Tanpa berpikiran kotor, saya menatapnya dari
ujung kaki sampai ujung kepala. Di benak saya berputar putar banyak pertanyaan.
Apakah awal mula dari manusia itu adalah hasil evoluasi maha dasyat dari seekor
binatang serupa kera, atau awal muasal manusia itu dari Adam dan Hawa yang memakan
buah kuldi terlarang dan diusir dari surga, atau apakah Adam dan Hawa memang
terusir dari surga dan memang mereka adalah dua ekor kera yang siap mengadakan
evolusi untuk menyemarakkan dunia fana ini.
Kali ini saya beserta
teman unyu saya menuju ke sebelah utara kota Solo, tepatnya di desa Krikilan, kec. Kalijambe,
Kab.Sragen.
Mau kemana kitaa????
11 Mei 2013
11 Mei 2013
Ini adalah perjalanan kali ketiga saya beserta teman
teman unyu saya. Kami memulai semua ini sebulan yang lalu dengan melakukan
Pendakian Di Gunung Andong. Lalu, dengan rencana dadakan, kami mendaratkan
langkah mengeksplorasi tempat bersejarah di Ambarawa serupa Benteng Willem 1,Ambarawa, lalu naik Wirogomo dan bersua dengan Kilahan Air Meluncur di Curug Kembar Bolodewadan diakhiri dengan mampir di Candi Dukuh.
Dan, here we are!!! Menjenguk kakek dan nenek (moyang) di
Museum Situs Purbakala Sangiran, Sragen.
Kali ini salah satu teman saya, Yanta, tidak ikut dalam
jajaran personil karena kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Hehe..dan
senang bukan kepalang karena saya juga ditemani personil baru, sahabat saya,
Uma.
Jadilah kita berempat. Saya, Uma, Angga, dan Agam.
Yuk kencangkan sabuk pengaman, dan kita akan berkeliling
museum yang merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia “World Heritage List”
Nomor : 593 sejak tahun 1996. Dengan demikian pada tahun tersebut situs ini
terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Setelah sempat tersesat (seperti biasa) dan meminta petunjuk kepada penjual
gorengan di depan sebuah Alfamart, akhirnya kita bisa kembali ke jalan yang
benar dan menemukan Gapura menuju Museum ini.
Gapura Situs Sangiran berada di jalur jalan raya
Solo–Purwodadi dekat perbatasan antara Gemolong dan Kalioso (Kabupaten
Karanganyar). Gapura ini dapat dijadikan penanda untuk menuju Situs Sangiran,
Desa Krikilan. Jarak dari gapura situs Sangiran menuju Desa Krikilan ± 5 km.
Dan cuuus kita ke sana.
Kita hanya cukup merogoh saku sedalam 5 ribu per orang saja untuk bisa
menikmati wisata sejarah seluas 59, 2 km² (SK Mendikbud 070/1997) ini. Daebak!!
Parkir memarkir katam. Kita tinggal meniti beberapa buah tangga dan mengisi
buku tamu. Banyak rombongan study tour anak anak TK sampai SMP di sana. Kita
mau ngikut. Tertampar kenyataan tentang lamanya hidup yang sudah memasuki
puluhan, kami mengurungkan niat kami.
Lorong indah nan bersih menyambut kita menuju ke ruang display 1 dengan di
samping kiri bawah terdapat banyak ibu ibu para penjual souvenir. Mengingat
kami piknik ala backpacker, jelas kami tidak tergiur dengan dagangan para ibu.
*ngeles *padahalbokek
Here we go!
Pun kecantikan burung Merak bisa kita lihat di salah satu sudut lorong.
Puas melihat lihat buanyak koleksi fosil hewan dan juga replika manusia
purba yang cenderung sangat vulgar, kami move on. Karena hidup itu memang harus
move on. *abaikan
Di Display Room 2, kita disambut dengan berbagai macam replika manusia
dengan berbagai type berdasarkan jamannya. Ada juga para peneliti fosil dari
jaman baheulak sampai yang terbaru. Juga tentang perjalanan revolusi manusia
dari kera menjadi serupa kita.
Saya jamin kamu pasti puas. Dibanding ruang 1, ruang pamer 2 ini jauh lebih
banyak. Juga, diputarkan video tentang banyak hipotesis tentang bagaimana
galaksi seisinya ini bisa terbentuk. Apakah dari ledakan dahsyat atau yang
dikenal dengan Big Bang, atau dari kabut yang terus menerus berputar, atau??
Well. Alloh Maha Tahu dan Maha Besar.
Dan juga, di ruang pamer nomor 2 terdapat seperti bulatan putih samar di beberapa titik foto. Katanya sih itu orbs, sejenis err....makhluk halus yang tertangkap kamera. Atauuu...mungkin karena kita menggunakan blits, itu bisa jadi hanya gumpalan debu terbang yang terkena kilatan cahaya blits. Percaya yang mana hayooo???
