Gue buang buang tangan ke udara, dengan muka antusias luarrr biasa. Gue belum mandi dan jangan tanya kenapa baju gue sama mulu kayak kemarin. Berbulan bulan gue nggak mengayuh sepeda, dan kali ini semua dahaga terbayar lunasss...Di kota asik ini, akhirnya gue bisa merentaskan nafsu gue dan mengitari jalan sejuta outlet factory di Minggu Pagi, Care Free Day, Jalan Dago-Bandung, I AM HEREEEEE!!!! Yeaaaaaaaaahhhh!!
---------------------
Nah, kemarin kan udah ajojing sore ke arah monumen perjuangan rakyat Jawa Barat diteruskan ke depan Gedung Tusuk Sate lalu menelusuri jalan menuju Taman Bunga dengan akhiran makan nasi goreng pedas dahsyat, keesokan harinya, gue sama sekali nggak mau rugi.
Gue sudah menunggu moment ini bahkan berbulan bulan. Iye, moment untuk bisa menginjak bumi Bandung dan bersua dengan sahabat gue yang selalu membawa iming iming untuk ngajakin gue jalan jalan ke spot spot yang gaooool gilaaaaaaak.... No wonder lah ya Bandung punya banyak hal menarik dan unik mengingat kota ini bisa tergolong kota pelajar dengan universitas favorite yang bertengger di sana. Para mahasiswa dengan latar belakang sangat beragam tumplek blek di sana dan memberikan efek yang pasti terasa. Jadilah Bandung ini adalah kota yang sangat kreatif.
Dan, salah satu kekreatifannya juga bisa dilihat di sini.
5 Januari 2014
Gue yang semalam baru saja merasakan “Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati” dan baru saja mengalami kejadian yang menggunjang jiwa dan raga di kursi periksa, pagi ini gue bangun dengan ogah ogahan. Dany yang tidur tepat di sisi gue, gue lihat masih ada di awang awang. Gue bangunin dia, lalu beberapa kali mulai menggeliat. Alhamdulillah hidup.
“Jadi nggak Mey??”
“Jadi, ayooooook....”
Gue jelas nggak mau rugi. Nggak mau rugi. Gue ulangi sekali lagi. Gue nggak mau rugi.
Hari ini adalah hari terakhir liburan gue di pangkal tahun 2014 yang indah ini. Besok gue sudah bergumul dengan anak anak dan segala target yang ada, dan hari ini gue jelas ingin menjaring kebahagiaan sejangkauan jari. Owh bukan, sejangkauan lengan. Sebanyak banyaknya.
Dan setelah cuci muka tanpa mandi, toh nanti juga berkeringat lagi, kita mulai melangkahkan kaki. Lagi lagi untuk menggapai spot ini, kita hanya butuh kaki nggak butuh duit. Jalan aja sampai. Indahnya duniaaaa....
“Kakak kemana kaki kita akan melangkah?” tanya gue sembari terus melangkahkan kaki. Keriangan begitu mengepul di dada gue.
“Kita sarapan dulu...”
Gue memilih bubur ayam sebagai sarapan dengan dalih gue nggak perlu ngunyah. Karena bubur ayam itu semi air, begitu sampai mulut langsung gue telen. Luka masih menganga di gusi gue yang baru saja kehilangan mahkotanya, gue nggak mau menambah duka laranya. Dany memilih lontong sayur (If I’m not mistaken).
Nah, di kedai inilah gue lihat ada mas mas ngocok telur di gelas pake mixer. Jelas gue penasaran. Minuman apakah itu??
Dan ternyata itu adalah....teh telur. Iya, jadi teh yang dicampur dengan telur dan sedikit rempah rempah. Dan ini...telur mentah! Gue merasa tertantang untuk mencoba minuman asoy ini, sembari mengisi energi sampai batas maksimal karena setelah ini gue dan Dany akan olahraga kardio dan jalan panjaaaaaaaaaaaaaang sekali.... Gue butuh telur. Mentah. Di campur teh.
