“Yuk sekarang BOOM!!!”
Lalu begitu dikomando
sedemikian rupa melesat cepat sekali kita langsung membenamkan pantat di sela
sela tempat duduk yang melambung di perahu ban yang kita tumpangi. Dua bilah
tangan langsung menggengam erat erat tali tambang di samping kanan dan kiri.
Akang Heri yang emang suka heboh sendiri langsung memekikkan aba aba susulan,
“Liat kameraaaaaaaa....”
Sekonyong konyongnya
tepat di hadapan kita jejalanan dengan riak air berbuih buih tiba tiba menurun
tajam, dan perahu ban melesat cepat mengikuti jalur sungai dan memberikan
sensasi terombang ambing dengan hentakan di akhirannya.
“Aaaaaaaaaaaaaak.....” Di
tengah hentakan tiap kali perahu menuruni jeram dengan berbagai nama itu, rasa
rasanya perahunya sampai ngelipet di tengah tengah lalu begitu dia mencapai
dasar lagi maka kita semua akan terpelanting ke belakang. Rasanya kayak naik
kuda liar yang binal. Di tengah tengah keadaan kayak begitu pun gue dan teman
teman seperahu masih sempet nyari tuh mas mas yang lari lari ngikutin kami dari
daratan. Bukannya apa apa, tiap kami sedang akan mengarungi jeram, mereka akan
mencari angle yang sempurna lalu saat Kang Heri berujar,
“Aaaaaak, liaaaaaaaaaaat
kameraaaaaa...” Maka dengan sekali bidik, muka takut campur bahagia campur
bingung nyari kamera terabadikan di lensanya. Masalah nanti perahunya tengkurep
atau terpelanting dilanjutkan bilang #akurapopo padahal nyatanya
#akurapuhporanda bodo amat, yang penting muka kite terlihat di kamera biar
kayak di tipi tipi.
Ya, hari itu Minggu 4 Mei
2014 setelah sukses mengarungi jejalanan, naik gunung turun lembah, gunung akan
aku daki lautan aku sebrangi selama 5 jam lamanya, akhirnya kita sampai juga di
bentangan rawa sejauh mata memandang. Kita di sini, kawan!! Situ Cileunca,
Pangalengan, Bandung!!
Gue sudah berkelakar
panjang kali lebar kuadrat tiga di SINI, cuy tentang betapa perjuangan benar
benar harus dikerahkan demi sebuah tujuan. Tujuan kita kali ini adalah sebuah
sungai penuh liukan dengan banyak jeram yang ternyata beragam namanya.
Setelah sampai di Situ
Cileunca berkat mbak mbak di HP Mas Zaki, kita memutuskan untuk rehat sejenak
dan mengulet ria karena kita baru saja duduk selama 5 jam di mobil milik Mas
Zulfalah. Siapakah dia? Nanti akan gue bahas.
Setelah istirahat dirasa
cukup dan jam sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB, kita berkata,
“Kang Dadang, mari kita
mulai!” Lalu kang Dadang beringsut dari dipan kayu yang sedari tadi dia duduki.
Sebelum kita menuju TKP,
kang Heri yang tidak lain tidak bukan adalah guide kita memberikan briefing.
“Nanti yang kalian
pikirkan cuman satu aja. POSE di depan kamera!! Team rescue akan menjaga
perjalanan kalian dari darat. Mereka akan mengikuti kalian dan membidik kalian.
Jangan lupa nanti upload di facebook sama instagram.”
“Nanti semisal saat
perahu karet terbalik, jangan panik –palingpalingterseretarus- karena tidak
akan tenggelam, sudah pake pelampung.”
“Terus kalo ada temannya
yang terseret, tarik saja pelampung bagian dada dan tepikan,”
“Kalau dia terseret sudah
jauh, pura pura saja tidak kenal. Nanti team kami yang akan menyelamatkannya
menggunakan tali. Nah, untuk yang terseret arus sudah jauh, jangan panik. Team
akan melempar tali setelah ada kontak mata dengan kalian. Kalau tidak ada, team
rescue tidak akan melemparkan talinya karena percuma toh kalian nggak ngeliat.”
“Kalau kalian terseret
lalu tenggelam dalam lautan luka dalam, jangan panik. Itu tandanya kalian
butiran debu. Ingat, butiran debu hanyalah gumpalan debu yang tertunda.
Bukankah sedikit sedikit lama lama menjadi bukit?”
