merah meronah.
Sopirnya tambun dengan hanya memakai singlet. Perawakannya beringas, dan begitu
kita memasuki angkotnya, musik regae dari speaker yang tepat di belakang
angkot, di samping gue mulai berdengungan memekakkan telinga. Semakin menuju ke
kota, rasa rasanya jalan semakin menyempit dengan mobil yang semakin membludak.
Kala itu pas sekali jam 12 dan mentari mencurahkan laser dahsyatnya ke muka
bumi. Gue yang duduk di dekat jendela paling dalam mulai merasakan tanda tanda
tidak baik. Udara mulai panas dan rasa rasanya besi besi angkot mulai memuai,
bercampur padu secara harmonis dengan masing masing keringat yang
terkontaminasi parfum beraneka bau. Ditambah lagi musik regae bertalu talu.
“Ya Alloh, kapan akan
Engkau akhiri derita hamba-Mu ini?” Dalam hati gue merintih. Sakitnya tuh....disini.
*nunjukleher. Gue mulai haus. Untungnya kala itu kita belum memasuki bulan
Ramadhan ini. Kalau udah, gue mending ngadem di dalam kamar kost sambil tiduran
di kipas level 2. Itu syurga.
PGC, I’M COMING!!!
Setelah peluh berceceran,
telinga hampir mimisan gara gara musik Regae,
“Yok ayo santay nyanyi
rame rame....sore sore...”
Padahal matahari sedang meluncurkan lasernya disekujur Jakarta, lalu aspal aspalnya menguap dan rasa rasanya gue pingin menyublim seketika saking gerahnya. Gimana gue bisa santayy, MAs Regae???
Finally, PGC berdiri
tegak di pelupuk mata. Gue bersama Miss Dian langsung merangsek masuk dan
langsung mencari barang yang sudah gue idam idamkan sejak Regae menginvasi
telinga gue selama lebih dari sejam tadi.
Uhuyyy!! |
“Miss, mau dimana kita?”
Gue celingukan mencari makan yang kira kira murah tapi bikin kenyang. Gue
tengok tengok di PGC nggak ada nasi padang.
“Ahh, Miss..itu ada
Buffet Restorant. Kita bisa bayar cuman 45ribu bisa makan sepuasnya.”
“Wawww....” Tanpa babibu
gue dan Miss Dian langsung masuk dan mulai mengambil nasi berikut ada daging
sapi, daging ayam, beraneka sayuran lengkap dengan jus melon.
“Idih Miss, banyak banget
emang habis?” Miss Dian geleng kepala ke kanan kemudian ke kiri berkali kali
sembari istighfar sebanyak 33 kali.
“Miss, kamu meragukan
kemampuanku?”
Setelah tindakan tidak
senonoh sopir angkot yang ngeplay Regae subhanalloh kerasnya sampai gendang
telinga gue keder, gue benar benar ingin melepaskan segala stress dan penat.
Eating is the key!
Akhirnya, hanya dengan
modal 45ribu gue bisa makan nasi berikut lauk pauknya lengkap, lalu gue makan
sate yang dilanjutkan hotdog. Sebagai pencuci mulut tak ketinggalan gue
mencicipi es cendol, puding, es krim dua kali dan juga buah buahan. Gue
mengakhiri makan siang gue dengan senyum penuh kepuasan.
“Miss Dian, aku untung
banyak...”
“Aku juga, ha ha ha ha...”
Lalu kita berpelukan kayak Teletubbies dilanjutkan nari Morena dengan formasi 4
4 2. Eits, tapi kita nggak lupa
“Alhamdulillahiladzi at
amana wa sakona waj’alana minal muslimin.... Aaaminn...Alhamdulillah...”
Buffet cafe ini benar
benar hadir di saat yang sangat sangat tepat!! Bayangkan, gue sejak pagi kagak
makan nasi karena emang tiap pagi gue sarapan roti. Bukan, bukannya gue sok sok
berkiblat budaya western, tapi emang sebagai anak kost minim kemampuan gue
cuman bisa ngusap ngusap roti pake margarine dicecerin meses sama negak susu
bercampur madu.
Beda cerita sama temen gue yang di Lombok sana yang tiap hari
ganti DP sama gambar masakannya sendiri. Lalu, dia akan nge-PINK gue, kalo dia
sebel karena nggak segera ditanggepin dia lalu BBM gue dari
“PINK!!”