Dan juga, di ruang pamer nomor 2 terdapat seperti bulatan putih samar di beberapa titik foto. Katanya sih itu orbs, sejenis err....makhluk halus yang tertangkap kamera. Atauuu...mungkin karena kita menggunakan blits, itu bisa jadi hanya gumpalan debu terbang yang terkena kilatan cahaya blits. Percaya yang mana hayooo???
Berikutnya, kami meneruskan perjalanan ke ruang pamer 3.
Ini ruangan yang simple, terdiri dari ruang utama super besar dengan ruang
kecil di depan pintu masuk. Sekalinya kita melangkah, belahan langit melengkung
dengan serupa miniatur hutan rimba, kijang, dan manusia purba yang sedang
berburu dan meramu. Keren luar biasa. Penerangan ruangan yang dibuat remang
remang membuat langitnya serasa benar benar bersinar. Saya penyuka langit pun
senang tak terkira melihat miniatur langit dari lukisan yang telihat sangat
nyata. Ini bukan lukisan, ini 3D, sodara sodara. Lengkungan itu bisa kita
masuki. Kalau kamu pingin ditangkap mas satpam. Setiap galery atau museumnya
mas satpam berjaga jaga.
Begitu keluar dan mengatamkan seluruh perjalanan, kita harus berfoto di
sini. Ini fardhu a’in. Berkat mas satpam, kita bisa berfoto dengan formasi
lengkap. Yeayyy!!!
Selain museum nya yang canggih dilengkap dengan e-book atau buku elektronik
yang berisi tentang sejarah manusia purba dan segala jenis fosil, Kompleks
museum ini juga mempunyai taman asri dengan beberapa gazebo dan taman bunga.
Sejenak kita melepas lelah di sebuah gazebo bersih sambil makan snack yang kita
beli dari rumah. Jelas kita tidak beli apa apa, namanya juga travelling type
backpacker, kita menganut paham backpacking! Pergi sejauh jauhnya dengan biaya
seminimalis mungkin. Indah!
Puas mata, puas hati, dan karena jam menunjukkan pukul 12, kita harus
beranjak pergi, moving on ke destination selanjutnya. Bila museum ini adalah
favorite Angga yang juga pencetus ide karena dia cenderung menyukai hal hal
yang berbau sejarah, vintage, dan klasik, kini kita menuju ke favorite saya.
Tempat tempat dengan air berkilah kilah adalah favorite saya. Kilatan air
terhempas sinar matahari jelas cantiknya. Apalagi bisa mengapung. Ah, surga
dunia!
Kita akan menginjakkan kaki dan meninggalkan kenangan di bendungan raksasa
seluas 6.576 hektar yang areanya mencakup sebagian wilayah di tiga Kabupaten,
yaitu; Sragen, Boyolali, dan Grobogan.
Nah, bagi kamu yang penasaran, saya pinjami petanyaDora untuk kamuuu :3
Nah, bagi kamu yang penasaran, saya pinjami peta
Dan petualangan kami juga bisa diintip lewat tulisan Angga di SINI :3
Bagaimana satu trip yang sama ditulis oleh 2 orang yang berbeda????
Yeahhh!!
Semoga saya juga bisa ke sana ya, kak. :)
BalasHapustapi, saya adalah salah satu yang benar-benar tidak setuju dengan teori evolusi nih.. rasa-rasanya evolusi itu tidak terjadi
iya aku doain bisa ke sana ya gulungan pita :)
Hapusyah, tergantung sudur pandang orang masing masing sih ya, :D
Woww...amazing, happy nya dapet, ilmu nya dapet...
BalasHapusini adalah salah satu cara liburan yang baik dan benar...hahaha
BTW, kok kalian lebih keliatan eksotis dari pada manusia purbanya...wkwkwk
iya benar sekali sendal...jadi liburan yang berilmu pengetahuan gitu..hahaha..
Hapuserrr...ini pujian atau celaan ya @.@
yah, kenapa telat sih MBAKKKKKKK..... kemaren pas aku disolo kenapa g diajakin ketemuan >.<
BalasHapuskemaren hari terakhir pas disolo juga ada acara di Museum Sangiran, cuman aku g ikut yg disana tapi ikut di candi sukuh.... jahat ahhh
nah lo...azim marah2...jangan ada apa2 :P
Hapusmusiumnya kayak gitu ya..antara pengen dan enggak ..eehehehehe
weeee...hehehehe, berarti kita emang tidak ditakdirkan bertemu ya Zim..hehehe
Hapusyah, padahal bagus lo, kenapa nggak ikut cobaaa...hmmm..sayang kan dari surabaya ke solo kok ga ikut menapak lantainya museum Sangiran.hehehe
kemaren lebih tergoda buat ke candi sukuh... 2 hari masak indoor terus kegiatannya, ya jadinya milih ke sukuh.. pas di sukuh beberapa kendaraan rombongan g kuat nanjak, untuk yg gua tumpangin kuat, g harus jalan kaki gua keatas perbukitan yg tinggi plus dingin :D
HapusHappy adventure and Traveling yoo mbak...