Begitu gue mengecup sedikit ujung gelas, rasa khas teh begitu berkolaborasi dengan sangat harmonis dengan telur yang karena mentah jadi terasa amis dan juga gurih. Teh nya manis, telurnya gurih dan sedikit amis. Widiiiih, walopun pertamanya gue terasa agak mual, tapi setelah beberapa kecup, minuman ini enak jugaa... Begitu menyelesaikan tegukan terakhir, perut gue rasanya kenyaaaaaang sekali. Energi gue ada di ambang batas tertinggi.
Gue...............siap!
Semakin dekat dengan spot tujuan, semakin kencang seorang wanita berteriak teriak menyambut pagi...
“Hiyaaaaaaaaaaaaak....sekali lagiiiiii...satu! dua! Tiga!empatt!! putar ke kanaaaannnn!! Pinggul di goyang goyangkaaan...ciaaaaaaaaatttt yaaakkk! Satu!dua!tiga!!”
senam berjamaaah, cuyyyy!! |
Dan di pelupuk mata gue, manusia membanjiri jalan dan mereka melenggak lenggokkan badannya sambil membuang buang tangan ke udara, semangat sekali. Sesekali mereka berlompatan lalu menghadap ke kanan dilanjutkan ke kiri dengan kaki disilangkan sedemikian rupa.Mereka....senam berjamaah!!!
And...here I am!!!
Pertigaan Jl. Ir.H. Juanda dan Jl. Dayang Sumbi, atau lebih hot dengan panggilan Jalan Dago. Ini gaoool..Gue...gaooool. *benerinkerah
Iya, gue dan Dany sekarang ada di keramaian manusia menyambut minggu pagi dengan gegap gempita. Kita ada di Car Free Day yang diadakan di sepanjang sepanjang jalan Ir. H. Juanda dari Dago bawah, persis dibawah jalan layang pasupati sampai Dago atas pertigaan Jl. Ir.H. Juanda dan Jl. Dayang Sumbi. Jadi, mulai dari jam 6 pagi sampai jam 10 pagi, kendaraan bermotor hukumnya haram melaju di jejalanan ini, sehingga yang biasanya jalan ini penuuuuh dengan deru motor dan mobil, setiap Minggu pagi yang ada hanya jejalan manusia dengan banyak modus di dalamnya.
Maksutnya, ada yang kesana dengan mengemban misi mengencangkan tubuh, yaitu olahraga dengan ikutan senam massal, jogging mengitari Dago, atau bersepeda dengan meminjam sepeda di beberapa spot yang khusus diadakan oleh pemerintah Bandung. Modalnya, 10ribu per jam! Yang lain, bisa hanya menikmati suasana pagi sambil jalan jalan bersama entah saudara, sahabat, pacar, atau pun keluarga, selingkuhan jangan. Ada juga yang memang ingin belanja di pagi hari dengan berburu harga miring. Lainnya, para cabe cabean dan terong terongan sibuk mengabadikan masa di tengah jalan atau malah merokok yang mereka pikir keren padahal sedang membakar diri. Ada juga yang memang ingin melebarkan bisnisnya dengan menjajakan barang dagangan mereka di sepanjang jalan Dago. Macam macam, tinggal pilih mau pake modus yang mana.
Dago masih agak lengang |
jalan Dago nan rindang dari balik papan iklan jembatan |
syurga kulinerrr |
"Kerupuk teh, kerupuk..", "Nggak bang..","Ya udah teh, difoto aja teh, sapa tau nanti ada yang mau..", "Baiklah bang, pose yang cakep ya..","Udah cakep dari lahir kok..","Oke deh.." |
meracik Sushi di bawah langit Dago |
Dany menikmati sushi bikinan temennya |
seniman Jawa, "Ojo Dumeeeh" |
nggak cuman naik sepeda, naik kuda pun bisya! |
anak anak menyanyi dengan dua kardus di dua tepi, sebagai kode. |
Sembari berisitirahat sejenak di batas tengah jalan, gue dan Dany bersepakat untuk mencari sepeda.
“Dany, gue udah ada di sini. Lihat, Dany...banyak sekali yang mengayuh sepeda. Aku ingin...”
