The Happiest Moment : CONGRADUATION!!!

“Mbak, bunganya 10ribu mbak...bunga mbak...mas bunga mas...”

“Ya, bunga ini bunga 10ribu mbak bunga mbaaaaaaak...”

Tawar saya di buanyak kerumunan orang orang berbaju cantik dan rapi.

12 Maret 2011.

Profesi : Penjual Bunga di acara WISUDA! 

Yak, dua tahun lalu, saya menjual bunga di acara wisuda kakak kakak angkatan bersama teman teman English Department Pool of Writing. Kita harus gali dana, demi tercapainya acara ekstrakulikuler itu. Sebagai seksi usaha dana, saya harus jualan bunga dan coklat.

Lihat mbak mbak cantek pake kebaya bertoga, sayanya iri. Dua tahun lagi, saya harus menyusul mereka, pikir saya. HARUS!

Terlebih lagi mimpi saya saat itu bisa berwisuda bersama pacar saya, (ehm, iye. Ini konteksnya masa lalu)

“Yank, kita berarti bisa wisuda itu bulan Juli ya, pokoknya kita lulus bareng lho...bisa nggak ya aku...”

Karena dia adalah sosok yang pintar melebihi saya IPKnya, saya pun terus terdorong untuk bisa punya IPK bagus dan bisa lulus tepat waktu yang salah satu tujuannya, agar kita bisa memakai toga dan berfoto berdampingan.

Dan.....

20 JULI 2013

-------------------------------------------

Setelah judul saya sempat ditolak sementara judul temen temen saya diterima, setelah saya bela belain tetep interview walau pun kaki saya sakit sampai menggelepar menggelepar malam malam setelah sepedaan dan dibawa ke dokter demi lembaran pengantar kelulusan, setelah keringat, air mata, darah, cinta mengucur ngucur demi terselesaikannya skripsi saya, setelah saya nangis di kamar mandi kampus saking puteknya menghadapi hidup, setelah nggak ada yang minjemin kamera sampai saya harus beli (dan pada akhirnya saya senang luar biasa karena punya kamera sendiri), setelah bikin skripsi sambil soweran inget hati yang bak goyangannya Anisa Bahar, setelah semua kerja keras yang saya lakukan sejak kelas Proposal tahun lalu dan pengambilan data mulai bulan Januari 2013, semuanya terbayar lunas. SAH!

17 Juli 2013

Pertama kalinya dalam hidup saya, saya JUDI.

Iya, Judi.

Judicium.

Saya nggak nyium siapa siapa juga sih, itu kalau kata temen fakultas lain kayak prawisuda. Wisuda tingkat fakultas.

Sore sore karena saya nggak mungkin pakai high heel dari rumah saya yang terbentang sejauh 25 km, siangnya saya ke kost Mela dulu. Kita dandan bareng bareng.

Alhamdulillahnya, walau pun mayoritas teman saya beragama non islam dan juga ini universitas Kristen, tetapi karena ini adalah hari puasa, mereka memutuskan untuk mengadakan judicium di sore hari, sekalian buka puasa bersama. Keren nggak tuh, mereka aja bisa menghargai kayak gitu, masa kita nggak?

Dan jadilah kita semuaaaa foto foto dulu di depan gedung kita tercinta yang 4 tahun ini menjadi tujuan saya setiap harinya.

saya yang mana hayooo????

Puas berfoto, kita naik ke lantai 5 dan memulai sesi judicium. Ada sambutan sambutan, pemberian bunga, dan juga mengenang salah satu dosen saya yang beberapa hari yang lalu meninggal karena sakit. Walau pun saya belum pernah diajar olehnya, tetapi beliau adalah dosen senior yang dikagumi dan beliau juga mantan dekan.

“Study hard, play hard!” pesan beliau menjadi patokan hidup saya. 

Jadi, hidup itu nggak Cuma belajar atau bekerja teruuuus, tapi juga bersenang senang. Saat kerja, kerja sungguh sungguh dan saat bersenang senang, sak bahagia-bahagiamu!

Ini adalah bunga kedua yang saya terima seumur hidup saya. Yang pertama, tahun 2007 di hari Valentine saat saya kelas 2 SMA. Oleh teman indah masa lalu saya.

Dan akhirnya kita berbuka bersama, horeeeeeeeeee.....

Tidak lupa kita berfoto foto untuk mengabadikan serpihan waktu ini.

Saya yang biasanya pake sendal, sepatu, maksimal pake flatshoes, sekarang saya pake sepatu noooh...tinggi amirr..

Ini juga karena dibeliin ibuk saya sebagai ulang tahun saya yang ke 22 Mei lalu. Karena hidup memang kudu ada perubahan, saya setiap hari di rumah, pagi pagi bangun tidur selalu jalan jalan di dalam rumah pakai high heels itu. Latihan.

Dan akhirnya 20 JULI 2013

Mimpi saya menjelma menjadi kenyataan, saudara saudara!

Saya bisa pakai kebaya, didandani sedemikian rupa, dan saya dapat ijazah S1 Sarjana Pendidikan. Dan target saya untuk bisa cumlaude pun tercapai, walau pun dibandingkan dengan cumlaudan lain, nilai saya tergolong cekak. Dan itu noh liat bedaknya itu lho, wuaduuuh..ini bedak tertebal yang pernah dipoleskan ke wajah saya!!! Ya syudah, nggak papa..

Tapi, berhubung kadang apa yang kita impikan kadang hanya bertahan menjadi impian saja sampai mati, salah satu mimpi saya di tahun 2011 setelah saya jualan bunga itu tidak akan pernah menjadi realita. Dan hidup memang begini.

