Mengikuti panduan dari
big boss lalu gue mefet agak ke tengah dengan posisi seksi seperti yang Anda
saksikan di gambar. Dengan pose guru gahoool gue mempampangkan kedua jari gue
membentuk V, yang artinya
“peace, love, and
gauuuuul...” Lalu Dwi Andika akan memandu Planet Remaja setelahnya.
Seluruh siswa pun dengan
muka muka innocent mereka menghadap kamera dengan sangat mahfum dan ceperettt!!
Ini adalah moment pertama
dalam sebilah hidup gue ini menjadi pemandu piknik atau fieldtrip untuk para
siswa siswa. Now, I am a teacher!! *tertawasongong
--
Pagi pagi benar gue sudah
membelah jejalanan Ibu Kota dengan mengendarai Sera dan berujung pada tempat
kerja gue yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 10 menit saja.
Satu per satu anak anak
mulai berdatangan. Yang semula kita hanya menargetkan 40 orang saja kini
membludak menjadi 60 peserta sampai boss gue bawa mobil sendiri.
Kalau biasanya gue adalah
pesertanya, sekarang gue menjadi bu gurunya! Gue bahkan selalu memegang secarik
kertas kemana mana demi sebuah list nama anak anak yang harus gue jaga selama
perjalanan. Gue akan terus meneliti nama satu satu dan gue cocokkan demi muka
mereka satu per satu juga.
Begitu bis mulai beranjak
pergi, para orang tua pengantar mulai dadah dadah di luar jendela bis. Seketika
gue pingin dadah dadah juga, cuman nggak ada Ibu gue di luar. Gue jadi kangen
sama Ibu gue, lalu gue dadah dadah sama ibu ibu mereka. Toh, mereka ibu ibu
juga.
Di bis gelak tawa mulai menyeruak
di penjuru bis. Semua tertawa, semua gembira karena salah satu guru senior
memang bisa membuat suasana menjadi lucu dan penuh humor. Gue duduk paling
belakang bersama salah satu guru lainnya.
Sesampainya di kebun
binatang PERTAMA di Indonesia yang didirikan pada tahun 1864 berkat Raden
Saleh, seorang pelukis pada jamannya yang secara Cuma Cuma memberikan tanahnya
dan semula kebun binatang ini diberi nama Planten En Dierentuin yang berarti “Tanaman
dan Kebun Binatang.” Pada teorinya, kebun binatang yang terletak di Ragunan,
Cikini, Jakarta Pusat ini mempunyai koleksi binatang sebanyak 295 spesies dan
4040 spesimen. Sekarang??? Ehm, I am not sure.
Gue yang baru sekali
memandu 15 anak di grup gue mulai mengambil langkah untuk mengabsen mereka satu
per satu.
“Anak gue nggak boleh ada
yang hilang.” Gue meneguhkan niat. Gue absen dan gue suruh mereka untuk jalan
beriringan, bergandengan tangan. Romance sekali. Gue ingat kata kata bijak
mengatakan,
“Jangan berjalan di
depanku karena mungkin aku tak mampu mengikuti langkahmu. Jangan berjalan di
belakangku karena mungkin aku tak mampu menunjukkan arah yang benar untukmu.
Berjalanlah di sampingku, pegang tanganku, dan mengayuh langkah seirama,
bersama.”
Berkaca pada kalimat itu,
gue menyuruh mereka untuk jalan dua dua sambil bergandengan tangan. Biar nggak
ilang. Gue udah berasa kayak orang penting banget. Serupa ini.
Dan ini adalah anak anak
di bawah naungan gue.
Unyu unyu bukan???
Hal yang paling gue sukai
selain mengajar dan menulis adalah berpetualang atau jalan jalan. Jelas kali
ini gue suka banget. Seumur umur gue juga belum pernah ke Kebun Binatang
Ragunan. Terakhir gue menyaksikan lautan binatang adalah saat gue dan sepupu
gue berkunjung ke Gembiro Loka, Jogjakarta!!
Setiap perjalanan gue selalu
menemukan hal hal baru yang menarik. Kali ini, partner gue pun lain daripada
yang lain. Partner gue serombongan anak anak berwajah innocent dengan beberapa
teman guru yang syukurnya juga seusia, walau gue yang paling muda di antara
yang lainnya.
Begitu kita turun dari
bis, perjalanan kita lanjutkan via kereta. Satu gerbong diisi oleh satu pleton
rombongan dengan guru masing masing. Dan ini adalah wajah wajah cantik dan
ganteng murid murid gue.