“Seph...”
“PINK!!”
*beberapasaatnggakditanggepin
“WOY!!BLACK!!”
“BLACCCCK!!!”
“BLUEEE!!!”
Gue : “Iyess, Seph.
Wotab??”
Dia dengan bangganya
cerita kalo dia baru saja berhasil bikin sup tomat sama telur putih.
“Ahhh, segerrr banget
Seph!” Dia cerita dengan meledak ledak. Gue di Bekasi cuman bisa nelen ludah.
Ngomong ngomong soal Seph ini, dia adalah sahabat gue bingit. Dia tinggal di
Lombok dan hobinya adalah masak dan main gitar. Saat gue ulang tahun, dia
nyanyi full satu lagu pake gitar.
“Hare eneeee...hare yang
kao tunggu...bertambah satu tahun, usiamu bahagialah kamuuuu...yang ku beri,
bukan jam dan cincin..bukan seikat bunga atau puisi, juga kalung hateeeeee...”
Gue yang dengerin pagi pagi sambil masih merem jadi pingin nari hawai dilanjutkan nge-reog saking
bahagianya. Walopun gue belum pernah nyicipin makanannya, gue tahu apa apa saja
yang sudah dia buat.
Masakan si Seph : Soup
Tahu, Plecing Kangkung, Tumis Kentang Wortel Saus Tiram, Tumis Kangkung, Terong
Penyet, Terong Goreng, Omelet Mie, Capcay, Nasi Goreng Spesial, Nasi Godhok,
Sayur Bening, Sayur Tahu Bumbu Rendang Sendal Jepit.
Oke, yang terakhir gue
ngayal, tapi dia beneran masak rupa rupa. Gue tiap kali dicritain cuman bisa
gigit sendal jari. Boro boro Soup Tahu, Tumis, ato nasi godhok, satu satunya
hal yang bisa gue lakuin cuman masak nasi pake magicom, ngangetin kornet sama sarden.
Paling tinggi tingkatannya adalah masak mie.
Sekarang gue akan mengajak lu buat bikin mie godog ala Meykke :
1. Panaskan air di teko listrik2. Tempatkan mie di mangkok dan juga siapkan piring yang terbuat dari beling juga.3. Guyurkan air mendidik ke dalam mangkok, tutup mie dan air mendidih dengan piring, tunggu sampai mengembang. Sembari menunggu bisa sambil yoga jenis ‘pain relief’ dulu.4. Mie siap dihidangkan, jangan lupa buang airnya kalo ternyata kebanyakan.Super sekali.
Tapi ada satu keyakinan
yang berkibar di hati gue. Gue akan mampu masak saat ‘sah’ berkumandang di
suatu pagi dan gue dinyatakan ‘naik kelas’. Iye, harus!! *kepalkantangandidepandada
Ahh, ngomongin makanan
emang nggak ada habisnya. Sekarang kita kembali ke PGC lagi. Miss Dian udah
mulai gelisah nungguin gue yang ‘nggiling’ mulu kayak diesel padi.
Tuh mukanya seneng banget tuh liat... |
“Miss, kita udah makan
1,5 jam nih Misssss...”
“Ah, masak sih, bukannya
baru 15 menit. Ehm, gimana kalo aku ambil manisan kedondong dulu Miss?? Hihi...”
“Miss.”
Gue keder ngeliat Miss
Dian sudah mulai mengeluarkan jurusnya. Gue lalu bayar dan pamit sama kasirnya.
“Assalamualaikum, kapan
kapan mampir lagi ya mbak...”
Sebenarnya sih gue sama Miss Dian itu hobinya makan. Iye, kita suka makan tapi nggak suka bayar. Sebelum gue dan Miss Dian dimanjakan dengan restorant makan sepuasnya ini, kita sudah terlebih dulu makan ala ala noona noona Korea di Seigo Dakgalbi, salah satu restorant bertajuk Korea di mall samping center. Kecintaan kita pada Secret Garden, Full House, My Love From Another Star dan cowok cowok bening lainnya bikin kita penasaran sama makanan makanan yang mereka makan juga. Jadilah setelah makan kita berfoto ala ala noona. Tidak lupa kita sebelum berpisah bilang dulu,
"Hanyooooooooooooooooong!!!"
kita sudah kayak SNSD beluuum?? |
Ibarat HP, gue sudah ‘full-charged!’.