Pagi pagi sekali saya sudah dandan di salah satu salon tetangga saya. Jelas saya senang bukan kepalang karena baju kebaya berjuntai juntai keemasan ini dengan make up hanya dibandrol harga 100 saja!!! Salon Handayani.

Hasilnya pun tidak mengecewakan. Biiiim, salabiiiiim!!!!

barengan Adik saya yang berprofesi jadi fotografer saya hari itu :3

Setelah dandan katam, saya bersama keluarga menghadiri acara terpenting dalam hidup saya. Penyabetan gelar Sarjana Pendidikan!

Sebelum masuk ke Balairung Utama Kampus, pukul 7.30 saya sudah siap berkumpul di lapangan basket bersama semua winisuda dari semua fakultas yang jumlahnya mencapai 1003 kalau saya tidak salah. Dan tentu saja melakukan ini!

Jenn, Diane, Meykke, Grace, Dian, dan Maya

finally!!!

Rayi, Meykke, Dian, Novince!!!

with my friends!!

Meykke, Novince, Dian, Via, dan Rina

Uswa, Via, Rina, Dian, Vince, Nurul, Meykke

Zilpa, Finna, Rayi, Arinta, Dian, Meykke, Nurul

Intan, Meykke, Friska

Sekitar pukul 9, kita semua dengan berbaris jalan dengan anggun dan canteeek menuju ke Balairung Utama, rasanya itu bahagiaaaaa sekali. Jalannya saya anggun anggunkan, saya senyum ke segala arah, udah berasa kayak Miss Indonesia.

Kita duduk di tempat yang sudah ditentukan, dan sehari sebelumnya kita juga harus gladi bersih dulu. Survey tempat duduk biar nggak bingung dan juga diberi arahan tentang cara salin sama dekan sama rektor, cara memakai toga yang baik dan benar, dan tentang susunan acara.

before

after

Saat nama saya dipanggil, akhirnya saya berjalan di serupa panggung, disaksikan lebih dari seribu orang, dishooting sedemikian rupa, kucir saya dipindah dari sisi kiri ke kanan, saudara saudara!!! Saya salim sama pak rektor!! Saya bahagiaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali. Ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidup saya. Jelas sekali.

Penampakan saya di panggung juga berhasil diabadikan oleh adik saya yang duduk di lantai atas. Saya jalan dengan high heels yang sudah latihan selama hampir sebulan, menghampiri wakil dekan karena dekan saya sedang melahirkan, saya diberi ijazah S1 beserta Akta 4, lalu salim.

Setelah itu saya menghampiri rektor saya, menunduk begitu lalu kucir saya dipindah kayak di tipi tipi begitu,

“Makasih pak..”

Saya salim sama bapak rektor.

Di tangga akan turun, ada fotografer yang siap mengabadikan momen di panggung, dan saya yang sudah latihan pose sama sahabat saya, Nurul dan Vince, langsung berpose. Tangan kiri saya memamerkan ijazah bersampulkan map merah dengan tangan kanan mengepal ke udara, tepat di samping kepala saya. Saya senyum sebagus mungkin.

“Berhasil!!” Rasanya saya mau sujud syukur di situ juga, tapi saya nggak mau terkenal. Jadi saya nggak jadi.

Dan saat saya keluar dari BU, saya diberi bungaaaaaa, akhirnya sekarang saya yang dikasih bunga, bukan jualan bunga lagi...

Saya diberi bunga oleh....Ibu saya. -__________-

“Bu, aku nanti belike bunga lho buk...”, sebelum acara kelulusan.

Dan Ibu saya yang baik hati membelikan bunga untuk saya,

“Kasihan banget anakku, nggak ada yang ngasih bunga...” Raut wajahnya berbicara.

Saya menerima bunga lalu nari rumbai sambil handstand.

“Akhirnyaaaa, ada yang ngasih bungaaaaaa....Alhamdulillaaaaaaaaaaaaaaaaaaah...”

Pulangnya, kami mampir ke salah satu studio di daerah Ambarawa, demi moment yang harus terabadikan!!

Dan katamlah perjalanan saya mengais ilmu selama 4 tahun, sekaligus sebagai awal hidup saya di hutan belantara.

“Be prepared! Welcome to the jungle!!”

Tapi Alloh Maha Tahu betapa saya bersyukur atas gelar saya ini. Bila menggulung memory saya ke tahun 2009, orang tua saya gelagapan menguliahkan saya. Kala itu saya belum bisa mengajar atau mengambil part time sebagai guru les. Ayah saya harus mengorbankan sepeda motor Tiger yang sudah dia miliki bahkan jauh sebelum memiliki saya, waktu Ayah saya masih perjaka. Demi apa? Demi kuliah saya. Kalau saya sampai nggak niat kuliah, betapa hinanya saya.

Alhamdulillah, akhirnya saya bisa mewujudkan impian Ayah saya untuk bisa menyekolahkan anaknya sampai sarjana.

Ayah dan Ibu saya bangga, jelas saya bahagia luar biasa.

Tapi, sekarang saya pengangguran. Teman saya beberapa sudah update status,

“ Yang harus diingat pas interview adalah nama dari interviewer kita!”, artinya dia at least sudah interview
.

“ Hello, my new world! Please, be nice!” artinya dia sudah masuk kerja

“Mengajar di SMK Islam itu sesuatu! I Love this job!” jelas dia sudah jadi guru SMK

Dan saya belum update status apa apa.

Doakan eaaaaaa, doakaaaaaaaaaaan! #praying