Assalamualaikuuuum…..
Yap, let me continue my story with Pinqueenz exploring Semarang on Thursday, February 2nd 2012. Setelah puas mengunjungi Sam Poo Kong, sekitar pukul setengah 2 kita melangkahkan kaki ke next destination, Lawang Sewu!! Setelah merogoh kocek 2.500 per orang, we reached Lawang Sewu!!
Before it, kita makan dulu di DP mall, sholat juga. Tapi, before itu juga kita tak lupa mengarahkan gaya, dan foto foto di pinggir jalan raya. Terkadang kalau sudah berhadapan dengan kamera, urat malu sedikit tidak berfungsi:D
Tak lupa kita ngeklik pose di depan sehabis perut kenyaaaaang.:D
Si Ellen sebelum masuk ke Lawang Sewu udah pegangan mulu takut kesambet. Finally, kita sampai di gerbang Lawang Sewu.
Ckling!! Daptar masuk 10ribu, tour guide 30 orang dibagi 4 jadi 7.500. Budget mengeksplorasi bangunan tua nan eksotis ini sebesar 17.500 rupiah saja. We were accompanied by a tour guide!! Tak hanya dikisahkan jaman Jepang menguasai lawang sewu ini dan menembaki para pemuda di depan Lawang Sewu sampai tewas hingga akhirnya dinamakan Tugu Muda karena Tugu dimana para pemuda mengorbankan nyawa demi merdekanya Indonesia yang sekarang malah dijajah para pejabat (baca : koruptor), bapak ini juga menyediakan jasa memotret plus pengarah gaya. Dari bapaknya juga diberitahukan bahwa Lawang di sini tidak benar benar berjumlah sewu. Itu hanya melambangkan betapa banyaknya lawang di sini. Orang jaman dulu itu nominal terbesar untuk mengekpresikan buanyak terbatas pada angka seribu. Tuh nyuwun sewu artinya mohon maaf yang sebesar besarnya. :D
And here we are with everything exotic, gorgeous, outstanding heritage!!
Oke, melangkah ke spot pertama yaitu tempat dimana ada beberapa foto jaman Belanda juga miniatur Lawang Sewu yang gegap gempita, lalu kami memasuki lorong lantai satu, dan kami naik ke lantai kedua. Nuansa penuh aura mistis nan jelita bikin bangunan ini walau horror tapi mengagumkan. Dan di sini kami mengabadikan jejak bersama untuk dikenang di hari tua, 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun ke depan. “Pada umur 20 tahun, ummi dan sahabat2 ummi yang bersahabat selama belasan tahun narsis di Lawang Sewu.” Wah, membayangkan saja sudah bahagiaaaaa:D
We posed!!
Puas berpose ria, kita ke dalam bangunan Lawang Sewu.
“Init kan yang buat soting ayat ayat cinta yang pas Maria di rumah sakit itu, mbak… jadi sotingnya nggak sepenuhnya di Mesir karena ada kendala soal perijinan di sana, jadi 80 persen dibuat di lawang sewu ini.”, kisah pak tour guide.
Kita ngangguk ngangguk, dan kita foto foto.
“Gini lho mbak, kalau model model suka foto di sini.”
Si bapak menyandarkan badan ke pintu, menghadap miring, lalu kaki depan ditekuk dan dirapatkan ke dinding, lalu tangan belakang ke atas merapat ke kepala kanan, dan sekonyong konyongnya si bapak mengangkat sedikit kepalanya.
“Subhanalloh….” Batinku
Dan kami berpose. Poseku adalah refleksi dari pose yang diajarkan si bapak kepada kita.
Kami melanjutkan eksplorasi kita. Masuk lagi ke dalam ada semacam aula besarrr…. Kata bapaknya ini dulu digunakan untuk menjamu tamu saat acara besar. Lantai dansa istilah kata dengan di paling pojok ada sebuah bekas panggung buat solo organnya. Just imagine we dance here with those exotic old-fashioned dress!! Incredible!!
Melangkah ke bagian paling atas dari Lawang Sewu. Auranya langsung berubah jadi panas, dan di foto kai banyak orps atau roh para leluhur yang pernah menempati tempat ini. Walau sedikit takut, we loved it!! See what we got!!
Kembali ke bagian depan bangunan eksotis ini. Karena bangunan A sedang direnovasi, kita tak boleh masuk ke sana. Jadilah kita hanya berpose di depannya.
Pukul setengah empat, kita pulaaaaang…. Naik bis kecil turun dengan lembaran seribuan sebanyak 4 …… Nah, pulangnya sebelum sampai di…. alias sebelum mall ADA, kita udah turun!! Dan kita harus jalan di pinggir jalan yang nggak ada trotoarnya. Melewati group reog yang ngamen di pinggir lampu merah di dalam taman kecil, lalu kita hampir keserempet sepeda motor karena trotoar yang kita injak haya 10 cm saja!! Itu juga di pinggir pagar yang mengelilingi taman dimana banyak anak punk, reog ponorogo yang ngamen di sana. Berasa fear factor!!
Tapi kita memantapkan hati untuk menapaki fear factor ini. Agak lari, miring miring di trotoar 10 cm, baca ayat kursi, all we have done to survive!
We survived!!
Kita naik Minas, kita kembali ke Ambarawa bermodal lembaran dua ribuan dua buah.
Going home with happiness filling in my heart!!
It was such incredible moment for me and for us. Long time not see because we study in different college, but once we meet up, we have to go hang out together. Hopefully what I wrote could be read many years later.
It is how I appreciate every single path in my life. Everything deserves to be saved.
I want to explore a beach with you, guys!! Hopefully before one of us graduate, we can go visit it and write the story to remember.
I do love it!! Hanging out with friends is really refreshing, really unforgettable!!
Just wait my next story!!
Uhm… I have posted all about Pinqueenz story here, just click here!!
Good Night everybody, have a sweet dream. I cannot post it straightaway because no internet connection:D
February 12th 2012. 22:15
Jadi keinget mey. Dulu waktu pertama kali ngekos di Semarang. Diajak temen, malem jumat gitu kesana. Sumpah feelnya megang banget. Sampai2 abis itu gak bisa tidur. -_-
BalasHapusNice girl!
waw!!ih, aku pingin malahan ngga wisata alam ke sana...tempatnya eksotis banget nget!!:D thanks anyway!!
BalasHapus