Pertama, kita berkeliling
ke seputar kebun yang luasnya subhanalloh. Luas sekali!! Gue nggak bisa
membayangkan betapa dermawannya Eyang Raden Saleh. Banyak sekali jejalanan
dengan nama jalan masing masing. Hari itu adalah hari Sabtu dan banyak keluarga
ataupun muda mudi yang asyik menghabiskan waktu di sana.
sang pemandu tour menggelayut di pinggir kereta. nggak kebagian duduk! :p |
Terkadang tak jarang aku
menutupi mata murid murid saat melintasi barisan muda mudi merajut benang
asmara di tepi jalan. Bisa jadi mereka pacaran sembari menyamakan wajah.
“Yaaaaank, yang ini mirip
kamu. Matanya belo kayak kamu yaaaank...nih, belo niiih....”
“Ihhh, yank, kamu
ngertiin aku banget deeehhh..makasih yaaa...besok kita putus!!!”
“Loooh, khan aku muji
kamu, kalau kamu punya mata belooo yaaaank...”
“Tapi nggak disamain
kayak monyet juga, nyeeeeeeettttt!”
Lalu si laki laki
tertunduk lesu. Dia merasa bersalah luar biasa.
“Yank, aku memang
salah...” Lalu kereta terus berjalan, detak waktu terus berputar.
Haidar, Hamam, Gyan dan Nadja naik kereta keliling Ragunan!! |
Ammara dan Naomi naik kereta!
Well, seperti yang gue
bilang tadi kalau Ragunan itu super duper lebarrrr... Juga banyak hewan hewan serupa
gajah berikut keluarganya, kijang berikut keluarganya dan berbagai macam burung
berikut keluarganya berjajaran di sepanjang jalan, jelas di dalam kandang.
Hanya saja, gue lihat
sekilas sembari naik kereta, kebun binatang ini tidak begitu dijaga. Banyak
lapak lapak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan dan membuat tata
letaknya menjadi tidak rapi, juga tidak bersih. Kandang nya pun kurang bersih
atau indah. Mungkin faktor umur juga.
Perjalanan kita berhenti
dulu karena sekarang kita akan melihat pertunjukan hewan hewan terlatih.
Setelah menunggu sembari mendengarkan ‘Lumpuhkanlah Ingatanku’ selama beberapa
saat lewat cerobong pengeras suara yang timbul tenggelam, akhirnya pertunjukan
dimulai!!
foto dulu sebelum lihat pertandingan!! Bersama Mazaya, Nayla dan Chelsea. |
Selesai melihat
pertunjukan itu, kita melanjutkan perjalanan lagi, naik kereta lagi. Kita turun
di satu tempat dengan lebih banyak variant hewan. Dari macam yang sedang asik
ngaso, lalu kuda nil, dilanjutkan oleh kawanan kura kura dan kawan kawannya,
juga satu kandang besar dengan rupa rupa burung warna warni indah sekaliiiii!!!
Ada juga serupa monyet dengan kantung udara di mulut bawahnya dan mengeluarkan
suara unik sekali, udah gitu ribut banget dia. Ada juga ular yang sedang meliuk liuk sembari menelan pelan pelan seekor tikus putih kecil!!
Puas melihat lihat
berbagai macam Ciptaan Tuhan, perjalanan dilanjutkan ke bagian yang paling
menarik!!
Di dalamnya banyak sekali
jenis jeni monyet dengan berbagai variasi tubuh dan nama. Ada yang wajahnya
hitam, pink, putih, coklat, dan macam macam. Tapi, satu yang paling
mempesonakan adalah kehadiran seorang atau seekor gorilla guede banget kayak di
film film. Dadanya begitu bidang dan saat gue mendekat ke kandangnya, dia lalu
tiba tiba mendekati gue. Dia membuka keran dan dia menyodorkan rongga mulutnya.
Dia minum, lalu melirik ke arah gue seakan memberi sinyal. Dia persis kayak di
pilem pilem..
“Aaaaaaak, tolooooong aku
akan dibunuuuuuh...aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk!!” Gua lari sekencang kencangnya.
Rok gue terburai burai menyentuh tanah. Lalu, buk!!! Gue terjungkal. Ankle gue
terkilir dan berdiri pun gue tak lagi bisa. Asa gue akan putus saat tiba tiba
dia datang!
Buk!!Buk!!Bukkk!!!
Hauooooooo!!!
Gue selamat.
“Terimakasih La...you are
my hero,,you saved my life.”
Gue segera mengenyahkan
lamunan gue saat Nadja, menyeret tangan gue untuk melanjutkan perjalanan. Di
sepanjang perjalanan, gue dan Nadja saling berpegangan tangan seperti kakak
adek yang tertukar, 10 tahun tidak bertemu dan tidak akan pernah terpisah lagi.
Romance sekali.
banyak sekali lorong gelap di center itu, serupa kita ada di rumah hantu, bukan kebun binataaang!! |
Sekeluarnya kita dari
kandang raksasa ini dan berfoto dengan muka penuh peluh di tangganya serupa ini,
Kita akhirnya makan.
