Kali ini saya akan
menceritakan tentang perjalanan saya ke suatu tempat bersejarah di
manaaaaaaaah???
Di mana lagi kalau bukan
di Ambarawah tercintah, kota kecil yang sudah hampir 22 tahun saya tinggali. Walaupun
letak rumah orang tua saya termasuk golongan Ambarawa coret, tetapi bagi saya
Ambarawa membawa debaran tersendiri. Ambarawa pokoknya kota saya.
Kali ini saya mau
kemanaaaah???
Yap. Monumen Palagan Ambarawa. Monumen ini berada di sebelah
Selatan kota Semarang dan merupakan jantung kota Ambarawa. Beberapa tahun
silan, kota ini penuh debaran para pejuang. Demi. Demi kita semua bisa hidup
sedemikian nikmatnya sekarang.
Monumen Palagan Ambarawa
itu apa?? Untuk apa?? Sejarahnya bagaimana.
Untuk mengatamkan rasa
dahaga saya dan juga mungkin saja yang baca, akan saya ceritakan bagaimana asal
muasal berdirinya Monumen daebak yang sarat akan sejarah perjuangan pemuda dan
pahlawan Indonesia. Dengarkan baik baik cerita saya, ya.
BELAJAR SEJARAH.
Semua ini bermula pada
tanggal 20 Oktober 1945.
Waktu itu kemerdekaan
Indonesia sudah berhasil direngkuh oleh Bapak Soekarno dan seluruh rakyat
Republik Indonesia. Nah, waktu itu Sekutu datang ke Semarang dengan dalih ingin
mengambil tawanan perang dan tentara Jepang yang dipenjara di Benteng Pendem,
Ambarawa. Nah, soal penampakan benteng Pendem, tunggu tanggal main saya bersama
teman saya yang lain mengunjungi penjara dengan bangunan keren itu. *lewati
Nah, ternyata kedatangan
Sekutu diboncengi oleh NICA. Saya baru tahu kalau Sekutu ke Ambarawa naik
motor. Karena orang Indonesia baik hatinya, setelah Sekutu berjanji untuk tidak
mengusik kedaulatan RI, Gubernur Jawa Tengah pun bersedia menyediakan bahan
makanan dan segala urusan selama mereka di Jateng. Eh, malah Sekutu yang tadi
dibonceng oleh NICA membebaskan tawanan Belanda. Indonesia marah dong, dan mulai
terjadi kerusuhan di Magelang. Ibarat kata, Sekutu itu dikasih ati, ngrogoh
rempela. Mereka mau dihancurkan gitu kan ya, tapi berkat Ir. Soekarno mereka
bisa terhindar dari kehancuran. Eh, mereka malah balik ke Benteng Pendem,
Ambarawa. Dan akhirnya dikejar oleh pemuda dan mereka tertahan di Desa Jambu.
Sekarang Jambu adalah kecamatan saya... Huahahaha...
Gerakan mundur tentara
Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh pasukan Angkatan Muda di
bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang diperkuat oleh pasukan gabungan dari
Ambarawa, Suruh dan Surakarta.
Nah, kayak gini juga
Sekutu sempat menduduki dua desa di sekitar Ambarawa dan pasukan yang dipimpin
oleh Letkol Isdiman berusaha menyergapnya. Sayangnya, Letkol Isdiman gugur
waktu itu. Usut punya usut, tempat meninggalnya Letkol Isdiman itu ada di depan
SD saya. Itu mengapa berdirilah tugu kekar di depan SD saya, Tugu Isdiman.
Singkat cerita karena
Sekutu terus menerus ngerogoh rempela dan melakukan aksi perlawanan, maka
terjadilah perang Ambarawa dari tanggal 12-15 Desember 1945.
And the winner of this
war Goes Toooooo..... Republik Indonesiaaa... *sujudsyukur
Rakyat Indonesia mampu
mengurung Sekutu dari segala arah dan mulai memojokkan Sekutu. Begitu sudah
terkurung, hancurkan. Dan kita menang!!
Nah, maka dibangunlah
Monumen Palagan Ambarawa sebagai simbol untuk mengenang sejarah pertempuran
Palagan Ambarawa, dan harinya pun diperingati sebagai hari Infanteri. Yeah!