Kita yang tidak tahu apa
apa tentang perahu karet dan arung jeram hanya bisa mengangguk tanda mencoba
mengerti.
Selesai briefing, kini
kita harus berjalan mendekati TKP. Serupa ini.
Noooo, ini bukan tempat
jeram jeram bersiap menghantam kita. Jadi, sebelum kita sampai di sungai di
pucuk sana, kita harus mendayung membelah rawa eksotis ini. Keren, khan???
Kalau arum jeram biasa palingan langsung menuju ke sungai, kalau ini kita bisa
membelah rawa yang menjadi sumber air dari sungai eksotis di bawahnya, juga
kita bisa simulasi bersama Kang Heri.
Di sini juga Mas Heri
memberikan simulasi dengan semangat membara bara tak peduli mentari sudah terik
menyengati tubuh kita.
“Kalau aku bilang KIRI!!
Nah, kalian harus pindah ke kiri. Okee??”
“Nahhh, tiap akan
menuruni jeram, kita harus turun dan duduk di sela sela pijakan kaki di perahu
kalian dan tangan memegang tali di samping tubuh kalian. Setiap ada jeram dan
kalian harus nunduk, aku akan bilang BOOM!!”
“Jadi, di setiap jeram
nanti di depan kalian Kang Dadang akan memfoto kalian, jadi jangan lupa POSE.”
Gue bingung nih kang Heri sebenarnya mau nge-guide kita arung jeram apa mau
jadi fotografer.
“Kang Heri, lu gue
banget!! Gue suka gaya lu!”
“Yoiii, mameeeet!!” Kang
Heri menimpali.
Nah, jadilah kita
simulase. Nanti tiba tiba saat gue menikmati kepungan air tenang di Situ, Kang
Heri memekik keras.
“BOOM!!” Sedetik kemudian
kita sudah melesat turun dan menjepit diri sendiri di antara tempat pijakan
kaki dengan menggenggam erat erat tali di kiri kanan kita.
Karena setiap perahu
hanya bisa mengangkut maksimal 6 orang saja sementara kita ada 7 orang, maka
Kang Dadang membagi kita menjadi dua regu dengan dua perahu. Perahu satu adalah
perahu kami yang berwarna kuning, dan perahu kedua adalah milik Mas Zulfalah
dkk berwarna merah. Sebut saja kita team kuning dan team merah.
Sampailah kita di sebuah
jembatan penghubung antara situ dengan sungai Palayangan.
“Nah, karena di sini
debit sungainya dari Situ yang memang sudah diatur debitnya, jadi walau pun
hujan nggak bakal ada banjir bandang. Jadi aman.”
Gue jadi bayangin kalau
misalnya lagi arung jeram gitu, tiba tiba...
“Lho lho, kok airnya
makin tinggi Kang Heri??”
“Astaghfirullah, BOOM!!!”
“Kang Heri kok udah nggak
ada jeramnya?? Airnya kok jadi coklat susu Kang Heri??”
“Liat kameraaa liat kameraaaaa....”
“Kita masih mau
poseee???”
“Bukaaaaaaaaaannn,
melambai ke kameraa....toloooooooooooooooooonggggg!!! Banjir bandaaaaaang...”
“Huaaaaaaa...toloooooooooooooonggggg,
Kang Heri aku belum nikaaaaaaaaaaahhhh....”
“Samaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....”
Akhirnya kita sampai di
pantai Ancol. Serem sekali.
Tidak lupa seperti yang
gue liat di Google saat mengetikkan situ Cileunca, kita berfoto dulu di depan
plang bertuliskan “Sungai Palayangan”
Ini gaul.
Selesai berpose
sedemikian rupa dari pose manis, teriak A dan bilang cheese akhirnya
petualangan dimulai. NOW!!!
PETUALANGAN DIMULAI!!
PETUALANGAN DIMULAI!!
Di awalnya, sungai ini
berdiameter kecil sekali, hanya bisa untuk satu boat saja saking kecilnya.
Sebatas mata memandang, mau kiri atau kanan gue bisa puas menikmati pohon pohon
super rindang dengan burung burung yang bersahutan ditambah suara gemericik
air. Soal udara jangan ditanya lagi, angin sepoi sepoi tak henti hentinya
mengusap usap wajah gue, menembus di sela sela baju gue terus merembes hingga
ke sumsum tulang belakang, saking segarnya!!!
