Eksotis, klasik,mistis, renta tapi kokoh. 5 gambaran yang menurut
saya pantas disandangkan untuk Benteng yang satu ini. Benteng ini oleh warga
setempat disebut benteng Pendem, dan ternyata
namanya adalah Benteng Willem 1, diambil dari nama King Willem 1.
Seperti yang saya
ceritakan kemarin di postingan saya yang bertemakan Monumen Palagan, bisa
dilihat di SINI, Ambarawa adalah kota
kecil penuuuuuh sejarah. Bahkan pada masanya Ir Soekarno pernah berkunjung ke
sini juga untuk mengurusi kedaulatan RI yang saat itu berusaha digoyahkan oleh
Sekutu dan NICA. Lalu, apa hubungannya dengan benteng Pendem atau Willem ini??
Benteng ini sudah berdiri
kokoh puluhan tahun sebelum kejadian Perang Empat hari di Ambarawa itu, saudara
saudara.
Kalau waktu peperangan empat hari itu Sekutu sempat terdesak mundur
sampai Benteng Pemdem, ternyata benteng ini sudah dibangun pada tahun 1834 yang
baru berakhir pada tahun 1845. Untuk prosesnya saja dibutuhkan waktu 11 tahun.
Daebak!! Daebaknya lagi dari tahun 1845 sampai 2013 benteng itu masih gagah
walau sempat ramai diberitakan terkait kurangnya pemeliharaan oleh pemerintah
setempat dan terlihat mengenaskan. Dulu.
Kembali ke ratusan tahun
yang lalu, benteng ini untuk apa oleh siapa??
Pasti masih ingat waktu SMP dulu
kalau Indonesia ini dijajah VOC selama beratus ratus tahun karena VOC pertama
kali mendarat di Indonesia itu pada tahun 1596. Dan, pada masa itu Ambarawa (kota saya, red) dianggap sebagai titik sumbu strategis antara
Semarang dan Surakarta. Pada awal abad 18, VOC membangun benteng benteng di
sepanjang jalur Semarang – Oenarang (sekarang Ungaran) – Salatiga – Surakarta
(Solo). Rancangan ini dimaksudkan untuk pengembangan hubungan dengan Kerajaan
Mataram. Kamp kamp militer juga dibangun di kota kota yang dilalui, tak
terkecuali Ambarawa. Nah, dan pada akhirnya terbentuklah benteng Pendem nan megah
ini dengan tujuan sebagai penyimpanan logistik dan barak militer.
Oke sip.
Dan akhirnya saya dan
kedua teman unyu saya bisa melongok ke Benteng Pemdem. Hati saya agak tertatih
kalau ingat seumur umur saya belum pernah ke sana. Ambarawan macam apa saya?
Dan berkat kedua teman
unyu saya, saya bisa mendaratkan langkah saya di benteng yang katanya termasuk
tempat asik untuk uka uka itu.
Yanta dan Angga. Kedua
teman saya. Ini adalah jalan jalan kedua kalinya. Hanya saja teman saya yang
lain, Agam tidak bisa ikut serta tersendat skripsi yang merengek minta segera
ditamatkan. Profil kami bisa dilihat di SINI , di perjalanan bersama perdana kita. *penting????
Dan jadilah kita bertiga,
Selasa 30 April 2013 menjejaki sejarah beratus ratuh tahun yang lalu bersama. Haha...
Kalau kamu sudah berada
di Rumah Sakit umum Ambarawa, di samping Lapangan Jenderal Sudirman yang
patungnya Bapak Sudirman sedang hormat grak tegap menantang langit itu, itu artinya
Benteng sudah di pelupuk mata. Tinggal masuk gapura persis di sebelah Rumah
Sakit dan menyelusuri jalan kecil sebentar. Di sepanjang perjalanan, tengoklah
sebelah kanan dan hamparan hehijauan akan bergoyang goyang menyambut kamu, plus
Ibu Ibu petani yang dengan penuh cinta memelihara padinya.