“Baiklah, Meykke...mari kita mencari sepedanya dulu...”
“Baik, Dany...”
Lalu dengan takzim kita mulai mengarahkan kaki sambil bergenggaman tangan ke ujuuuuung jalan Dago bawah demi sepeda yang akan kita kayuh kembali mengitari jalan Dago yang cantik sekali.
Tetapi, gue harus menelan kekecewaan. Karena apa??
“Bang, masih ada sepedanya?”
“Maaf teh habisss...”
“Nggak kok bang, gue mau sepeda, bukan teh...”
“Iya teh habisss...”
“Aduh, bang....maaf ya...abang do you understand? Aye orang mau pinjem sepeda buat menikmati hidup mumpung di Banduuung..”
“Iyaa...teeeeeeeh....habiiiiiiissss..”
Setelah gue dirukiyah sama Dany, akhirnya kita meninggalkan abang.
“Dany, gue nggak tahu deh sama hidup ini..”
Gue liat Dany hanya mengelus dada dan sekali kali gue lihat bibirnya komat kamit tak jelas. Belakangan ini gue baru tahu kalau Dany komat komat melafalkan ayat kursi. Dia minta dikuatkan.
“Dany, gue pokoknya harus dapat sepeda, Dany...”
gue gigit gigit jari karena nggak dapet sepeda, kayak yang lain. |
Sambil gelesotan di batas tengah jalan, gue merajuk. Lalu, kita melihat ada serangkaian ukhti ukhti juga sedang bersepeda. Kita dekati mereka, dan berkata
“Maaf teh, ini sepeda pinjem dimana yaaah??”
“Owh, yang di sana udah abis teh??”
“Sudah atu teeeh..”
“Owh, kalo gitu mah pinjem yang di bawah jalan layang taman pasupati ajah...nanti ini belok kanan, lalu jalan terus...nah itu rentalnya ada di kiri jalan teeh, jadi nanti nyebrang dulu...”
“Makasih teteeeeh....”
“Iyaaah, sama samaaaah...”
----------------
Akhirnya, gue dan Dany jalaaaaaaaaan terus ke sana, dan traraaaaa!!!
Dany dengan sepeda femininenyah! |
Gue akan bersepedaaa!! Dany memilih sepeda bentuk feminine dan gue memilih sepeda yang tidak feminine. Tapi, gue feminine. Sungguh.
Akhirnya, kita kembali kepangkal Dago, lalu memutar kembali ke ujung Dago. Kaki mau copot tak ape, yang penting hati bahagieee...
Itu gue ikrarkan menjadi quote of the day. Gue hampir putus asa dan akhirnya penuh dengan semangat membara dan pencarian tiada henti, gue bisa menemukan tuh rental sepeda dengan masih banyak sepeda berjejeran indah sekali.
Banyak sekali hal yang gue suka dari Bandung. Banyak pohon rindang, udara masih sejuk seperti Salatiga, dan harga baju juga tas dan sepatu yang miring miring, tapi nggak gila. Di Bandung, gue merasa kayak kembali ke Salatiga. Bedanya, di sini gue masih bisa bernafas dengan begituuuu lega, tanpa sesak karena hal yang tak kasat mata. Karena toh, kali ini gue baru memulai meninggalkan jejak, bukan diperkuda oleh jejak jejak yang berserakan. Gue sebenarnya ngomong apa.
Nah, puas mengayuh ke sana dan ke sini, kita akhirnya berlabuh di taman yang lagi IN bingiiit di kota Bandung. Nih taman, bener bener kreatif. Dia ada di tepat di bawah jalan layang!! Jadi, kalau biasanya kolong jalan layang itu tandus dengan sampah sampah menggunung dan para tunawisma tidur, di sini beda banget!! Di sini jadi taman!! Tamannya gue bingiittt!!
minum di depan lambang Taman itu, pecaaahhhh! |
"Pada dasarnya, kami memahami perasaan para jomblo, dan populasinya ternyata sangat banyak di Bandung. Karena itu saya fasilitasi. Daripada ngelamun atau galau ya, saya kasih tempat supaya bisa kumpul dengan sesamanya (jomblo)," kata bapak Ridwan Kami di sela sela pemotongan pita menjelang dibukanya secara resmi taman ini. Dan, taman ini baru dibuka secara resmi pada tanggal 1 Januari 2014, 4 hari yang lalu!!!