Setiap kali gue mendapati
udara sesejuk ini, setiap itu pula gue ngerasa pulang ke rumah. Udaranya,
pemandangannya, pohon pohonnya yang menjulang tinggi dengan ujung menari nari,
burung burung yang terlihat berbahagia, dan alpa kebisingan knalpot
mengingatkan gue akan asal muasal gue. Rasanya gue ingin merentangkan dada
lebar lebar, menangkap udara banyak banyak buat bekal pulang dan kembali
menjalani hari di deru asap dan polusi Ibu Kota.
Cuman, waktu itu gue mau
merentangkan lengan gitu biar kayak FTV, sekonyong konyongnya Kang Heri memekik
kuat,
“BOOM!!!”
“Sekarang menunduk,
jangan lihat depan, menunduk!!!” Ucapnya. Gue bingung. Bukannya tadi kalau pas
BOOm seharusnya posisi badan harus ke belakang dan justru pantang menunduk?
Kenapa ini malah harus menunduk?
“Kang, kenapa malah
menunduk? Ada pohon melintang ya??” Jelas gue penuh tanda berujung tanya, tanda
tanya. Si Akang nggak menjawab.
“Kang?? Ada apaa??”
“Kaang?Uwoooooooooooooooooooooo!!!!”
Ebuset!!! Begitu gue sedang memandang wajah Kang Heri dengan tanya yang
memuncak, jawaban ternyata membentang di depan mata. Sekonyong konyongnya,
badan gue seperti terhisap turun, lalu gue seperti akan terpelanting ke depan!!
Tiba tiba tangan Kang Heri mencengkeram jaket pelampung gue dari belakang, dan
sedetik kemudian, gue ngerasa ujung boat menabrak air dengan binal dan gue
kembali terpelanting ke belakang. Ebuseeeeeeeeetttt, kita baru saja melalui
jeram paling tinggi! Mungkin hampir 2 meter atau lebih gue lupa. Dan itu
sensasinya sangat sangat sangat luarrr biasa. Seperti ini!
"Hiaaaaaaaaaaattt!! Tenang Adinda! Sudah Akang pegang jaketnya!!" |
“Itu jeram paling asoy,
teh. Namanya jeram Domba!”
Gue kegirangan walau pun
hampir telungkup ke depan tadi. Ini jelas apa yang gue pingin. Dan jangan
khawatir, jalan masih panjang berliukan di depan!!!
Gue rasa pekerja kayak
gue dan lo emang butuh sesuatu seperti ini. Lo bisa inhale exhale dengan penuh
kelegaan dan udara yang segar, lo bisa merasakan kesegaran menyesap hingga ke setiap
sendi badan lo, lo bisa menyehatkan mata lo akan pemandangan hijau dimana mana
beratap biru dengan gumpalan putih yang terus dinamis, lo bisa menyehatkan
telinga dengan gemericik air yang bisa menyesap hingga ke otak dan memberikan
efek menenangkan. Lo bisa menyehatkan dan menyegarkan pikiran setelahnya. Yang paling penting buat gue, gue bisa teriaaaakkkk sesuka
hati!!! Gue teriaaaaaaaaaak mulu kerjaannya sambil pose, itu juga pose teriak!
Gue rentangkan lengan lebar lebar dan sangat sangat menikmati segala detail
perjalanan gue.
“Di sini jeram ada banyak
namanya. Kalau ini jeram gadis, lalu nanti ada juga jeram cinta...Rupa rupa..”
Yang gue suka dari pemandu –sorak- rafting gue adalah Akangnya pecah abissss,
pecah maksimal!!! Dia lucu, suka ketawa dan bikin perjalanan makin asoyy!!
Pokoknya lengkapp abisss!!
“Mana teriakannya, kurang
ikhlaaaaaaaaaaaaasssss!!” Ucapnya sembari terus mendayung. Kita yang seakan
diprovokasi langsung membuka mulut lebar lebar dan,
“Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk!” Air berderai derai terpecah pecah menabrak
boat. Ini keren bangettt!! Gue mau lagiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!
Sekurang kurangnya 1,5
jam kita merasakan kenikmatan hidup serupa ini. Di tengah perjalanan, kita
rehat sejenak di sungai yang banyak batunya dengan diameter sungai yang lebih
besar daripada sebelumnya karena sudah bertemu dengan sungai lain dan bersatu.
Di sini, lagi lagi gue bisa menghirup udara dalam dalam dengan nikmat visual
yang terus memanjakan mata gue. Bahkan, gue juga bisa pose ‘hanyut santay’
seperti ini!