Dimanakah Ambarawa?? Ambarawa adalah kota kecil yang berkabupatenkan Semarang. Cari google bagi kamu yang di luar daerah. Sudahlah pasti ketemu. Oke ya?? Oke?? Okeee...
Dimanakah Ambarawa?? Ambarawa adalah kota kecil yang berkabupatenkan Semarang. Cari google bagi kamu yang di luar daerah. Sudahlah pasti ketemu. Oke ya?? Oke?? Okeee...
“Amit Bu..nderek langkung
Bu...”, ucap Angga superrr ramah.
Dan sekitar 300 meter,
bongkahan bangunan berdinding tebal berumur tujuh turunan itu sudah benar benar
di pelupuk mata!!!
Dan –syuting- pemotretan –artis-
oleh kita para anak manusia narsis pun disegerakan.
Saya yakin sekalinya kamu
mengunjungi tempat yang walau terkesan mistis tapi eksotis ini, kamu tidak akan
menyesal. It is worth-visiting!! It is damned awesome!!! Dan......ini GRATIS,
saudara saudara. Kurang apalagi???
Dan bila tempat tempat
anggun itu disandingkan dengan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa akan menjadi seperti
ini.
“Wah pak, rumahnya sini
to pak?”, tanya Angga di sela sela –pemotretan- foto foto kita. Saat itu Yanta masih
sibuk dengan piranti canggihnya.
“Wah, saya di sini sudah
setahunan...”
“Owh baru ya pak, nggak
takut ya pak?”, saya kemudian ikut bertanya.
“Ya sama latihan uka
uka...”
“Udah liat apa aja Pak?”,
saya sangat antusias dengan hal hal semacam itu. Dulu, waktu uka uka di TPI dan
Dunia Lain di Trans TV masih eksis, saya tidak pernah melewatkannya. -_______-
“Owh, saya tapi juga udah
pernah di Papua selama 10 tahun kok..terus di daerah lainnya juga..La umur kamu
berapa?”
“17 tahun pak,”, lalu
saya takut dosa, jadi nggak jadi bilang begitu.
“21 tahun pak,” akhirnya
saya jujur saja.
“Wah, itu lamanya saya
bertugas, saya sudah 21 tahun, umur saya sekarang sekitar 46-47 an..”
"Baiklah, selamat bertugas, Bapak. Merdekaaaaahhh!!!!!"
"Nanti kalau tidak kuat waktu malam hari melambai ke kamera ya Pak.."
"Baiklah, selamat bertugas, Bapak. Merdekaaaaahhh!!!!!"
"Nanti kalau tidak kuat waktu malam hari melambai ke kamera ya Pak.."
Seklumit percakapakan
dengan bapak bapak berseragam yang tinggal di lantai dua benteng Pendem. Yap,
memang di sana beberapa bentengnya masih dihuni, mungkin sebagai rumah dinas
beberapa keluarga yang bertugas atau berwenang di sana...
Dan kami melanjutkan misi
kami. Foto foto. Sudah pasti.
Capek berkeliling, miring
ke kanan dan ke kiri, naik tangga, melirik dengan mata sedemikian hingga,
berpose dengan rok dikibaskan sedemikian rupa, berkacak pinggang begitu,
akhirnya kita melanjutkan perjalanan.
Kemana kitaaaaaa???
Ke puncak Wiragama demi melihat
kucuran air beranak pinak!!
Ditunggu yaaaaaa....
*berasajejakpetualang
*asik
-to be contined-
I think the admin of this website is genuinely working hard in favor of his website, for the reason
BalasHapusthat here every information is quality based information.
my page dating sites
ah masaaaaa....yang benerrrrr...hobi kok nye-pam.huh!
Hapusbuat take a shoot disana bagus tuh, mistis mistis gimaneee gitu :))
BalasHapusiya bener banget! temanya "berburu makhluk gaib". seru pasti.