Yesss, spot kedua kita pagi hari itu adalah taman Pasupati, alias taman jomblo!! Di sana gue juga bertemu dengan temen SMA gue, Boim dan partner jalan jalannya yang juga kebetulan sedang jogging asoy.
Gue, Dany, temennya Boim, dan Boim! |
Kalo lo penasaran, kenapa oh kenapa ini namanya taman Jomblo, I’ll give the answer.
Di taman tersebut juga terdapat sekitar 60 kubus betok berbeda-beda ukuran. Emil menambahkan, kubus-kubus tersebut juga salah satu faktor dalam memberikan nama jomblo untuk taman tersebut. Kubus-kubus tersebut, kata dia, sebisa mungkin hanya boleh diduduki untuk satu orang saja.
I have already sat on it!!
tanpa babibu, gue melakukan yoga di balok balok Jomblo |
Bagi gue, walikota yang satu ini benar benar cinta akan keindahan. Bahkan, gue baca, akan ada 10 taman yang akan diresmikan pada tahun 2014 ini di antaranya adalah Taman Musik, Taman Lampion, Taman Superhero, Taman Buku, Taman Zikir, Taman Dinosaurus dan Taman Anjing.
Gue penasaran, taman Zikir kayak apa, mungkin akan ada bangku berbentuk tasbih. Who knows???
nggak gaul rasanya kalo kita nggak selfie dengan muka diimut imutin pake kamera 360. |
Ah, capek sudah hilang, untuk mengakhiri ini semua, kita harus ada klimaksnya. Gasibu! Belanja! Dalam kurung, kalau ada dana.
Manusia merencanakan, Alloh yang menentukan. Setelah berjalan panjaaaang, sampailah kita di lautan manusia. Bukan, ini bukan lagi Dago. Kita sudah move on. Lautan manusia ini biasanya membawa uang segaban demi kebahagiaan. Yang lainnya, dengan begitu lihai bersilat lidah, menjajakan barang dagangan. Ini pasar kagetnya Bandung!!
Banyak sekali barang asoy serupa baju, jilbab, dompet, tas, bantal, sepatu, casing HP, dan banyaaak yang lainnnya kumpul menjadi satu di sini. Dan bila dibandingkan dengan Jakarta, harga di sini benar benar bikin mata membelalak penuh ketakjuban! Murah bingiiiit!! Bayangkan, kemeja berbahan chiffon yang dulu gue beli di Blok M dengan kayuhan jari sebanyak 70 ribu, di sini gue bisa dapatkan dengan kualitas yang sama sebesar 40ribu sajaaa!!!!! Dan itu, handmade!!!
Juga, ada sepatu vintage yang kalau nggak salah namanya docmart, yang ada bunga bunganya, gue liat di mall sebelah itu sekitar 185, dan di sini hanya 110rbu, oh My God!!!
Gue juga bisa beli tas vintage yang kalau gue liat di Jakarta dibandrol dengan harga 100an, di sini 40 sdah gue bawa pulang. Well, mungkin ada beberapa yang beda kualitas, tapi beberapa lainnya, it is exactly the same!!
Sayang seribu sayang, kala itu, gue harus bisa mengontrol dompet biar tidak berkucuran dan sengsara kemudian. Jadi, gue hanya beli tas dan blazer ajah. Sepatu docmart masih di angan angan. It’s okay. I’ll come back!!
------------------
Pukul 6 sore hari, akhirnya gue sudah bisa tiduran lagi di kost. Bukan, bukan di kost Dany, tapi di kost gue.