Perjalanan dilanjutkan
lagi. Di akhir perjalanan, jeram makin lama makin biasa dan hanya menghasilkan
sensasi yang biasa. Tapi, jelas kepuasan tercetak di wajah masing masing dari
kita. Sekujur badan sudah basah, sekujur otak sudah segar, dan sekujur hati
sudah lega tak terhingga.
“Mau dibalikin??”
“Mauuuuuu!!!!” Lalu
dengan sekonyong konyongnya, penuh tenaga Kang Heri menarik boat dari sisi kiri
dan byurrrrr!!! Kita semua terpelanting ke air. Bahkan, gue kegencet boat!!
Tapi, bukan itu yang jadi perkara. Setelah berhasil meloloskan diri dari boat,
sendal gue hanyut!!! Itu sendal kesayangan gue! Itu beli pake perasan keringat
gue!! *oke,lebay
Lalu, dengan tangan
terjulur julur dan renang ala kadarnya, gue bisa menangkap sendal gue lagi.
“Crobi (nama sandal gue),
please don’t leave meee..” Crobi gue pegang erat erat, gue naikkan ke udara dan
cepereeeetttt!!
Finally, we reached the
end!!! Saat gue sudah menapak tanah, tiba tiba gue lihat Miss Dian dan adiknya
malah sudah jauuuh sana di tengah tengah.
“Miss, mau kemanaaa???
Mau ke Ancol??”
Miss Dian hanyut terbawa
arus. -.-
ADA LAGI???
ADA!!! Setelah Miss Dian
dan adiknya berhasil diselamatkan oleh Kang Heri, kita naik beginian kembali ke
Situ. Tapi, perjalanan tidak habis sampai di sini.
Walo basah kuyup, kaki penuh lendut, muka sedikitpun tak suntuk!! ini ASOYYY!! |
mobil ASOY yang akan ngangkut kita pulang |
Sebelumnya gue pergi
bareng Miss Dian, ada satu lagi harapan dan keinginan yang ingin sekali gue
rasakan sensasinya.
“Miss, aku pingin banget
bisa turun ke kebun teh terus foto foto di situ, Missss...seumur umur aku belum
pernah...”
Now, look at me, look at
us!!
Alloh nan Maha Indah tak henti hantinya memanjakan mata kita. Sepanjang jalan pulang, kita dihadapkan pada lautan pohon teh yang mengepung di sisi kanan kiri, depan belakang. Jauh di sana pohon pohon kembali berdiri tegak berumpunan mengepung kebuh teh. Jauh di sana lagi, gunung gunung membingkai elok menyentuh birunya lautan langit berburai putih. Widiiiih, pokoknya ibarat makanan ini tuh "MAKNYUS ABES!!"
----
TIME TO GO HOME
Perjalanan kali ini
mengajarkan begitu banyak hal dan menambatkan begitu banyak kenangan buat gue.
Kita juga sempat membeli strawberry dan gue dapet gratisan yogurt enak berjudul
KANSAP MILK karena mas mas itu tidak
lain tidak bukan adalah pengusaha susu perah!!
Lagi, 5 jam kita harus
mengayuh jejalanan Bandung menuju Jeckardah. Namun, toh 5 jam tidak akan terasa
kalau dilalui bersama orang orang baik, ramah, dan asik seperti mereka.
It was
my first time enjoying the trip together with them, but they were totally nice.
Thank you very much for
Miss Dian, Mas Zulfalah, Mas Zaki, Mas Hafizh, Fauzan, juga Faiz untuk satu
hari yang begitu menyenangkan. Perjalanan kita akan gue bawa sampai ke
Ambarawa!!!
Hope we can do trip
together next time, InshaAllah.... :D
--
Ini belum habis, teman
teman. Masih buanyaaaaaaaaaaaaaaakkkk type travelling yang ingin sekali gue
rasakan sensasinya. Next time, gue pingin bingit bisa snorkeling. Yeppp, gue
culun. Seumur umur gue belum pernah snorkeling. *cupcupcup
Semoga Alloh memberi
kesempatan gue buat snorkeling, di Kepulauan Seribu mungkin? Atau mungkin
Karimunjawa? I hope I will make it this year!
