Gue menyisir setiap
jengkal kawah, dari kanan lari ke kiri, berkali kali. Gue nggak menyangka
akhirnya gue bisa berdiri di ambang pagar kayu bertuliskan ‘do not cross the
fence’ dengan artian ‘unless you are willing to end your life soon’. Walau pun
dihadapkan dengan kawah menganga dengan kepulan asap berbilah bilah, hati gue
meletup letup. Satu lagi kecantikan Alloh yang gue saksikan dan gue abadikan di
dalam lensa kamera. And here I am, Kawah Gunung Tangkuban Parahu, Lembang!
Pagi sekali gue dengan
segenap teman kerja gue yang hanya beberapa gelintir orang saja sudah duduk di
emperan ruko, tempat gue kerja. Tema : Menunggu Bos datang.
Dan begitu bos beserta
keluarganya datang, kita dengan segera menancapkan gas dan bersiap menerobos
jejalanan tol menikung dan menyalip, mengayunkan roda sejauh 120 km
menuju.....................Lembang! Ini adalah kali kedua gue menginjakkan kaki
di kota Lembang. Pertama kali, gue bersama tante dan sepupu gue ke sini dan
merasakan naik kuda asoy di D’Ranch!
Bilamana udah ngeliat
banyak sawah di pinggiran tol dan jalan, itu tandanya Lembang sudah sedemikian
dekat.
Tujuan pertama, tidak
salah tidak bukan adalah Tangkuban Parahu. Sebenarnya gue ingin sekali harus
pakai bingit melajukan langkah ke Kawah Putih. Gue sering liat di telepisi atau
pun sengaja memutar youtube untuk melihat lihat cantiknya kawah putih yang
kalau foto di sana berasa kek foto di luar negeri yang sedang berhawa dingin.
Someday, let’s go there!
Setelah menghabiskan
sekitar 4 jam perjalanan, akhirnya gerbang selamat datang kawah Tangkuban
Parahu sudah menganga di depan mata. Begitu kita memasuki gerbang dan melajukan
kendaraan di jalanan naik untuk sampai di bibir kawah, kita buka jendela lebar
lebar. Begitu dibuka, semilir angin berhamburan memenuhi penjuru mobil, dan
kesejukan cenderung dingin menerpa nerpa wajah gue. Intinya, sejuk gilaaaak,
meeeeeeeeen!! Gue juga masih bisa melihat sisa sisa kabut tadi pagi.
Serta merta gue keluarkan
tangan gue dari balik kaca mobil dengan telapak tangan menengadah di atas,
seolah olah gue ingin merasakan belaian udara sejuk berangin di telapak tangan
untuk disalurkan di sekujur tubuh gue. Tujuannya biar kayak di drama Korea.
Tiap ada pemeran cewek duduk di samping pemeran cowok dengan kap mobil terbuka
dan melaju cepat di jejalanan tol, maka pemeran cewek akan mengeluarkan sebilah
tangannya seolah olah merasakan angin di ujung tangannya. Jelas gue nggak mau
ketinggalan. Dan gue berhasil melalukan hal serupa.
Dan tidak lama kemudian
kemegahan kawah sudah berada di pucuk mata. Sampaiiii!!!
Indah banget, cuyyy!!
Hanya saja kesejukan lama lama menguap dan hawa panas mengitari kawah ini.
Mungkin karena nggak ada pohon atau tumbuhan. Tapi, mau kaki gue belang juga it
is worthwhile lah secara sejauh mata memandang, kepulan asap mencuat tiap
henti.
Nah, mengenai gunung berkawah ini, Wikipedia berujar,
" Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunungyang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari."
Nah, mengenai gunung berkawah ini, Wikipedia berujar,
" Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunungyang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari."
Dan dengan sigap gue
mengeluarkan Lee Suhi dan membidik tiada henti.
Ah, sayang rasanya bila
sudah ke sini tetapi tidak mengayunkan langkah sampai ke pucuk. Dan dengan
niatan itu, sembari teman teman gue menghela nafas di sebuah kedai jagung bakar
dan mie instant yang berjejeran di sana, gue pamit untuk mencapai puncak. Sendirian.
Sayang banget dong udah
sampai sini, tapi nggak menginjakkan kaki sampai ke puncak. Gue nggak mau ini
terjadi. Dan dengan semangat berletupan, gue akhirnya..... PUCUK!!
Sedih adalah ketika lo
ingin foto tapi nggak ada yang motoin. Iye, kayak gue sekarang. Temen temen gue
sedang leyeh leyeh di bawah dan hanya gue yang di atas, dan jadilah gue limbung
di pucuk sendirian. Gue toleh ke kanan alih alih mencari bantuan, gue menangkap
sepasang kekasih sedang asyik merajut masa bersama. Jelas gue nggak mungkin
minta bantuan, yang ada hati gue semakin tertatih tatih. Dan akhirnya gue hanya
bisa selfie semata.