Gue sholat dulu di lantai teratas memanjatkan syukur atas anugerah kenyang yang
telah merasuki perut gue.
Now,
SHOPPING TIME!!!
Sebenarnya gue bukan
orang yang doyan belanja baju. Kalau pun ada pilihan dibeliin baju 10 maxi
dress paling trendy se-Indonesia warna pastel atau dibeliin tiket pulang pergi,
dan akomodasi semuanya ke Karimun Jawa lalu bergoyang goyang di atas kerang
kerang dengan nemo dimana mana berlanjut tiduran di pasir sembari menatap
mentari sayup sayup menyusup, gue jelas pilih nomor 2!! Jelas gue akan bilang #salamduajari!! Bagi gue, baju bisa
dicari dan dibeli tapi moment akan terkenang sampai mati. *benerinkerah
Bahkan, sejak gue pertama
kerja hampir setahun yang lalu, gue belanja baju baru dua kali. Pertama, ke
blok M, dan ini kali kedua.
Di PGC ini kalian bisa
memanjakan mata kalian dengan berbagai baju dan multi produk lainnya, seperti
gadget, tas dan koper, dan lain sebagainya. Ada 7 lantai yang siap kite jamah!!
Tapi jangan lupa juga sediakan Salonpas Cream Hot Hisamitsu buat jaga jaga kalo
urat kaki kalian jadi serabut. Jangan lupa banyak banyak istighfar dan
"INGATLAH TANGGAL TUA SAAT TANGGAL MUDA!!"
Jangan mudah tergoda anak muda....
Memang, baju baju yang
ditawarkan di sini bagus bagus dan harganya murah. Bahkan, banyak diskon
bertebaran di tiap kiosnya. Lu bisa mendapatkan tiga atasan hanya dengan
100ribu rupiah saja. Maxi dress tanpa lengan dibandrol dengan harga 65 sampai
150ribu. Jeans juga bisa banget dibawa pulang hanya dengan mengikhlaskan uang
mulai dari 65ribu. Underwear 10ribu. Jilbab pun juga mulai 20ribu. Gue yang
berniat buat beli maxi dress lengan panjang edisi muslimah akhirnya beli baju kembaran sama
Miss Dian!! Harganya 100ribu saja!!
Entah kenapa dari dulu
gue seneng banget beli barang kembaran bareng temen gue. Saat SMP gue beli bros
kembaran berbentuk M sama si Seph yang jago masak itu, juga kita pernah
kembaran kalung, gelang dan juga cincin. Pas kuliah pun gue dan sahabat gue
kembaran gelang etnik yang sampai sekarang gue bawa sampai Jakarta. Intinya,
gue suka yang kembar kembar.
Setelah muter muter dan
beli beberapa barang lainnya akhirnya gue dan Miss Dian beli baju kembar!!
Tunggu dulu, gue dan Miss
Dian asik muterin PGC dan sampe kelupaan kalo sekarang udah jam 15.30!!!
Padahal PGC bukannya tempat satu satunya yang akan kita kunjungi!!
“Miss, aku belum dapet
koper idaman...” Gue yang otaknya sudah dikepung oleh bayangan Ibu, Bapak dan
segenap keluarga di tanah halaman sana mulai tak sabar pingin pulang. Tapi, gue
butuh koper.
Nah, Habis ini kita akan
kembali menjelajah Jakarta naik TransJakarta ke daerah Jakarta Pusat,
Kemayoran!! Gue dan Miss Dian akan mengunjungi pameran multi-produk terlama dan
terlengkap se Asia Tenggara!!!
Nah,
Apakah akhirnya gue dan
Miss Dian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini??
Apakah gue bisa
mendapatkan koper dan menyeretnya dari Jakarta Pusat kembali ke Bekasi?
Apakah gue mulai lapar (lagi)?
Apakah PRJ menginvasi dompet gue??
Apakah Raffi Ahmad jadi
menikahi Gigi, padahal sekarang lagi ‘in’ dipertemukan kembali dengan Claudia
Chintya Bella??
Tunggu episode
selanjutnya, tetap di –MisterTukul- Meykke Jalan Jalan.
bersambung, cuy...