Dan liburan gue jelas penuh dengan warna, dan itu semua salah satunya berkat sahabat gue, Dany Aprilla yang udah jadi tourguide gue, lalu ngajakin gue jalan jalan, lalu jemput gue di Ciwalk serta nganterin gue naik bis ke terminal biar gue nggak jadi butiran debu di jalanan. Udah gitu, dia harus ujan ujan. Ah, Dany so sweeet.... Dia juga nganterin gue mengakhiri penderitaan gigi gue yang gagal move on.
penampakannya |
So, thank you so much for Dany, and jelas thank you so much for my boss and partners yang udah ngajakin jalan jalan ke Lembang!
Gue penasaran, abis ini akan kemana kaki gue berpijak. Semoga gue nggak diperkuda pekerjaan dan masih bisa menikmati masa muda sepenuhnyaaa....
“Let’s live, let’s travel as if living means travelling!!”-Meykke Santoso, 5 januari 2014.
References :
http://luckydc.wordpress.com/2011/03/27/car-free-day-cfd-di-dago-bandung/
http://regional.kompas.com/read/2014/01/04/1824494/Wali.Kota.Bandung.Resmikan.Taman.untuk.Para.Jomblo.
http://news.detik.com/bandung/read/2014/01/03/152217/2457738/486/ridwan-kamil-siapkan-banyak-kejutan-di-kolong-jembatan-pasupati
Senangnya. Memang bandung idaman wisatawan Domestik. kayak saya. memang pernah kesana. tapi nggak sempat kesana kemari buat In de hooy kesana kemari. hehehe.
BalasHapusSangat- sangat iri saya. wlaupun nggak baik sih iri..
asikk keren abisss, gpp nggak ganti baju, yg penting hatinya udah di pake hahahahah,
BalasHapusitu taman jomblo, beneran yg kesana jomblo semua ?
wah asik ya jalan2 di bandung. gue mau, tapi budjetnya oh no belum siap. kecuali kalo lo mau siapin, oke gue siap. :-D
BalasHapuspengen nyewa sepeda, murah meriah.
pengen belanja di gasibu, murah, setidaknya meminimalisir kerusakan dompet. huhuhu.
betewe lo gak ikut senam berjamaah (atau jadi imamnya) ??
itu balok2 di taman jomblo banyak amat...bisa sambil nyari pacar tuh mereka yg jomblo hehehe.
tapi kalo 10 taman tu bener2 direalisasikan, asik bgt ya. nambah daya tarik kota bandung yang sudah menarik.
Kadang di pasar kaget gitu ada barang-barang lucu yang kadang susah dicari lho !
BalasHapusKayaknya gue gak tertarik buat nyobain teh telur -_-
SERU BANGET!!
BalasHapusini orang nggak berenti2 jalan-jalan. hahaha
berapa hari di bandung mey? gue mesti ke taman jomblo sama taman pasupati
gue mesti ke bandung. tapi entar :D
pasarnya rame jelas seru tuh , gue dari dulu pengen ke bandung apalagi ke dago konon disana sering ada penampakan UFOdan dago ada lagunya juga lho haha :v
BalasHapusaaaaa...bikin ngilerrrr aja meykkee...
BalasHapusseruu nih postingan...lumayan buat dijadiin panduan kalo jadi main ke bandung ntar...hahahaha
gilaaa,panjang banget postingannya u,u
BalasHapusaduh kakak, aku mau banget tuh ke bandung, tapi kapan? u,u
bukan gubernur kak tapi walikota..
BalasHapussalam hangat dari Bandung :)
Kirain cuma jakarta yang ada CFD-nya. Ternyata dago juga.
BalasHapusTapi itu pas banget. Rumah saudara gue kebanyakan di situ semua. Jadi, udah tahu kalo liburan kesini lagi. Hehe. Aaaaah, itu taman pasupati!!!! pengen kesana. Baru lihat di tv doang sewaktu pak ridwan kamil meresmikan. Er... Er...
tulisan kamu keren Meykk :)
BalasHapussenang ya bisa ke Bandung dan jalan2 mengitari sudut kota plus CFD-an
kasian yg ga dapet sepeda tapi akhirnya dapet juga, eeh
aku ga bisa bayangin gimana rasanya teh telur, hueeek mual nih perut
Dany baik banget Meyk, kecup sun sayang gih hehehe