BalasHapusTapi ngomong -ngomong soal Teori Darwin, ituuuu... Aku nggak setuju karena banyak teori2 baru yang muncul perihal asal mula dan keevolusian manusia.. HeHeHe..
Jadi ragu sama kebenaran pelajaran Biology dan Geografi (Evolusi Manusia) waktu SMA.. hihi
iya makasih ya Gheaaaa :D
Hapusuhm..kalau aku sih juga nggak tau juga sih setuju ato nggak ...*thethooot
ke sana cuma dengan tujuan mengatamkan rasa keingin tahuan aja gitu :3
wuuuuih, keren. kayaknya cuman bisa liat foto fotonya aja aku. nggak bisa di pindah sih museumnya :|
BalasHapuslho, emang daerahmu mana sih Kuh?
Hapusnah lohh..si Yantanya absen kali ini... :D
BalasHapuskomplit benget museumnya ya mey..
sampe batu yang dijadikan senjata dizaman purbakalapun ada..
aku juga suka pelajaran sejarah tentang manusia purba ini...
apa lagi sama perdebatan mengenai asal mula manusia...
gimana rasanya main hompimpah sama nenek mey??menang apa kalah tuh?? :D
yah Rita yang difokusin si Yanta dari kemarin...hahahaha
Hapusiya, komplit pake banget lah pokoknya Rit. Nggak nyesel jalan jalan ke sanalah pokoknya. bagus banget gtuuu..
Menang doooong..hahahaha
Postingan kemarin bikin iri, postingan sekarang bikin envy-_____-
BalasHapushahaha punya pintu doraemon yah mba? kok jalan-jalan terus sih :)
hihihi, makasih ya cc Enda...alhamdulillah nih lagi pada ngajak jalan jalan teruuus..seru banget gini jadinya :3
Hapusmeyke gak dimuseumkan juga??sklian nemanin pnghuninya terdahulu..#eeh??
BalasHapuskaburr..pisss \/ :D
errrrrr...yo think?-______-
Hapusgue baru denger kalo ada tmpat begituan -_________-
BalasHapusternyata bener, GPRS itu kalah jauh dengan abang'' penjual gorengan yak
gue baru prtma x liat ada fosil dari kayu.
tuh kan gara gara blog gue lue jadi tambah info berguna gitu khan..emangnya di buku sejarah nggak pernah baca soal Sangiran? -__-
Hapusiya makanya, secanggih canggihnya buatan manusia, buatan Alloh jauuuh lebih canggih :3
we???kayu?? manaaaa???
itu patung2nya posenya alay banget sumpah apalagi yg lagi pegang t**** hehehe
BalasHapusitu di sangiran ya ,jawa tengah tah kalo sangiran tuh?
saya inget pelajaran sejarah kalo manusia purba salah atunya ditemukan di sangiran, ga tau namanya apaan lupa.
pegang whaaaatttttt??????
Hapusiya benarrr...khan udah ada tuh alamatnyaaa errrrrr
itu jawabannya juga ada di artikel yang aku buat -___-
Yah, museum. Saya nggak pernah ke museum. Dan... saya juga nggak percaya teori evolusi. :)
BalasHapusiya kapan kapan cobain deh :3. ah, i see...ya hak pribadi mau percaya atu tidak sih..namanya juga hipotesis, dugaan manusia :D
Hapuswih keren ya jelong-jelong ke museum, jadi kepengen deh .
BalasHapusitu ceritanya lagi double date ya ???
iyaaaa nih jelong jelong...
Hapuswalaaaah, bukaaaan...kita temenan akrab mana mungkin double date...huahahahahahahahaha
duhhh mey jalan2 lagi...
BalasHapuskapan2 gue pengen kesana ah, mencari nenek moyang gue yg hilang,
eh si Uma lucu ya... :3 #SalahFokus
kirimin salam gue buat yg pake baju garis2 ya.. #Loh x_x
ia abis ini masih ada jalan jalan lagi lhooo..huahahahaahha
Hapustsaaaah, haha..oke aku salamin bener lho ya, tit!
cieee yang nenek moyangnya kera,,wkwkwk peace :D
BalasHapustapi enak ya bisa kesana, jadi dapat banyak pengetahuan juga,