Games games kecil lalu menyemarakkan acara dengan hadiah berupa mainan yang
disukai anak anak.
Absen selesai, liat
binatang selesai, menyamakan muka selesai, dan bertemu sahabat lama selesai,
saat nya kita pulang dan mengakhiri travelling kita hari itu.
Bagi gue, ini adalah
perjalanan lain dari yang lainn!! Kalau biasanya gue travelling atau
mengunjungi tempat tempat menarik bersama teman teman, kini gue bersama anak
anak. Kalau gue biasanya foto di depan kandang atau tempatnya, sekarang SATU pun
nggak ada foto gue berlatar belakang hewan atau kandang.
Yang ada, gue membidik banyak foto anak anak didik gue yang unyu unyu. Kali ini, gue travelling bukan sebagai traveller alay tetapi sebagai teacher yang bijaksana, arif budiman, tidak sombong, rajin menabung dan tetap gahooool!!
Yang ada, gue membidik banyak foto anak anak didik gue yang unyu unyu. Kali ini, gue travelling bukan sebagai traveller alay tetapi sebagai teacher yang bijaksana, arif budiman, tidak sombong, rajin menabung dan tetap gahooool!!
SEKIAN
la...itu foto paling atas yang disamping mbak mey itu nggak dikenalin sama sekali...padahal nunggu-nunggu bakalan di kenalin di postingan ini ...#kecewa
BalasHapushuahahahaha...kenalan sendiri coba Mooot..:p
Hapussiapa namanya mbak..siapa?
Hapuswaaah gaul banget ya jadi guru bisa nebeng piknik siswanya haha
BalasHapusbtw, siswanya bener2 unyu2, namanya juga gaul2,,,,
Tindakan yang bagus bagi seorang guru melindungi mata anak2 dari romantika anak muda jaman sekarang, yang penting gurunya enggak ngiri ngeliat begituan~
ciee ibu guru, cie udah ibu ibu ciee
BalasHapusEh... ternyata Kak Meyke Bu Guru ya...
BalasHapusHem.. keren nih.. pahlawan tanpa tanda jasa, tapi guru di rumahku adalah pahlawan pakai sertifikasi.. hehehehe *maaf, gurau aja..
Iya kak,.. memangnya lengkap sekali ya, semuat juga sama keluarganya, monyet sekeluarga, gajah sekeluarga,.. dinosaurus ada ngga ya?
Sebenernya ragunan itu bagus banget kak mey, udah gitu biaya masuknya sangat terbilang murah pakai banget. Udah berulang kali saya kesitu, dan itu pun cuma iseng. Oiya, bahayanya, sih, disana masih rentan dengan aksi pencopetan...
BalasHapusNamun dalam tulisan, saya percaya kak mey bisa membimbing muridnya dengan baik. Melalui quote yang tadi itu, lho.. Sumpah epik bangetzzzz. Er....
Aku kok belum pernah ke Ragunan ya kak? Ih tau gitu kayaknya aku bisa ngintil deh sama kamu dan anak-anak itu. Aku kan masih layak dibilang anak TK :3
BalasHapusLucu-lucu banget sih anak didikmu kaaakk. Rasanya pengen aku cubitin tuh yang masih kecil-kecil. Menggemaskan sekali. Pasti seru banget ya punya pengalaman lain saat travelling bareng anak didik dan guru-guru dari sekolah. Ya namanya jalan-jalan pasti seru. Cuma itu jadi pengalaman baru aja. Biasanya alay-alayan, sekarang arif-arifan. Keren deh Kakmey!
Hehehe belum pernah ke Ragunan, Bu Guruuuuu. Semacam seru banget kayaknya baca sepanjang cerita. Bikin ngingetin waktu zaman-zaman TK/SD gitu rombongan ke taman Pintar sama temen-temen satu kelas. Terus sengaja bikin guru pembimbingnya kerepotan :p
BalasHapusHuehehe maafkan kami Bu Guruuu.
emang enaknya jadi guru itu ya gini. HEHE
BalasHapusTravellernya gak cuma buat seneng-seneng aja tapi juga sambil belajar mengenal tanaman dan binatang, meskipun tanaman dan binatang gak mengenal kita. Huft
Maaf yah kak Mey.. baru sempat BW... waaHhh seruu banget yahh fieldtripnya... jadi pemandu anak-anak kecil... pernah juga ngerasaain gt... ke taman buah tapinya dan tapi bukan sebagai pemandu cuma nemanin kakak saya #eh sapa yang nanya... jadi pengalaman yang berkesan tuh... krn pertama kalinya... fotonya jga cakep2semua... nicemoment^^
BalasHapus