Seru banget,, Triple ja nya kakak,,,
BalasHapusKapan gue kesana yah?
hahahahaha... pecahhh bingit bisa kulineran gitu mbak mey :3
BalasHapuspengennn :(
tetap menikmati hidup ya mbak mey meskipun kemacetan membahana..
ahahahah, itu bener tu " ingat tanggal tua disaat tanggal muda " mhuahhaha.. tapi itu nggak bisa di balik mbak mey.. ingat tanggal muda di saat tanggal tua :|
ke pekanbaru dong mbak acara jalan-jalannya :D
Oh, Meyke, jalan-jalannya heboh pisan. jadi ikutan ngiler kala baca acara makan yang cuma 45 ribu bebas ambil apa saja. Tapi bolak-balik atau cukup sekali ambil?
BalasHapusOh, Jakarta, aku ogah ke sana lagi. Panas nian padahal barusan hujan. Heran banget, jam 4 sore di bawah rindang pohon pun tetap kepanasan.
Kok bela-belain ke Kemayoran cuma untuk beli koper? Di tempat semula enggak ada?
Kalimat pembukanya asyik, mengentak-entak. Dan seru karena ada selipan tentang aktor Korea dalam film You Came from Another Star. Kim apa, gitu.
Aku punya serialnya, loh. *Nepuk dada, ambil handuk, siap-siap mandi. :v
ahhh, abis baca ini jadi pengen jalan" juga. kalo udah jalan" kayak gitu mah udah beneran gak terasa lagi yang namanya macet. macetnya juga pasti akan di nikmatin :D
BalasHapuscoba deh sekali-sekali jalannnya ke Palembang, seru loh disini. macetnya gak separah Jakarta :v
ah beruntung sekali sodara, bisa jalan2 . . . . . . . . . sama dia
BalasHapushah giila.. bacanya bikin perasaan campur aduk.. mulai dari panasnya didalem angkot plus ekstrak keringat dan parfum kulit manggis.. ditambah lagi musik reggae. campur lagi sama makanan2nya seph.. aahh..
BalasHapusrasa apa ini? campur aduuk :D
snsd ya? yakin itu berdua doang? :D
Salah... Keputusan saya untuk baca postingan ini jam 1 siang adalah salah... Pala jadi ikut panas baca perjuanganmu di angkot selama lebih satu jam *etapi itu serius sejam di dalam angkot? Bukan saya yang salah baca?*
BalasHapusPakai acara makan sepuasnya segala lagi. Ampunnn... Eh mau nanya, itu 45rbu-nya perorang ya kalau mau makan sepuasnya?
Huh kenapa cerita ini dishare pas bulan puasa Kak Mey? Di saat aku lagi lapar-laparnya, aku baca cerita Kak Mey bisa makan sepuasnya hanya dengan 45 rb. Aku juga kalo jadi kamu pasti nggak akan menyia-nyiakan. Apalagi saat puasa gini. Es krim... Es krim....
BalasHapusTapi macetnya nggak kerasa kan karena akhirnya terbayar sama makan puas dan beli baju kembaran? Hihi. Pantes ya hobi jalan-jalan, orang ada temen gitu ya pasti asik~
Kamu yakin angkotnya cuma beraroma gak enak ? Gak ada bulu ketek supir yang terbang bebas dan hinggap di badan kamu kan ?
BalasHapusNafsu makannya menakutkan !!!
Jalan-jalan (lagi) kak! Aku malah gak pengen jalan-jalan lagi kalo baca blognya ka meyke. Berasa udah jalan-jalan pokoknya. Semuanya diceritain. Hahaha..
BalasHapusYahh begitulah macetnyaa... Eh pengen juga sekali nyoba macetan di angkot. :3
Main ke tempat gaul juga asyik, loh.
BalasHapusMengamati Jakarta di kala malam hingga dini hari.
Aku suka jalan-jalan di Jakarta malam hari untuk mengamati sesuatu.
Wah, jalan-jalan. Ongkosin tiket PP, dong! Seru tuh, kayaknya. :p
BalasHapusMau agar lingkungan anda tinggal terasa sejuk? Ayo bantu kami Greenpack untuk menjadi box makanan no. 1 di indonesia yang ramah lingkungan dan aman untuk makanan. Katakan tidak untuk styrofoam dan plastik. Kunjungi kami di http://www.greenpack.co.id/
BalasHapus