Dan untuk teman teman
traveller yang ingin mengajak gue ikut serta dalam sebuah trip di hari yang
memungkinkan alias ada tanggal merahnya biar kalau cuti mungkin bisa satu hari,
itu juga semoga koordinator dan bos baik hatinya, boleh banget ajak ajak
butiran debu ini.
Terimakasih!!! :D
BENTAR BENTAR, INI MURAH KAGAK KALAU KESINI???
Ahh, jangan khawatir, teman! Di sini murah gilak!! Gue yang kemarin lewat agen dibandrol dengan harga 170ribu per orang sudah termasuk rafting 4 km dan makan siang, juga ngopi sebelum berangkat!! Itu juga termasuk difotoin di sepanjang jalan rafting!!! Asal bawa kamera punya lo sendiri lho ya...Kalau lo nggak ada kamera, ada sih jasa foto, hanya saja satu file foto bisa sampai 150k. Mahiiiiil!!! Jadi, lo kalau pingin ke sana, Situ Cileunca Pangalengan dan ingin bertemu Kang Heri, lo bisa kontak gue dan nanti gue kasih nomor Kang Dadang, partnernya Kang Heri. Bahkan, kata Kang Heri, kalau gue nggak lewat agen yang gue cari dari website, ongkosnya bisa lebih muraaah!! So, tunggu apalagi???
Buat kalian juga, ke sana harus naik mobil sendiri ya....karena angkotnya susah dan jalan berliku kayak hidup kite. Jadi, kapan lo akan membelah Situ dan bersama menjulurkan kenangan di sepanjang sungai Palayangan??? :)
"Maka, nikmat TuhanMu yang mana lagi yang kamu dustakan??" "Nggak ada, Allohuakbar!!" |
AAAAA, Kak Meykke akuu iri banget sumpah iri banget :(
BalasHapusJiah, nggak ketinggalan dah butiran debunya wuahahhaha
Seru banget ya kak melepas lelah dengan cara seperti itu, aku belum pernah tuh, ada kebun teh juga? aku juga belum pernah hiks...
Ah, ini mah liburannya melebihi dari asik. Sampai ada acara hunting foto juga gitu. Wah kalo kesini oke deh aku bakalan menghubungi kak Meykke :p jarang jarang tuh kak ada guide yang seru kayak gitu hahha
Aku udahh pernah snorkling lohh kak, seru banget kak. Tapi aku belum pernah diving kak, kalo diving sih kayaknya lebih seru lagi :D
Semoga kak Mey nggak jadi butiran debu lagi dahhh :p
fatimah doaian aku tahun ini bisa snorkeling yaaaa....:D
Hapusgilaa ini lanjutannya traveling yang postingan sebelumnya ya Kak, panjang banget, lebih panjang daripada yang pertama. tapi emang gitu sih kalo nulis tentang traveling memang harus panjang banget soalnya banyak keseruan-leseruan yang harus ditulis.
BalasHapusjujur gue kok jadi ngiri banget yaa, ini sumpah keliatan seru banget, menantang andrenalin juga, meskipun bisa ngabisin suara gara-gara teriak terus wkwk. itu padahal hati sudah deg-degan banget tapi malah disuruh pose terus yaa sama Kang Heri. Kak, btw bisa gak yaa pas pose ke kamera itu dengan wajah inocent tanpa teriak sedikitpun, pasti yang bisa kayak gitu hebat banget deh hahaha.
setelah capek-capek main arung jeram, kemudian di manjakan dengan keindahan kebun teh. enak banget yaaa... jadi pengen teriak nih gara-gara ngenvy. tumben Kakak ga tersesat di luasnya kebun teh itu, kan katanya Kakak butiran debu? hehe *peace*
Kak, follback blog nya boleh?
huaaa, makasih komenmu ga kalah panjangnya juga aku jadi terharuuu Maz..hehehe..
Hapusbisa kok, aku kapan kapan coba deh pasang wajah innocent :D
hahaha, boleeeeh ntar aku folbek yaaa...:D
keren gilaa.. seru banget pasti !!
BalasHapusseumur umur aku belum pernah ikutan arung jeram. mentok2 cuman outbound, itupun cuman nyebrang sungai pake jembatan tali gitu -_-
aku kalo udah suntuk biasanya ke pantai sih. soalnya itu yang lumayan deket dr kos, sekitar 2-3 jam kalo pake sepeda motor.
snorkling juga belum pernah. mahal banget soalnya hahaha maklum belum bisa ngehasilin uang sendiri :D
gue nginvy sama lu yang ke pantai cuman 2 jam doang udah sampaiiiiiii...gue jugak mauuuuu...huaaaa andai idup gue deket sama pantaiiii...