HapusAaaak bagus tuh keren buat preweed juga oke,
BalasHapusitu di surabaya ya kak meyke?
Eh dmn sih?
iya emang banyak yang pre-wed di sini sih Git..hehehe..tapi lusa kalau aku prewed mau di pantai aja..haha *ngarep
HapusBukaaaaaaaaan, wah punyaku ga tak kasih alamat ya...segera diedit. ini malah bagian terpentingnya...wah, emang penulis pemula yang perlu banyak belajarr..hehehe..ini di daerah Semarang Git..
mirip lawang sewu, cuman klo yg ini rada kurang terawat aja [pdahal yg koment ini jga g terawat]..
BalasHapusklo soal kokoh sih dimana2 emank bangunan belanda selalu kokoh, bukan bgitu yah..?
bedewei, itu yg difoto orang semua kan.???
iya bener, aku juga pernah ke lawang sewuuuu sampai di tingkatnya yang paling atas *nggakadayangnanya. Iya deng ya, hehehe..
HapusUhm...soal itu, Allohualam mas Agus.:D
gorongnya bagus kak.. cocok buat jadi tempat buat di foto :)
BalasHapusiya, makanya aku foto di situ gulungan pita. hehehehe
Hapuswooowww tempatnya baguusss beud,, apalagi kalo buat foto" hehheee
BalasHapusiya, makanya aku sama temen temenku foto di sindang..hehehe
Hapuswiihhh tempatnya baguusss,,, kalo gue main petak umpet disitu gue pasti jago sembunyinya... hmmm kapan2 gue ajak teman2 main petak umpet disana ahh,,, #GagalFokus
BalasHapusehh foto2nya juga bagus... apalagi si perempuan berjilbab,, titip salam ya mey... :3
ya nggak apa main petak umpet di sana, maksimal ya...diumpetin sama penunggunya ntar..tersesat dan tak tau arah jalan pulang. haha..
Hapusokeee, santay aja nanti aku salamin sama si perempuan berkalung sorban biru itu..katanya sih dia baik gitu...
eh jadi mirip lagunya SahruKhan, tersesat dan tak tau arah jalan pulang (, --)
Hapusoohh dia baik ya.. bagus deh.. bisa jadi ibu rumah tangga yang baik gak? #ehk hihihi (,--)
weeeeeee???? Mas nya hidup di jaman kapan? Bisa bahasa Hindi?? hahaha
HapusIya, baiikkk...wah, itu kurang tahu sih, belum pernah soalnya..haha
yang langsung terlintas di pikiran saya ketika membaca postingan ini adalah...suasana tempat-tempat yang ada difoto pada malam hari, tepatnya tengah malam...
BalasHapuswaaah..iya..apalagi pas bulan purnama pasti syahdu bangeeeeeeett!! kalo mau uka uka udah dijamin pasti berhasiiiiil!!!
Hapusiyaaaa...vintage banget!
BalasHapusWah klasik banget ya, suka banget sama tempat2 bersejarah kayak gitu. Tapi ada satu yang paling aku suka yaitu "Atraksi mengibaskan rok" xixixixi :D
BalasHapushehehe, iya soalnya vintage vintage gitu..Ih, kok sama? aku juga paling suka atraksi itu...cuman itu kurang mekrok gitu..hahaha
Hapusowww...ini artikelnya, mey. kucari2 ketemu juga...hehehe...bagusan ini ketimbang beteng pendem. Lebih mistis dan kunonya berseni gitu. kalian bertiga okey deh posenya...palagi klo pose malem hari pasti dikira lagi syuting acara semacam reality show uji nyali di tipi2 hihihih....
BalasHapuskapan2 klo aku ke ambarawa (entah kapan...) pasti singgah... :)
iya mbak Ina.hehehehe...
Hapusoh ya? ayo mbak main ke ambarawa mbaak..nanti kita main bareeeng :3