Eits, jangan buru buru
sediiih dulu. Saat gue ingin menyerah dan kembali ke bawah, di tengah
perjalanan tiba tiba ada yang memanggil gue.
“Mey...Mey...” begitu
bunyinya. Saat gue menoleh, aiiih...big boss gue ingin naik. Dan tidak ingin
melewatkan kesempatan, gue langsung naik....LAGI.
Dan benar sekali, bos gue
dengan baiknya menawarkan diri untuk menangkap sosok gue bersama kawah raksasa
di mata kamera. Yeaaaahhh, berhasil! Berhasil! HORAYYYYYYY!!!!!
(liat foto headline)
Dan ini bos gue. :3
Siang menjalar dan ini
saatnya untuk pulang. Owh, bukan bukan.... Kita belum ingin menyaksikan
keruwetan Jekardah. Sekarang kita menuju ke villa yang sudah dipesan jauh jauh
hari. Villa taman bunga!
Dan...widiiiih..pemandangannya
bila dilihat dari balkon lantai tiga, subhanalloh Allohuakbar! Bagus banget!!
Dan angan gue melayang dengan andai sebagai pembukanya.
Andai rumah gue kayak
begindang!
Dan di villa ini, kita
masak bersama, lalu main scrabble malam malam dan juga tukar kado. Gue dapet
kado 4 buah kalung cantik, 3 gelang kayu dan sebuah panci kecil!! Lumayiiin! Gue nggak pernah pake kalung, jadinya pingin pakee..biar nggak mubazirr..
Juga, di villa ini kita
tidur bersama. Gue berasa kayak menemukan keluarga baru walau pun memang tidak
sedekat itu. Tapi, banyak hal yang kita bicarakan tentang nasib kerja kita di
masa depan, target target kita dan pencapaian kita. Di tahun ini, semoga semuanya
menjadi jauh jauh jauuuuuuuh lebih baik lagi.
Yapp, that’s my story.
Setiap perjalanan pasti punya cerita sendiri sendiri. Dan gue merasa beruntung
karena bisa menemukan partner jalan jalan yang berbeda beda. Dan sampai sini
cerita ini terhenti dulu.
Eits, lagi lagi gue belum
pingin pulang ke Jekardah! Esok harinya, saat mereka pulang gue masih punya
satu target jalan jalan lagi, dan dengan partner yang berbeda lagi!! Gue akan
menuruni Lembang dan menginjakkan kaki di kota...... BANDUNG!
And where will I goo????
jadi ingat legenda sangkuriang ...
BalasHapusyang dipake pp itu ya mbak..kirain foto lama
BalasHapusmbak mey -_- bikin ngiri deh ah :"(
BalasHapusaaaaaaa
eh itu iklan kah mbak? iklan aqua :3 hihi
itu juga souvenirnya kok unyu unyu, pasti harganya gak unyu u.u haha
gue yang deket bandung ajah belum pernah ke puncak tangkuban perahu, paling banter nyampe kotanya doang.
BalasHapusduhh mey, kasian amat ga ada yg motoin. coba aja ada gue disitu pasti... gue foto sendiri hahaha
kalo nggak keberatan pulangnya lewat cirebon ajah hahaha
Jadi ngirih dan sedih ngebaca Storynya. Kenapa? karena 3 bulan yang lalu saya berencana pergi ke tangukuban perahu. Tapi na'as hanya sampai di kota bandung saja. Sempet sih ke lembang, tapi hanya buat studi saja. kasian kasian.
BalasHapusTangkuban Perahu, katanya sih beda tipis sama Gn. Bromo. menurut cerita teman-teman yang pernah kesana. Berhubung saya sudah pernah ke Bromo. jadi terobati sedikitlah.. hehehe..
waaaa, keren banget pemandangannya. pasti beda rasanya ngeliat langsung & di foto..
BalasHapuseh eh, itu kamu? lha... dikirain mba meyke ini udah tua. ternyata nggak juga ya hahaha
aaaak bandung, aku pengen kesana...
Gak beda ama suasanya di Bromo. mirip kayak gini. tapi kayaknya setelah liat foto2 itu gue jadi pengen renang tuh di kawahnya. bruakakaka Greget kek nya! :v
BalasHapusfoto-fotonya bikin ngiri itu kaak.. aku bahkan hampir lupa baca tulisan krn terfokus ke foto. hehehe.. maap yak ^^
BalasHapusoh iya, itu aqua jadi sponsornya ya? ._.v
gillee, abis ketangkkuban perahu, masih aja mau ke tempat lain. Bersyukur mbak, gue yang nggak pernah kesana aja ngiri nih -,-
BalasHapusweeww jalan2 mulu kayaknya, keren tuh, keren banget, aku sering iri karena tempat2 itu jauh dari tempatku, hhmmm berarti disana dingin banget ya, sering sih nampak di tv, tapi kalau baca disini kayaknya seru aja gitu, asik bgt liburannya :D
BalasHapus