Hapusiya, kapan kapan mau snorkeling :D
Arung jeram!!! Aaaakkk, belum pernah>,<
BalasHapusCerita Meyke buat ngiri aja. Moga tahun ini kesampaian arung jeram di....rahasia :p
Itu keren banget pemandangannya. Jarang jarang bisa bareng teman satu geng menikmatinya. Dan semoga nanti kita bisa travelling bareng yak, Mey.
Betewe, Mayke beneran belum pernah foto di kebun teh selama kuliah? Cupu banget. cuppppuuuu abiizzzzzz. Hahahahaha *piiiiiiiiiiiiiiiiiiiissss
hehehe, aamiin mbak aku pingin bingit bisa bolang bareng sama kamu mbaaak Linaaa :D
Hapushuhuhum emang aku cupu kakaaakkk :3
Oalahh di postingan pertama kirain, arung jeramnya cuma di danau gitu, ternyata di postingan ini beneran arung jeram toh. Hahahaha seruu banget kak! :3
BalasHapusEh iya, aku juga belum pernah foto di kebun teh, datang pun belum pernah. Disini mana ada kebun teh, kebun jagung banyaaakk.. Haha
nggak lah Rick, masa cuman gitu aja ya nggak serrruuuu...
Hapushahaha, cabal ea Rick :3
Serius deh aku ngenvy abis sama kamu Kaaakkk. Aku yang tinggal di Bandung belum pernah ke sana. Iya sih di Bandung kan kuliah bukan liburan. Tapi wajib buat dateng ke sana kayaknya. Asik ya Kak :(
BalasHapusArung jeram emang bikin tegang sih kayaknya, tapi itu ekstrem dan bikin seru. Basah-basahan, teriak-teriak juga.
Subhanallah. Cuma bisa berdecak kagum aja sama view-view di sana. Pangalengan emang tempat yang bagus banget. Alamnya indah banget. Dan jalan ke sananya juga... Umm... Butuh perjuangan banget :D
iya, you are right!!! ayo cepetan ke sanaaaa...mumpung kuliah di banduuuung :D
HapusSeru banget, aku pingin arung jeram an juga. tapi belum kesampaian. Enak juga ya kalau ada yang ngambil foto pas lagi arung jeram, jadi liat wajah pada ngejerit semua.
BalasHapusItu juga kebun teh nya benar-benar ngemanjain mata banget, kerennn. tapi kalau ke kebun teh sih aku lumayan sering mbak. Lumayan dekat dr rumah cumaa 1 jam an. :D
iya, ini kenang kenangan berhargaaa cc Litnaa...hehehe
Hapusserru sekali.. kak Meyk jalan-jalan terus nih...
BalasHapusalhamdulillah Gha..hehehe :D
HapusAaaaaaaaaaaaaakkkk aku kalo liat arung jeram di tv tv gitu biasanya ikut teriak ngeliat mereka teriak bahagia melupakan segala macam rutinitas menjengkelkan di serat-serat wajah mereka! Dan aku pengen. Apalagj setelah baca ini dengan gaya tulis kak Mey membuat suasana jadi hidup dan sungguh ini lebih bikin pengen daripada nonton di tv-tv!
BalasHapusBrifingnya berasa gimana gitu yak. Isinya foto-foto mulu. Haha. Oke fix ini keren bgt. sumfeh
Aaaaaaaaaaaaaakkkk aku kalo liat arung jeram di tv tv gitu biasanya ikut teriak ngeliat mereka teriak bahagia melupakan segala macam rutinitas menjengkelkan di serat-serat wajah mereka! Dan aku pengen. Apalagj setelah baca ini dengan gaya tulis kak Mey membuat suasana jadi hidup dan sungguh ini lebih bikin pengen daripada nonton di tv-tv!
BalasHapusBrifingnya berasa gimana gitu yak. Isinya foto-foto mulu. Haha. Oke fix ini keren bgt. sumfeh
hehehehe ebuset lu komen diksinya keren ada serat serat jugak...hahahaha
Hapuswah makasih looo Hud, aku terharuuuuuu :D doain bisa jalan jalan lagi yaaaaakkk...
Huaaaaa kak Meyy keren banget sih, pengen ke sana ahh >,<
BalasHapusya udah kesana gih cc Wiwi :D
Hapus