Yang menarik di sini
adalah ada juga pesawat Mustang Belanda yang ditembak jatuh ke Rawa Pening. Banyaaaaaaak
sekali ada kendaraan, tank, senjata laras panjang, dan juga relief yang
menggambarkan peperangan antara Rakyat Indonesia melawan Sekutu.
Katam.
See? Ambarawa adalah kota
bersejarah, bahkan Ambarawa pernah ditulis dilaporan Inggris serupa,
“The battle of Ambarawa
had been a fierce struggle between Indonesian troops and Pemuda and, on the
other hand, Indian soldiers, assisted by a Japanese company….” Yang juga
ditambahi dengan kalimat, “The British had bombed Ungaran intensively to open
the road and strafed Ambarawa from air repeatedly. Air raids too had taken
place upon Solo and Yogya, to destroy the local radio stations, from where the
fighting spirit was sustained…”
Kalau tertarik baca
halaman lengkapnya, silahkan diklik sumbernya :
-------------------------------------------------
Dan hari itu saya bersama
keempat teman saya menapak tilas perjalanan bersejarah tahun 1945. Dimana kah
kita saat itu? Kemungkinan sedang antri giliran di ‘sana’.
Errrr...sebenarnya
kunjungan saya ini sudah terjadi cukup lama, 6 bulan yang lalu!!
Tepatnya, 12 Desember
2012!!!!
Tapi belum basi khan???
Belum khan??
Kali itu saya ‘dolan’
bersama ketiga kakak angkatan dengan satu pacar dari salah satu kakak angkatan
yang menjelma menjadi seorang fotografer.
Saya menduga, pacarnya
yang juga teman saya satu angkatan itu mempunyai prinsip, “Sebaik baik pacar
adalah pacar yang bermanfaat untuk pacarnya.”
Oke sip.
Siapa saja kitaaaa????
Ehmmm...ini terjadi 6
bulan yang lalu, yang mana ehm....manusia itu ada kalanya berada dalam proses
serupa kalau huruf U itu ada di titik nadir lengkungannya gitu ya.
Ehm...maksutnya adalah...ehm....itu how I dressed up as a muslimah ibarat bikin
surat lamaran pekerjaan tetapi bahasanya itu tidak sesuai dengan EYD. Ejaan
Yang Disempurnakan.
Biasalah remaja, saat
radar neptunusnya kesamber bledek a.k.a petir, tiang pemancarnya kadang ikutan
kongslet. *abaikan
-------------------------
Pukul 8 di pagi hari kita
sudah stand by di parkiran Palagan. Palagan dulu dan sekarang tentunya
mengalami banyak perubahan. Apalagi, untuk mendukung program Wisata Jawa Tengah
2013, pemerintah melakukan beberapa renovasi di beberapa spot wisata di Jawa
Tengah. Salah satunya adalah Palagan. Pun sekarang Palagan berlantai halus
kayak pahanya ceribel. Dan cat cat menghiasi di sekeliling arealnya. Daebak!
Pertama saya mengunjungi
sana adalah 19 tahun yang lalu. Waktu itu saya bersama Ibu saya dan waktu itu
saya masih unyuk, sekarang juga masih –m-unyuk kok.
Dan tanpa menjelaskan panjang dan lebar seumpama luas persegi panjang, saya tampilnya foto foto ini sebagai pemuas nafsu dahaga bagi yang ingin tahu Monumen super sejarah ini seperti apa.
Ini foto fotonya, pastinya beserta foto kita berlima. Ingat, 6 bulan yang lalu.
1. MUSEUM ISDIMAN
2. KERETA API KUNO
3. AREAL MONUMEN PALAGAN
4. DI DEPAN PATUNG DAN RELIEF
kita mengakhiri perjalanan dengan mampir sebentar di Stasiun Kereta Api, Ambarawa. |
Untuk bisa mencapai
destination ini sangat sangat mudah. Bagi kamu yang dari Salatiga, cukup naik
Bis Sukses, Esto, atau Sari dan bilang turun di Palagan, tepat sebelum terminal
terakhir mereka dengan hanya merogoh kocek tidak lebih dari 2000 saja untuk
mahasiswa, dan 3000 untuk umum. Untuk kamu yang dari Semarang bisa naik bis
Palagan, Minas, atau angkot kecil serupa koldisel (nulisnya gini nggak sih?)
dengan merogoh saku sedalam 5000 saja.
Hap! Begitu turun, kamu
sudah ada di depan areal monumen.
Jangan tanya kalau dari
Kalimantan Selatan caranya gimana ya? Saya pun belum pernah melakukannya.
Terimakasih untuk mbak Chan, Mbak Eko, Mbak Ambar, dan Irwan yang telah bersedia berbagi pengalaman bersama, berpose sedemikian banyak dan rupa. Semoga di lain kesempatan kita bisa jalan jalan lagi. Ke pantai? Ke kota lain? Kapan???
Dan semangat menggapai bintang! FIGHTING!!!
Nah, sekitar 4 tahun yang lalu saya juga pernah berkunjung di sana bersama para sahabat saya, Pinqueenz. Saat itu beberapa dari kita belum mengukuhkan tekad untuk bisa menjadi hijaber seperti sekarang. Hehehehe
Setelah ini saya akan
mengajak Anda untuk meniti sejarah yang lain di Benteng Pendem, Ambarawa.
Yeah!
waahhh...udah lama mey..tapi gak basi kok bagi pembaca yang haus informasi...hehehe..
BalasHapuskereenn museumnya...masih tersimpan semua peralatan perang bahkan pakaian para pahlawan ya mey...
ditempatku ga ada museum mey...
jadi gak ada yang bisa diceritain...hehehe
kamu juga lagi haus informasi kan Rita?? hehehehe...
Hapusiya, dan ini juga habis direnovasi gitu Ta jadi makin cakep ni museumnyaaah hehehe..
wah ya udah ke Jawa aja Rita..heheheh
superb dek meykke cantik :*
BalasHapusayo kapan kitorang mbolang lagi , hehhehe ;D
yeeyyyy, aku cantiiiik..hehehe, makasih mbak Nchan!
Hapusayo Miss Nchan kita bolang lagiiii....:D
uweeww jalan2 mulu nih kak, :D
BalasHapuswaahh bagus bnget bisa liat peninggalan sejarah begitu yak, hhmm sayangnya tempat duduknya udah dicoret2 begitu,,uhhhuhhh
ini udah lama Kok Va, iya nih jalan jalan mulu abis tinggal skripsi doang dan banyak nganggurnya gitu Va...jane mau jalan jalan ke pulaumu juga tapi beyuuum mampu..hehehehe
HapusEnak banget besar dikota yg banyak sejarahnya. Pasti heroik banget. Desa jambu. Meskipun terdengar agak gimana gitu tapi saksi kalo belanda gak bisa ngapa-ngapain sama indonesao. Merdeka.
BalasHapusPengen banget ngerasain naik kereta api kuno. Tapi sayang banyak yg fandalisnya keterlaluan gak kenal tempat.
Bener bener jalan jalan bersejarah
emang agak gimana gimana Bay??? @.@
BalasHapusbener banget Bay, tuh liat ducoret coret seenak jidat kek begitu..ckckckc.merusak sejarah itu mah,
:D
kereeenn, asyik yah disana ada tempat bersejarah kyk gituan, dikotaku ada sih tp gak sebagus disitu ._.
BalasHapushehehe, iya alhamdulillah Dian :3
Hapusemang kota manaaa????hehehe
knock off designer handbags
BalasHapusrolex watches
jordan 6
omega watches
roshe run
roshe runs
salvatore ferragamo shoes
the north face outlet
north face jackets outlet
thomas sabo
tiffany jewelry
tiffany co
timberland boots
timberland outlet
tommy hilfiger polos
tommy hilfiger coupons
toms shoes
rolex watches
omega watches
p90x
giuseppe zanotti
mac cosmetics
instyler
mizuno running
handbags outlet
hilfiger outlet
ed hardy
levi's jeans
bcbg max azria
bebe outlet
harrods